Senin, 15 Februari 2010

Sponsor Rela Rugi demi Indonesia

JAKARTA - Flypower berusaha berbesar hati. Perusahan perlengkapan bulu tangkis tersebut merelakan Markis Kido/Hendra Setiawan menggenakan seragam tim Thomas Indonesia sesuai dengan yang diberikan PB PBSI.

Itu artinya Kido/Hendra bakal menggenakan kostum Yonex yang menjadi apparel PB PBSI. Izin tersebut diberikan kepada ganda pria terbaik Indonesia itu saat tampil di kualifikasi Piala Thomas, 21-28 Februari nanti.

"Kami sudah melakukan pembicaraan dengan PB PBSI mengenai masalah ini. Kami mengizinkan Kido/Hendra menggunakan seragam dari PBSI. Intinya demi Indonesia, kami tidak menghitung untung-rugi. Kami mau rugi asal untuk Indonesia," tegas owner Flypower Hariyanto Arbi.

Di mata Hari --sapaan akrab Hariyanto Arbi-- hal terpenting bagi perusahannya adalah bisa turut mendukung prestasi bulu tangkis Indonesia. Karena itu, mereka mengesampingkan ego bisnis terkait dengan seragam yang akan dikenakan Kido/Hendra di Piala Thomas 2010.

"Seragam jelas menjadi perhatian utama. Tapi, kami tidak terlalu mempermasalahkan. Toh, Kido/Hendra tetap akan menggunakan produk kami untuk raket, kaus kaki, dan juga sepatu," tutur juara dunia edisi 1995 tersebut.

Saat ini Kido/Hendra memang terikat kontrak dengan Flypower. Ikatan kontrak tersebut terjalin setelah ganda putra terbaik Indonesia tersebut memutuskan keluar dari Pelatnas Cipayung.

Kido/Hendra menandatangi kontrak tersebut pada Jumat 5 Februari lalu. Peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu mengikat kontrak selama tiga tahun dengan Flypower.

Nilai kontraknya pun cukup fantastis. Nilai kontrak masing-masing tidak kurang dari angka Rp 1 miliar untuk per tahunnya. Dengan ikatan kontrak tersebut sudah tentu Kido/Hendra harus selalu mengenakan produk Flypower. Baik itu saat bertanding maupun ketika berlatih.

"Kewajibannya memang seperti itu. Namun, untuk Piala Thomas ini kami memberi kelonggaran. Sebab, dalam klasual kontrak sendiri, kami mencantumkan bahwa setiap PBSI memanggil mereka, maka mereka harus mengikutinya," aku Hari.



Uber Atur Strategi

Berdasar Daftar Pebulu Tangkis Lawan

JAKARTA - Jalan sulit akan dihadapi tim Uber Indonesia dalam babak kualifikasi Piala Uber 2010 di Nakhon Ratchasima, Thailand, 21-28 Februari. Skuad Merah Putih dipastikan harus bekerja ekstra untuk bisa menggegam tiket ke putaran final Piala Uber 2010. Tak hanya butuh kerja lebih keras, Indonesia juga harus pandai-pandai mengatur strategi.

"Harus diakui bahwa posisi tim Uber cukup sulit. Korea Selatan dan Thailand jelas menjadi rival berat. Agar kemenangan bisa diraih, tentu kami harus pandai-pandai mengatur strategi," ungkap Ketua Sub Bidang Pelatnas PB PBSI Christian Hadinata kemarin (12/2).

Menurut dia, dua tim lainnya di grup X, Singapura dan Sri Lanka, bukanlah ancaman serius. Maria Kristin dkk dipastikan bisa menuai kemenangan dengan skor sempurna. Agar lolos ke semifinal, Indonesia minimal harus mengalahkan Korea Selatan atau Thailand.

Untuk itu, tidak hanya perlu kerja keras, pengaturan strategi menjadi kuncinya. Dengan pengaturan yang baik, Indonesia membuka peluang mengambil kemenangan dalam setiap game.

"Pengaturan strategi itu baru bisa kami susun Senin (15/2). Sebab, kami masih harus menunggu Pak Lius (Pongoh, Kabid Binpres PB PBSI) yang mengetahui daftar nama-nama pebulu tangkis lawan. Tanpa daftar itu, tentu sulit membuat strategi yang pas," papar Christian.

Saat ini Lius masih berada di Thailand untuk untuk mengikuti undian sekaligus memantau update pebulu tangkis yang mengikuti kualifikasi. "Data terakhir itu sangat berguna. Semoga nanti kami bisa menyusun strategi yang tepat, sehingga lolos kualifikasi," harap Christian.

Sementara itu, salah seorang anggota tim Uber Indonesia, Maria Febe Kusumastuti, mendapat suntikan moral yang cukup berarti jelang terjun ke babak kualifikasi. Febe mendapat penghargaan dari klubnya, PB Djarum, dan produsen perlengkapan bulu tangkis Flypower. Pebulu tangkis 20 tahun tersebut mendapat hadiah Rp 90 juta atas suksesnya menembus ranking 20 besar dunia akhir tahun lalu.

Penghargaan tersebut diterima Febe di Jakarta kemarin. "Tentu penghargaan ini menambah motivasi saya untuk tampil lebih baik. Termasuk di kualifikasi Piala Uber nanti. Semoga saya bisa memberi poin bagi Indonesia," tegasnya.

Dalam penghargaan kemarin, Febe tidak sendirian. Ada sembilan pebulu tangkis PB Djarum lain. Yakni, Dionysius Hayom Rumbaka, Andre Kurniawan Tedjono, Riyanto Subadja, Dandi Prabudita, Jones Rafly Jansen, Didit Juang, Fransiska Ratnasari, Ana Rovita, dan Yayu Rahayu. Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua POR Djarum F.X. Supanji dan owner Flypower Hariyanto Arbi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar