Rabu, 17 Februari 2010

Hadapi Singapura, Tim Thomas-Uber Turunkan Formasi Terkuat


JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Piala Thomas dan Uber sepakat akan menurunkan tim inti pada pertandingan pertama melawan Singapura dalam kualifikasi Thomas-Uber zona Asia di Nakorn Ratchasima, Thailand, 22-28 Februari.
    
"Kita harus menurunkan tim inti, tidak boleh lengah karena Singapura juga kuat, meskipun di SEAB Games kita menang lawan mereka," ujar pelatih tunggal putri Marleve Mainaky di Pelatnas Cipayung, Rabu (17/2/2010).
    
Hal serupa disampaikan pelatih tunggal putra Agus Dwi Santoso. "Untuk pertandingan pertama tim inti dulu, setelah itu baru dilihat bagaimana kebutuhannya," katanya.
    
Pelatih ganda putra, Sigit Pamungkas, yakin tim putra dapat lolos ke putaran final di Malaysia pada Mei mendatang, ingin menggunakan momen kualifikasi tersebut untuk menjajal pemain-pemain muda dan belum berpengalaman di ajang beregu. 
"Saya sebenarnya berkeinginan mencoba pemain-pemain muda, mumpung baru kualifikasi. Karena kalau dilihat secara tim kita masih bisa menang," kata Sigit yang untuk kualifikasi membawa tiga pemain pelatnas dan tiga pemain dari luar pelatnas.  "Manfaatnya akan lebih besar kalau menurunkan pemain muda, mumpung masih kualifikasi," tambahnya.
Di atas kertas, tim Thomas Indonesia yang diperkuat Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, dan Tommy Sugiarto serta tiga ganda, Markis Kido/Hendra Setiawan, Rian Sukmawan/Yonatan Suryatama, dan Alvent Yulianto/Mohammad Ahsan lebih unggul dibanding Singapura yang sebagian anggota tim Thomasnya adalah pemain muda.
Setelah menghadapi Singapura, tim Thomas bertemu Vietnam dalam penyisihan Grup A dengan dua tim terbaik maju ke perempat final. "Yang perlu diwaspadai saat menghadapi Vietnam adalah tunggal pertama mereka Nguyen Tien Minh yang belakangan ini prestasinya meningkat, tetapi selebihnya saya yakin kita bisa atasi," kata Agus, yang akan memanfaatkan ajang kualifikasi untuk memantau perkembangan permainan pemain asuhannya.
Adapun tim putri yang peluangnya untuk lolos dinilai cukup berat karena berada dalam satu grup dengan tim kuat Korea dan Thailand bertekad akan memanfaatkan setiap peluang meraih angka. "Yang penting kita jangan kalah dari Thailand karena hanya dua tim terbaik (dalam grup) yang berpeluang lolos, jika peluangnya besar di tunggal (peluang itu) jangan sampai lepas, begitu juga pada ganda," kata pelatih ganda putri Aryono Miranat.

Piala Thomas dan Piala Uber, lambang supremasi kejuaraan dunia bulu tangkis beregu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar