Sabtu, 20 Februari 2010

Taufik Siap kalau Tidak Dimainkan

JAKARTA (Suara Karya) Sebagai pemain Indonesia yang masih sangat diperhitungkan kekuatannya, Taufik Hidayat sepantasnya mendapat tempat utama dalam tim Indonesia saat berlaga pada babak kualifikasi Piala Thomas. Namun, Taufik tetap akan berjiwa hesar kendati tidak turunkan dalam ajang yang akan berlangsung di Thailand, 22-28 Februari nanti.

Demi kepentingan Indonesia, Taufik mengaku tidak mempermasalahkan seandainya dia tidak dimainkan. Bagi Taufik, selama susunan pemain yang dikeluarkan oleh tim pelatih merupakan yang terbaik bagi Indonesia, maka dia akan selalu mendukungnya, termasuk jika dirinya tidak dimainkan.

Dalam pertandingan dengan sistem beregu ini, tiap tim akan menurunkan tiga pebulutangkis tunggal dan dua pasangan ganda. Indonesia mengirimkan empat tunggal untuk kualifikasi, yakni Taufik, Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, dan Tommy Sugiarto.

"Main atau nggak itu bukan masalah. Apa pun risiko harus diambil demi Indonesia, jadi segala ego itu dikesampingkan dulu lah. Jangan mikirin pribadi dulu, karena ini kan untuk Indonesia," ujar pemain Indonesia dengan peringkat tertinggi menurut BWF per 28 Januari 2010 tersebut.

Waspada Sementara itu, mantan pebulutangkis nasional, Ellen Angelina, mengatakan,tim Uber Indonesia perlu mewaspadai tunggal pertama Singapura saat bertemu pada babak kualifikasi Zona Asia di Thailand, 22-28 Febuari 2010. "Saya lihat tunggal pertama Singapura cukup kuat, dan ini akan menjadi tantangan bagi tunggal putri kita, Firdasari. Saya kira peluang Firdasari fifty-fifty," katanya ketika dihubungi dari Semarang, Kamis.

Menurut juara tunggal putri Indonesia Terbuka 2001 tersebut, peluang Firdasari memang cukup terbuka untuk mengalahkan pebulutangkis Singapura, tetapi yang jelas jangan sampai tunggal pertama Indonesia itu lengah.
Kalau secara tim, kata Ellen, yang kini menjadi pelatih bulutangkis PB Djarum Kudus (terutama kelompok pemula), tim Uber Indonesia masih unggul dari Singapura. "Kita bisa menang dari mereka dengan angka telak, 5-0. Tetapi, kita jangan meremehkan mereka," katanya.

Ketika ditanya saat menghadapi tuan rumah Thailand, dia mengatakan, dirinya berharap pelatih bisa menurunkan kekuatan penuh atau full team karena tuan rumah memiliki kekuatan merata di nomor ganda. "Ganda mereka cukup rapat sehingga perlu kegigihan dari ganda putri kita saat melawan mereka," katanya.Tim Uber Indonesia terdiri dari Firdasari, Maria Febe, Maria Kristin Julian-ti, dan Aprilia Yuswandari (tunggal putri), kemudian Lilyana Natsir, Meliana Jauhari, Shendy Puspa, Greysia Polli, Nitya Kri-shinda, serta Anneke Fei-nya Agustine.Tim Uber Indonesia satu grup dengan Korea Selatan, Singapura, Sri Lanka, dan tuan rumah Thailand.

"Saya kira lawan berat datang dari Korea yang memiliki kekuatan merata di semua nomor, tetapi tidak boleh meremehkan tim lain," katanya. "Saat lawan Thailand dan Korea Selatan, mau tidak mau kita harus turun dengan kekuatan penuh agar peluang melangkah ke babak selanjutnya terbuka lebar," katanya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar