Senin, 31 Mei 2010

Hayom dan Febe Pimpin Jateng di PON 2012

SEMARANG, Kompas.com - Atlet bulu tangkis pelatnas, Dionysius Hayom Rumbaka dan Maria Febe Kusumastuti, bakal memimpin tim Jawa Tengah pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 di Riau.

Ketua Umum Pengprov PBSI Jawa Tengah HM Anwari mengatakan, kedua atlet tersebut memenuhi persyaratan dari sisi umur untuk tampil pada pesta olahraga multievent empat tahunan mendatang.

"Pada saat PON di Riau mendatang, usia kedua pebulu tangkis masih di bawah 25 tahun, mengingat syarat untuk bisa tampil di PON maksimal usianya 25 tahun," katanya, Sabtu (29/5/10).

Di samping kedua pebulu tangkis di nomor tunggal putra dan putri tersebut, kata dia, Jateng juga akan diperkuat pebulu tangkis ganda putra pelatnas, Mohammad Ahsan.

Ketiga pebulu tangkis Jawa Tengah ini memperkuat Indonesia pada perebutan Piala Thomas dan Uber di Kuala Lumpur, Malaysia, Mei 2010. Maria Febe menjadi tunggal pertama karena peringkat dunianya lebih baik dibandingkan pebulu tangkis yang lainnya.

Kemudian Hayom menjadi tunggal keempat setelah Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, dan Simon Santoso. Tetapi Hayom justru sering dimainkan setelah Sony mengalami cedera saat melawan tim Thomas India, sedangkan M Ahsan juga beberapa kali tampil berpasangan dengan Alvent Yulianto.

Menurut dia, kalau Maria Kristin, Ryan Sukmawan, Jonathan Suryatama, Andre Kurniawan tidak bisa membela Jateng karena usia pada PON mendatang sudah lebih dari 25 tahun. Bahkan, Maria Kristin juga pernah meraih medali perunggu pada Olimpiade.

Sebelumnya Sekjen PB PBSI Jacob Rusdianto mengatakan, atlet pelatnas bisa tampil pada PON mendatang dengan syarat usianya di bawah 25 tahun dan belum pernah meraih medali emas, perak, dan perunggu Olimpiade serta emas pada Asian Games.

Anwari mengatakan, pembatasan usia bagi atlet yang tampil pada PON mendatang tidak menjadi persoalan bagi Jawa Tengah karena kekuatan atletnya sudah merata di semua nomor.

Ia menambahkan, pada PON mendatang selain diperkuat ketiga pebulu tangkis tersebut, juga akan diperkuat pebulu tangkis lain yang kini menghuni pelatnas di Cipayung Jakarta.

Di samping itu, katanya, prestasi pebulu tangkis kelompok taruna juga cukup bagus seperti tunggal putri Feby Angguni yang menjadi juara pada Sirkuit Bulu Tangkis Nasional di Jakarta beberapa waktu lalu. Bahkan, pada kejurnas di Surabaya akhir Januari 2010, dari lima nomor taruna, Jateng berhasil memenangi empat nomor.

"Saya kira tidak masalah dan justru peluang Jateng lebih besar untuk meraih prestasi di PON mendatang," katanya.

Taufik Diunggulkan di Bawah Chong Wei (INDONESIA SUPER SERIES)

Absennya para pemain utama China, membuka peluang bagi para pemain negara lain untuk bersaing di Indonesia Open Super Series.

Para pemain utama China, seperti Lin Dan memutuskan tidak mengikuti dua turnamen Super Series yang berlangsung Juni ini, yaitu Singapura Super Series (15-20 Juni) dan Indonesia Terbuka Super Series (22-27 Juni). Lin Dan dkk akan berkonsentrasi untuk menyukseskan liga profesional yang akan digulirkan di China.

Di turnamen Indonesia Terbuka, pemain Indonesia Taufik Hidayat akan menempati unggulan kedua di bawah peringkat utama dunia, Lee Chong Wei asal Malaysia.

Sementara dua pemain utama lainya dari Pelatnas Cipayung, Simon Santoso dan Sony Dwi KUncoro juga masuk dalam 10 besar unggulan utama turnamen yang akan berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Senayan. Simon saat ini menempati peringkat 11 dunia, sementara Sony berada di peringkat 12.

Daftar unggulan:
1. Lee Chong Wei [MAS]
2. Taufik Hidayat [INA]
3. Nguyen Tien Minh [VIE]
4. Boonsak Ponsana [THA]
5. Jan O Jorgensen [DEN]
6. Sony Dwi Kuncoro [INA]
7. Simon Santoso [INA]
8. Park Sung Hwan [KOR]
9. Kenichi Tago [JPN]
10. Wong Choong Hann [MAS]

11. Hu Yun [HKG]
12. Marc Zwielber [GER]
13. Chetan Anand [IND]
14. Chan Yan Kit [HKG]
15. Muhammad Hafiz Hashim [MAS]
16. Hsieh Yu Hsing [TPE]
17. Joachim Persson [DEN]
18. Dicky Palyama [NED]
19. Dionysius Hayom Rumbaka [INA]
20. Tanongsak Saensomboonsuk [THA]

Sabtu, 29 Mei 2010

Bincang Santai dengan Maria Kristin

Perjuangan patriotik para srikandi-srikandi Indonesia di Piala Uber yang baru saja berakhir, memperlihatkan betapa kesungguhan perjuangan atlit dan dukungan membara para penonton berujung pada kebanggan harga diri Bangsa.
Meski belum sehebat era Susi Susanti dkk, apa yang dilakukan oleh Maria kristin dkk, memberikan warna baru bagi nuansa bulutangkis nasional di mata masyarakat. PB Djarum sengaja menemui Maria Kristin di kamarnya (21/05/08), di Pelatnas PBSI Cipayung minggu lalu. Dalam perbincangan yang santai, banyak obrolan yang berkembang untuk terus menghembuskan momentum kebanggan nasional. Simak perbincangannya berikut.
PB Djarum: Momentum Piala Uber 2008 yang lalu, membuat kamu banyak dibicarakan orang, mendadak jadi selebritas, gimana perasaan kamu?
Maria Kristin: Seneng dan bangga sih. Cuma gak terbiasa, aja. Kadang jadi agak merasa aneh sendiri.. hihihhi
PB Djarum: Kamu merasakan pada waktu itu penonton kita antusias sekali mendukung. Pak Presiden dan keluarganya pun sampai datang, pengaruh nggak sih itu semua buat kamu?
Maria Kristin: Wah kalo penontonnya memberi dukungan seperti waktu itu, kita juga semangat, tapi kalo kadang-kadang pas tidak main bagus, terus kita diteriakin ...huuu..... ya kesel juga dong, karena kita juga khan udah usaha. Nah, kemarin sih kita lebih pede, karena apa yang kita lakukan nggak mengecewakan penonton. Kalau tentang kedatangan Bapak Presiden sih, tidak terlalu bawa pengaruh pada pertandingan, tapi kehadiran beliau merupakan apresiasi tersendiri bagi kami.
PB Djarum: Sebelum Piala Uber 2008, tim putri itu nggak terlalu dianggap, ada pengaruhnya gak buat kamu dan permainan kamu?
Maria Kristin: Kalo mainnya sih malah lebih enak jadi underdog, karena kemarin kita mainnya jadi nggak ada beban. Saya sendiri selain berjuang untuk membuktikan pada diri sendiri juga semangat untuk memberikan yang terbaik bagi tim.
PB Djarum: Pada Sea Games 2008 kamu berhasil mendapat emas kan? Perasaan kamu waktu main di Sea Games dan Piala Uber sama nggak beban mentalnya?
Maria Kristin: Hmm.. gak begitu beda sih, hampir sama juga dengan pertandingan lain. Masalahnya, yang kita hadapi di Sea Games itukan relatif seimbang dengan kita, jadi lebih terasa deg-degan. Nah, kalau di Piala Uber kemarin situasinya berbeda, yang kita hadapi jauh diatas kita peringkatnya, jadi malah lebih santai dan tidak ada beban. Di pikiran saya, kalo kita kalah dengan yang peringkatnya jauh diatas kita khan hal yang lumrah.
PB Djarum: Kemarin di Piala Uber kamu tampil di partai pertama, apakah cukup membuat kamu terbebani?
Maria Kristin: Memang harus main pertama mau gimana lagi. Gak jadi beban sih, cuma aku berusaha main sebaik mungkin. Kalo ditanya takut gak bisa nyumbang angka, ya gak juga.
PB Djarum: Kamu juga sempet nangis dipinggir lapangan, kenapa?
Maria Kristin: Agak kecewa karena kalah, tapi bangga juga atas dukungan penonton yang luar biasa.
PB Djarum: Maria, kamu kan sudah lama bergabung bersama PB Djarum, apa sih yang kamu dapatkan di PB Djarum selama kamu dilatih disana?
Maria Kristin: Saya gabung di PB Djarum sejak tahun 1998, saya merasa selama bergabung di PB Djarum dapat pengalaman latihan dari pelatih yang bagus, asrama dan fasilitas enak dan lengkap. Pokoknya PB Djarum TOP Banget deh hehehe...!
PB Djarum: Apa sih yang kamu lakukan untuk menghilangkan kejenuhan rutinitas latihan dan pertadingan?
Maria Kristin: Biasanya aku shopping, nonton, kadang-kadang karaoke juga sama teman-teman. Oh iya, kalo mood-nya lagi males banget paling-paling aku melakukan spa.
PB Djarum: Maria, sebenarnya kamu ini termasuk pemerhati trend fashion apa gak? Apa fashion juga penting menurut kamu?
Maria Kristin: Ya perhatiin sih. Iya penting juga, penonton juga mungkin melihatnya lebih seneng, tapi bagi kita kepentingan untuk fashionable itu nggak ngalahin kenyamanan kita dalam bermain. Kalo tidak nyaman ya lebih baik pilih yang nyaman. Memang kalo tampil trendy kita jadi lebih pede
PB Djarum: Pertanyaan terakhir nih, apa sih makna 100 Tahun Kebangkitan Nasional ini bagi kamu?
Maria Kristin: Pastinya bangga! Bahwa di kesempatan 100 tahun ini aku bisa berbuat untuk bangsa lewat Piala Uber walaupun belum menjadi juara.
PB Djarum: Oh iya, banyak lho member PB Djarum di website yang nanyain gimana caranya kontak kamu. Boleh gak kasih email address kamu buat fans-fans kamu?
Maria Kristin: Email aja ke mariakristin_7@yahoo.com

Wawancara Dengan Rian Sukmawan

PB Djarum : Bagaimana dengan latihan yang di jalani ? menyikapi rasa jenuh menghadapi latihan-latihan?Rian Sukmawan : Cukup tapi masih perlu di tambah, Nonton TV, Hang out, bermain game.
PB Djarum : Seberapa penting keterlibatan pelatih, rekan-rekan se-tim dan pihak institusi TC (Pelatnas/semacamnya PB DJARUM) bagi seorang atlet?Rian Sukmawan : Sangat penting, semua itu salah satu elemen penting yang mendukung keberhasilan seorang atlit untuk mecapai prestasi yang maksimal.
PB Djarum : Menyikapi kekalahan dan kemenangan pada setiap pertandingan?
Rian Sukmawan : Dengan wajar jangan terlalu berlebihan, dan harus ada evaluasi setiap selesai menghadapi suatu pertandingan meskipun kita menang atau kalah.
PB Djarum : Syarat untuk menjadi juara/berprestasi, menurut anda pribadi?
Rian Sukmawan : Harus dengan latihan keras, jangan pernah merasa cukup dan berdoa.
PB Djarum : Tips khusus menata mental saat hendak menghadapi pertandingan, apalagi pertandingan menentukan?
Rian Sukmawan : Rileks & Jangan lupa berdoa sebelum bertanding.
PB Djarum : Bagaimana perasaan Rian Sukmawan pada saat meraih juara?
Rian Sukmawan : Sangat senang.
PB Djarum : Aktivitas apa saja yang dilakukan ketika senggang (tidak latihan) atau hoby tertentu di luar kesehariannya seorang atlit ?
Rian Sukmawan : Sekedar hang out buat menghilangkan kejenuhan, travelling & mendengarkan live music.
PB Djarum : Bagaimana dukungan keluarga terhadap karier anda ini?
Rian Sukmawan : Keluarga sangat mendukung karier saya.
PB Djarum : Sampai saat ini, cita-cita/keinginan apa yang menurut anda (atlet) belum tercapai?Rian Sukmawan : Bermain di event olimpiade & Menjuarainya.
PB Djarum : Harapan untuk atlet-atlet muda?
Rian Sukmawan : Jangan pernah cukup dengan porsi latihan yang diberikan pelatih & jangan merasa puas dengan kemampuan yang di miliki.

Wawancara dengan Mohammad Ahsan

Peraih juara Philippine Grand Prix Gold 2009 dan Runner up Japan Super Series 2008 yang biasa dipanggil dengan nama Ahsan ini sedang bersantai bersama rekan-rekannya di asrama putra pelatnas PBSI di Cipayung pada Selasa malam 4 Agustus 2009. Berdasarkan janji pertemuan yang sudah diatur sebelumnya, PB Djarum berminat untuk mewawancarai seputar persiapan Kejuaraan Dunia 2009 dan sejarah prestasi yang sudah ia raih.

PB Djarum
: Apakabar Ahsan, bagaimana persiapan Kejuaraan Dunia 2009 di India 10 Agustus 2009 nanti ?


Ahsan : Cukup baik ya. Pelatih sudah menambahkan latihan fisik dan power, untuk kami.

PB Djarum : Fisik dan Power yang porsinya lebih banyak. Kenapa ?

Ahsan : Karena fisik dan power kami masih kurang, terutama jika bermain 3 set, kami agak kendor, terlihat pada saat kami melawan pemain dari China dan Korea.

PB Djarum : Kekuatan kamu sendiri dibanding pasanganmu apa ?

Ahsan : Saya lebih banyak berposisi di belakang, karena kekuatan saya pada ayunan smes. Sementara pasangan saya lebih banyak didepan net.

PB Djarum : Punya target apa di Kejuaraan Dunia nanti ?

Ahsan : Target kami secara pribadi adalah masuk semifinal. Dari pelatih tidak menargetkan sampai di babak berapa, hanya dianjurkan untuk bermain lepas saja, bermain baik.

PB Djarum : Di turnamen Philippine Grand Prix Gold yang berakhir awal Juli 2009 lalu kamu berhasil meraih juara, apakah itu target kamu dan pasanganmu ?

Ahsan : Sebenarnya pada saat sebelum melihat drawing, saya belum ada keyakinan untuk juara. Tapi setelah melihat drawing, diperkirakan dan memang benar terjadi, bertemu lawan berat pada babak semifinal melawan pasangan China, yaitu Shen Ye/ Chen Zhiben. Namun, dibabak final saya bertemu lawan berat juga, pasangan senior dari Indonesia yang sudah bermain di jalur profesional Alvent/ Hendra A.G. Kami mencoba bermain baik dan lepas saja, dan ternyata saya berhasil meraih juara.

PB Djarum : Di Kejuaraan Japan Super Series 2008, kamu berhasil meraih runner up. Itu kejuaraan bergengsi, bisa cerita sedikit perjalanan di turnamen tersebut ?

Ahsan : Pada waktu itu banyak mengalahkan pasangan unggulan. Di babak pertama mengalahkan pasangan Korea yang merupakan semifinalis Indonesia Super Series 2008 Ko Sung Hyun/ Kwon Yi Goo. Dibabak kedua mengalahkan pasangan Malaysia unggulan ketiga, Zakry/ Fairuz. Dibabak perempatfinal mengalahkan pasangan Jepang unggulan ke-enam Ikeda/ Sakamoto. Dibabak semifinal mengalahkan pasangan Indonesia yang mengalahkan Markis Kido/ Hendra dibabak perempat final, yakni Rian Sukmawan/ Yonathan. Lalu, begitu masuk final saya kalah melawan pasangan Denmark yang sudah berpengalaman, yakni Lars Paaske/ Jonas Rasmussen. Sebenarnya kami sudah yakin bisa mengalahkan mereka, terutama setelah mengalahkan mereka di set kedua, setelah sebelumnya kami kalah di set pertama. Di set ketiga, terutama pada saat pertengahan set ketiga pindah posisi lapangan, konsentrasi kami langsung hilang. Permainan kami dikontrol oleh lawan.

PB Djarum : Untuk turnamen bergengsi selanjutnya kamu punya cita- cita ingin meraih juara diturnamen apa ?

Ahsan : Turnamen Super Series saya ingin meraih juara secepatnya. Lalu di Olimpiade, saya ingin meraih juara di Olimpide tahun 2012. Tambahan, untuk tahun 2010 saya ingin masuk jajaran peringkat 3 besar dunia.

PB Djarum : Kamu akan memasuki usia 25 tahun pada saat Olimpiade 2012, siapa menurut kamu yang akan menjadi lawan terberat dalam meraih juara Olimpiade nanti?

Ahsan : Lawan terberat akan datang dari pasangan Korea, Lee Yong Dae/ Jung Jae Sung

PB Djarum : Kamu bergabung di PB Djarum tahun 2007, pelatih kamu siapa di klub ?

Ahsan : Antonius Budi Ariantho

PB Djarum : Apa yang kamu ketahui tentang klub PB Djarum ?

Ahsan : Klub besar, yang sangat memberikan perhatian terhadap atlit- atlitnya, bisa seperti pelatnas dengan mengirimkan atlit- atlitnya untuk mengikuti turnamen- turnamen internasional di luar negeri tanpa biaya apa pun. Terasa seperti keluarga besar, misalnya pada saat saya masih cedera punggung di turnamen Indonesia Open bulan Juni 2009 kemarin, saya ditawarkan oleh pengurus PB Djarum untuk berobat di Singapura, saya pikir sangat jarang klub yang mempunyai tenggang rasa seperti itu, apalagi seperti saya yang sudah bergabung di pelatnas.

PB Djarum : Ahsan, terimakasih atas waktu yang diberikan, semoga harapan- harapanmu tercapai diwaktu kedepan.

Wawancara dengan Dionysius Hayom Rumbaka

Dalam persiapan pulang menuju Kudus di bandara Soekarno Hatta (1/09/2009) setelah mengikuti turnamen Chinese Taipei Gold Grand Prix 2009 di Taiwan, pemain PB Djarum Dionysius Hayom Rumbaka (biasa dipanggil Hayom) menyediakan waktunya untuk wawancara singkat melalui telepon dengan kami, untuk menceritakan seputar pertandingan yang baru saja ia ikuti dan targetnya dalam waktu ke depan.

 

PB Djarum
: Hasil minggu lalu di Chinese Taipei Gold Grand Prix 2009, kamu berhasil menembus babak perempat final yang kemudian bertemu dengan Taufik Hidayat dibabak tersebut, kamu kalah dalam tiga set. Di babak sebelumnya kamu berhasil mengalahkan siapa saja, yang menurut kamu tergolong lawan yang berat ?


Hayom : Iya, dibabak kedua saya mengalahkan Anup Sridhar dari India (unggulan ke-16) dan dibabak ketiga saya mengalahkan Young Soo Jang dari Korea Selatan, pemain yang mengalahkan Boonsak Ponsana, unggulan ke-5 dari Thailand. Setelah itu saya masuk perempat final bertemu Taufik Hidayat.

PB Djarum : Ok, bertemu Taufik kamu kalah dalam tiga set dengan skor 21-19, 11-21, 18-21. Bisa cerita bagaimana keadaan pertandingan pada saat itu dan apakah punya teknik khusus pada saat melawan dia ?

Hayom : Ya, yang jelas sebelum pertandingan dimulai, saya ingin mengeluarkan permainan saya yang sebaik- baiknya dulu, urusan menang atau kalah saya pikir belakangan saja karena Taufik juga merupakan lawan yang berat. Saya lebih dulu mengeluarkan permainan menyerang yang merupakan tipe permainan saya, begitu didalam pertandingan berjalan jika saya harus terpaksa mengubah pola permainan, ya itu merupakan suatu kondisi yang harus bisa saya sesuaikan yang penting sudah lebih dulu mengeluarkan kemampuan yang menjadi tipe permainan sendiri. Pada saat lawan Taufik di set ketiga sebenarnya saya sudah leading 14-11, tapi akhirnya saya kalah.

PB Djarum : Ada keyakinan tidak dari kamu pada saat leading 14-11 itu, kamu bisa mengalahkan dia ?

Hayom : Belum yakin juga, karena dari sisi permainan saya masih naik turun. Apalagi lawan pemain sekaliber Taufik yang sudah kaya pengalaman, saya harus berhati- hati agar tidak kehilangan angka sendiri dulu.

PB Djarum : Sebelum di Taipei kemarin, kamu baru saja meraih juara Australian Open Grand Prix 2009 dan juara Indonesia International Challange 2009, kamu berhasil mengalahkan lawan yang terhitung berat tentunya, siapa saja ?

Hayom : Di Australia saya mengalahkan Andrew Smith dari Inggris (unggulan ke-4), dan Yan Kit Chan dari Hong Kong (unggulan ke-1). Di Indonesia International Challenge saya menempati unggulan pertama yang dibabak final saya mengalahkan Fauzi Adnan.

PB Djarum : Dalam waktu kedepan, kamu akan bertanding di turnamen besar apa lagi ?

Hayom : Dalam waktu kedepan di turnamen besar saya akan bertanding di Vietnam Open Grand Prix di awal Oktober 2009, dan Hong Kong Open Super Series di awal November 2009.

PB Djarum : Punya target apa di dua ternamen tersebut ?

Hayom : Untuk yang di Vietnam saya ingin mencapai semifinal, dan untuk di Hong Kong saya belum bisa bilang sekarang tapi yang pasti saya ingin bermain sebaik- baiknya.

PB Djarum : Peringkat dunia kamu saat ini adalah sekitar 40-an, punya target menembus peringkat berapa dalam waktu dekat ?

Hayom : Iya, melihat tingkat permainan saya dan kondisi persaingan dunia bulutangkis, saya punya target setidaknya akhir tahun 2009 ini sudah masuk peringkat 25 besar dunia.

PB Djarum : Hayom bergabung di PB Djarum sudah sejak kapan, dan bagaimana kesan- kesan kamu selama bergabung sampai saat ini ?

Hayom : Saya bergabung sejak 1 April 2005. Kesan saya PB Djarum untuk saat ini masih merupakan klub yang memiliki fasilitas terlengkap yang ada di Indonesia, memiliki kesempatan untuk bertanding di luar negeri dan semuanya tanpa biaya. Disamping itu ada suasana kekeluargaan selama berada di Djarum.

PB Djarum : Pernah di ajak bergabung di pelatnas PBSI, sebelumnya ?

Hayom : Pernah untuk diajak bergabung tahun 2008 akhir, namun pada saat itu saya belum bisa menerima ajakan tersebut karena saya merasa masih ingin mencari pengalaman bertanding selama di PB Djarum, saya ingin memiliki kesempatan untuk bertanding di turnamen- turnamen di luar negeri terlebih dahulu.

PB Djarum : Ok, Hayom terimakasih atas waktu yang diberikan, semoga target- target kamu akan segera terwujud.

Daftar Pemain Inonesia yang Ikut Indonesia Open 2010

Pemain Indonesia yang ikut :

Tunggal Putra
1. Taufik Hidayat
2. Sony Dwi Kuncoro
3. Simon Santoso
4. Dyonisius Hayom Rumbaka
5. Andre Kurniawan Tedjono
6. Andreas Adityawarman - lewat kualifikasi
7. Adnan Fauzi - lewat kualifikasi

Tunggal Putri
1. Maria Febe Kusumastuti
2. Adriyanti Firdasari
3. Fransisca Ratnasari
4. Maria Kristin Yulianti - lewat kualifikasi
5. Lindaweni Fanetri - lewat kualifikasi

Ganda Putra
1. Markis Kido/Hendra Setiawan
2. Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki
3. Bona Septano/Muhammad Ahsan
4. Candra Wijaya/Luluk Hadiyanto - lewat kualifikasi
5. Joko Riyadi/Lingga Lie - lewat kualifikasi
6. Fernando Kurniawan/Wifqi Windarto - lewat kualifikasi
7. Muhammad Ulinnuha/Berry Angriawan - lewat kualifikasi
8. Afiat Yuris Wirawan/Rendy Sugiarto - lewat kualifikasi
9. Angga Pratama/Rian Agung Saputro - lewat kualifikasi

Ganda Putri
1. Anneke Feinya Agustin/Annisa Wahyuni
2. Greysia Polii/Meiliana Jauhari
3. Komala Dewi/Keshya Nurvita Hanadia
4. Nadya Melati/Devi Tika Permatasari
5. Saralee Thoungthongkam [THA]/Vita Marissa [INA]
6. Nitya Krishinda Maheswari/Shendy Puspa Irawati - lewat kualifikasi
7. Jenna Gozali/Variella Aprilsasi Putri L - lewat kualifikasi
8. Ayu Rahmasari/Dwi Agustiawati - lewat kualifikasi
9. Suci Rizki Andini/Della Destiara Haris - lewat kualifikasi
10. Tiara Rosalia Nuraidah/Gebby Ristiyani Himawan - lewat kualifikasi
11. Andreani Ratnasari/Maya Rosita - lewat kualifikasi
12. Natalia Poluakan/Lita Nurlita - lewat kualifikasi
13. Delis Yuliana/Yayu Rahayu - lewat kualifikasi
14. Nurbeta Kwanrico/Aulia Putri Dradjat - lewat kualifikasi

Ganda Campuran
1. Nova Widianto/Liliyana Natsir
2. Fran Kurniawan Teng/Pia Zebadiah Bernadet
3. Muhammad Rijal/Debby Susanto
4. Flandy Limpele [INA]/Lotte Jonathans [NED]
5. Riky Widianto/Jenna Gozali - lewat kualifikasi
6. Markis Kido/Lita Nurlita - lewat kualifikasi
7. Devin Lahardi Fitriawan/Shendy Puspa Irawati - lewat kualifikasi
8. Gustiani Megawati/Viki Indra Okvana - lewat kualifikasi
9. Hendra Setiawan [INA]/Anastasia Russkikh [RUS] - lewat kualifikasi
10. M Rizki Delynugraha/Richi Puspita Dili - lewat kualifikasi
11. Tontowi Ahmad/Greysia Polii - lewat kualifikasi

Jateng ke PON 2012 Tanpa Kualifikasi

SEMARANG, Kompas.com - Tim bulu tangkis Jawa Tengah lolos ke Pekan Olahraga Nasional XVIII/2012 Riau tanpa harus melalui babak kualifikasi. Mereka dinilai merupakan tim yang kuat dan penyumbang atlet terbanyak di pelatnas.

Ketua Umum Pengprov PBSI Jawa Tengah, HM Anwari, mengatakan, selain Jateng yang lolos tanpa harus mengikuti babak kualifikasi adalah Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, ditambah tuan rumah Riau.

Lima provinsi yang langsung tampil pada babak utama di Riau mendatang, kata dia, tambahan lima lagi akan diambilkan dari daerah-daerah yang lolos dari babak kualifikasi.

Ketika ditanya kuota atlet kelima provinsi yang langsung lolos ke Riau, dia mengatakan, sampai kini masih dirapatkan di Jakarta dan belum ada keputusan dari Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON).

Ia menyebutkan, induk organisasi olahraga bulu tangkis di Tanah Air ini mengusulkan 16 atlet yang terdiri dari delapan putra dan delapan putri mengingat pada SEA Games maupun Asian Games, setiap negara juga diberi kuota sebanyak 16 atlet.

"Saya belum tahu apakah usulan PB PBSI itu disetujui PB PON atau tidak karena sampai kini masih ada rapat antara PB PON dengan pengurus besar cabang olahraga," katanya, Kamis (27/5/10).

Pada PON-PON sebelumnya, kata dia, setiap provinsi hanya diberi kuota 13 atlet yang terdiri dari delapan putra dan lima putri. "Padahal pebulu tangkis putri juga cukup banyak," katanya.

Anwari, yang juga Ketua Sub Bidang (Kasubid) Pengembangan Daerah PB PBSI, mengatakan, berdasarkan keputusan PB PBSI, pebulu tangkis yang bisa tampil pada pesta olahraga multievent empat tahunan di Riau mendatang adalah mereka yang usianya di bawah 25 tahun atau kelahiran 1987.

Jadi, kata dia, pebulu tangkis seperti Maria Kristin, Ryan Sukmawan, Jonathan Suryatama, Andre Kurniawan (Jateng), Sony Dwi Kuncoro (Jatim), Taufik Hidayat (Jabar), tidak bisa membela daerahnya pada PON mendatang karena usianya juga sudah lebih dari 25 tahun.

Peraturan lain berkaitan dengan pebulu tangkis yang bisa tampil di PON mendatang adalah mereka yang menghuni pelatnas tetap bisa turun membela daerahnya masing-masing dengan catatan usia tidak lebih dari 25 tahun.

Kemudian, pebulu tangkis pelatnas yang pernah meraih medali emas, perak, dan perunggu di Olimpiade, serta emas di Asian Games tidak boleh turun.

Anwari menambahkan, saat ini jumlah pebulu tangkis Jateng yang masuk program PPOP sebanyak sembilan atlet ditambah seorang pelatih. Kesembilan  pebulu tangkis yang masuk PPOP Jateng di antaranya adalah Maria Febe Kusumastyuti, M Akhsan, Tantowi Ahmad, Nugroho Andi Saputra, Dionysius Hayom Rumbaka (pelatnas), Feby Angguni, Debby Susanto (pelatnas), Anisa Wahyuni, dengan pelatih Christian Hadinata.

Jumat, 28 Mei 2010

BWF World Ranking, per 27 Mei 2010 (khsus atlit indonesia)

Tunggal Putra :
5. Taufik Hidayat
11. (12) Simon Santoso
12. (11) Sony Dwi Kuncoro
25. (26) Dyonisius Hayom Rumbaka
32. (35) Andre Kurniawan Tedjono
88. (89) Andreas Adityawarman
99. (100) Adnan Fauzi

Tunggal Putri :
19. Maria Febe Kusumastuti
23. (24) Adriyanti Firdasari
29. (30) Fransiska Ratnasari
58. (54) Maria Kristin Yulianti
74. (75) Lindaweni Fanetri

Ganda Putra :
3. Markis Kido/Hendra Setiawan
7. Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan
16. Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan
28. (21) Mohammad Ahsan/Bona Septano
36. Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi
59. (60) Wifqi Windarto/Afiat Yuris Wirawan
64. (69) Fernando Kurniawan/Lingga Lie
99. Chandra Wijaya/Rendra Wijaya

Ganda Putri :
13. Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii
32. (19) Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari
34. (33) Anneke Feinya Agustin/Annisa Wahyuni
66. Vita Marissa (Indonesia)/Mona Santoso (USA)
68. Greysia Polii/Meiliana Jauhari
79. (80) Komala Dewi/Nurvita Keshya Hanadia
93. (94) Pia Zebadiah Bernadet/Debby Susanto
94. (95) Nadya Melati/Devi Tika Permatasari
98. (101) Vita Marissa/Nadya Melati

Ganda Campuran :
2. (1) Nova Widianto/Lilyana Natsir
4. (6) Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa
19. (21) Fran Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadet
29. (24) Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita
39. (40) Flandy Limpele (Indonesia)/Wen Hsing Cheng (Taipei)
60. (62) Mohammad Rijal/Debby Susanto
69. (72) Tantowi Ahmad/Puspita Richi Dili
73. (74) Viki Indra Okvana/Gustiani Sari Megawati
96. (98) Flandy Limpele (Indonesia)/Anastasia Russkikh (Rusia)
98. (100) Devin Lahardi Fitriawan/Lilyana Natsir

Senin, 24 Mei 2010

Sirnas bulutangkis Bandung

KIDO/HENDRA PAMER KEKUATAN
BANDUNG (Pos Kota, 25 May 2010 )- Juara ganda putra Olimpiade Beijing 2008, Markis Kido/Hendra Setiawan akan unjuk kekuatan pada Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Bulutangkis Regional U Bandung SGS Elektrik PLN 2010 yang digelar di Bandung, Jawa Barat, 25-29 Mei.

Kejuaraan ini akan menggunakan tiga GOR, dengan GOR KONI di Jalan Jakarta sebagai lokasi utama. Dua GOR lainnya, adalah Lodaya (Jl Lodaya) dan Gunadarma (Jl Logam). Final hanya akan menggunakan satu tempat saja, yakni GOR KONI.

Kompetisi yang menyediakan hadiah Rp. 190 juta ini memainkan tiga kelompok umur, yaitu remaja, taruna, dan dewasa. Masing-masing kelompok umur memainkan lima nomor, tunggal dan ganda putra-putri, serta ganda campuran. Sebanyak 1086 pemain dari 105 klub akan ikut ambil bagian. Kompetisi ini mempertandingkan 1286 partai. Dari 1086 pemain itu, beberapa pemain di antaranya pernah merasakan tampil di olimpiade, Kejuaraan Dunia dan All England.

PEMAIN PROFESIONAL

Yang istimewa dari kejuaraan ini, adalah tampilnya peraih medali emas ganda putra Olimpiade 2008 Mar-kis/Hendra. Ganda nomortiga dunia ini sekarang memang bebas memilih turnamen, karena tidak lagi terikat dengan pelatnas. Mereka menjadi pemain profesional.

Selain Markis/Hendra, akan tampil pula pemain yang merebut medali perunggu Olimpiade 2004 ganda putra Flandi Limpele. Mantan pemain pelatnas ini akan tampil di dua nomor juga, ganda putra dan ganda campuran. Di ganda putra, dia akan bahu-membahu dengan Hendra Aprida Gunawan, sedangkan di ganda campuran, dia duet dengan Laila Rahmawati. Hendra AG juga tidak asing lagi, karena saat ini menduduki peringkat tujuh dunia bersama Alvent Yulianto.

Melihat pemain-pemain yang tampil, bisa dipastikan, pertarungan Djarum Sirnas di Bandung bakal seru karena diikuti para pemain kelas dunia. Markis dan Hendra juga akan berlaga di ganda campuran. Hendra akan tampil dengan salah satu pemain ganda terbaik di Indonesia saat ini, Vita Marissa,sedangkan Markis berduet dengan mantan pemain pelatnas lainnya, Lita Nurlita, pemain yang meraih medali emas di SEA Games 2003 bersama Jo Novita.

"Tentu kami gembira dengan tampilnya pemain-pemain kelas dunia yang akan menambah bobot turnamen," ujar Sekretaris

Panitia Pelaksana Herman Subarjah.

Perwakilan sponsor utama Djarum, Roland Halim mengatakan, turnamen ini tidak saja mencari juara, tetapi juga mencari bibit-bib\t baru pemain bulutangkis masa mendatang. Dia berharap, dari turnamen ini akan lahir pemain masa depart (ali/bu/o)

Sony dan Simon ke Singapura

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua tunggal putra utama Indonesia, Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso, akan memimpin rekan-rekannya berlaga di Singapura Super Series.

Turnamen di Singapura ini akan berlangsung pada 15-20 Juni 2010. Dalam turnamen ini, Indonesia akan menurunkan para pemain veteran, seperti Adriyanti Firdasari, Markis Kido/Hendra Setiawan, Alvent Yulianto/Hendra AG, dan Nova Widianto/Liliyana Natsir.

Namun, PBSI juga memanfaatkan ajang ini sebagai tambahan pengalaman bagi para pemain muda, seperti Dionysius Hayom Rumbaka, Francisca Ratnasari, dan Fran Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadet.

Berikut daftar pemain Indonesia yang akan berlaga:
Tunggal Putra
1. Sony Dwi Kuncoro
2. Simon Santoso
3. Dionysius Hayom Rumbaka
4. Andre Kurniawan Tedjono - lewat kualifikasi
Reserve: Tommy Sugiarto, Nugroho Andy Saputro, Darius Prawiso

Tunggal Putri
1. Maria Febe Kusumastuti
2. Adriyanti Firdasari
3. Fransisca Ratnasari
4. Maria Kristin Yulianti - lewat kualifikasi
Reserve: Melicia Kurniawan

Ganda Putra
1. Markis Kido/Hendra Setiawan
2. Hendra Aprida Gunawan/Alvent Yulianto Chandra
3. Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki
4. Bona Septano/Muhammad Ahsan
5. Ronald Susilo [SIN]/Candra Wijaya [INA] - lewat kualifikasi
Reserve: Syarif Shahmie Radhitian/Chrisna Adiwijaya

Ganda Putri
1. Anneke Feinya Agustin/Annisa Wahyuni
2. Greysia Polii/Meiliana Jauhari
3. Saralee Thoungthongkam [THA]/Vita Marissa [INA]
4. Nitya Krishinda Maheswari/Shendy Puspa Irawati

Ganda Campuran
1. Nova Widianto/Liliyana Natsir
2. Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa
3. Fran Kurniawan Teng/Pia Zebadiah Bernadet
4. Markis Kido/Lita Nurlita - lewat kualifikasi
5. Hendra Setiawan [INA]/Anastasia Russkikh [RUS] - lewat kualifikasi
6. Tontowi Ahmad/Greysia Polii - lewat kualifikasi

Andre dan Fransiska Ikut Indonesia Open

SEMARANG, Kompas.com - Dua pebulu tangkis PB Djarum Kudus, Andre Kurniwan dan Fransiska Ratnasari, dipastikan tampil pada turnamen Indonesia Terbuka Super Series di Jakarta, 22-27 Juni 2010.

Ketua PB Djarum Yopi Rosimin mengatakan, di luar pebulu tangkis yang masuk pelatnas, klubnya hanya mengirimkan dua pemain tersebut. Menurut dia, Andre (tunggal putra) dan Fransiska (tunggal putri) langsung masuk babak utama, karena peringkat dunianya sudah memenuhi syarat, yaitu masuk 50 besar dunia.

Ia menyebutkan, berdasarkan peringkat terakhir yang dikeluarkan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Andre berada di peringkat 35 dunia, sedangkan Fransiska antara 30-40 dunia.

Ketika ditanya harapan terhadap dua pebulu tangkis tersebut, dia mengatakan, dirinya berharap keduanya bisa tampil maksimal.

"Ya, minimal jangan sampai kalah dengan pebulu tangkis yang peringkatnya di luar 10 besar dunia. Kami berharap mereka jangan sampai kalah dari pebulu tangkis yang nggak-nggak," katanya, Senin (24/5/10).

Fransiska adalah juara Vietnam Open 2009 dan pada Sirkuit Nasional Bulu Tangkis Seri keempat di Jakarta gagal meraih prestasi terbaiknya karena tersingkir pada babak-babak awal.

Ia menambahkan, pada Sirkuit Nasional Bulu Tangkis seri kelima di Bandung, Jabar, 25-29 Mei 2010, Fransiska tidak turun membela klubnya karena lebih berkonsentrasi mengikuti Indonesia Open.

"Kami tetap turun dengan kekuatan penuh di Bandung kecuali Fransiska Ratnasari. Andre Kurniawan yang absen di Jakarta juga turun di Bandung," katanya.

Ia berharap prestasi yang dicatat pebulu tangkis PB Djarum bisa lebih baik dibanding saat tampil di Jakarta (pada sirkuit di Jakarta Djarum Kudus membawa pulang enam gelar).

Kamis, 20 Mei 2010

BWF World Ranking, per 20 Mei 2010

Tunggal Putra :
5. Taufik Hidayat
11. Sony Dwi Kuncoro
12. Simon Santoso
26. Dyonisius Hayom Rumbaka
35. Andre Kurniawan Tedjono
89. Andreas Adityawarman (-1)
100. Adnan Fauzi (+1)

Tunggal Putri :
19. Maria Febe Kusumastuti
24. Adriyanti Firdasari
30. Fransisca Ratnasari (-1)
54. Maria Kristin Yulianti
75. Lindaweni Fanetri (+10)

Ganda Putra :
3. Markis Kido/Hendra Setiawan
7. Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan
17. Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan (-1)
21. Muhammad Ahsan/Bona Septano
36. Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi (-1)
60. Wifqi Windarto/Afiat Yuris Wirawan
68. Fernando Kurniawan/Lingga Lie
99. Candra Wijaya/Rendra Wijaya (-1)

Ganda Putri :
13. Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii
19. Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari (-1)
33. Anneke Feinya Agustin/Annisa Wahyuni
66. Vita Marissa [INA]/Mona Santoso [USA] (-2)
68. Greysia Polii/Meiliana Jauhari (+16)
80. Komala Dewi/Keshya Nurvita Hanadia (-2)
94. Pia Zebadiah Bernadet/Debby Susanto
95. Nadya Melati/Devi Tika Permatasari

Ganda Campuran :
1. Nova Widianto/Liliyana Natsir
6. Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa
21. Fran Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadet
24. Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita
40. Flandy Limpele [INA]/Cheng Wen Hsing [TPE]
62. Muhammad Rijal/Debby Susanto (+1)
72. Tantowi Ahmad/Richi Puspita Dilli
74. Okvana Viki Indra/Gustiani Sari Megawati
98. Flandy Limpele [INA]/Anastasia Russkikh [RUS]
100. Devin Lahardi Fitriawan/Liliyana Natsir

Simon Lupakan Tragedi Piala Thomas

JAKARTA, Kompas.com - Simon Santoso mengaku keputusan wasit yang tidak menghukum pemain China, Chen Jin di final Piala Thomas lalu memang berpengaruh pada permainannya.

Simon dikalahkan Chen Jin dalam rubber game 21-19 17-21 7-21 di partai ketiga final Piala Thomas di Stadion Putra, Bukit Jalil, Malaysia, Minggu (16/5). Kekalahan Simon ini membuat China menang 3-0 dan mempertahankan Piala Thomas untuk dua tahun mendatang.

Kegagalan menyumbang poin buat Indonesia di partai final jelas mengecewakan Simon. "Saya terus kepikiran, meski para pengurus mengatakan saya sudah berjuang sekuat kemampuan saya," kata Simon, Kamis (20/5/2010).

Sebenarnya Simon sudah berada di atas angin saat merebut game pertama 21-19. Meski tertinggal 16-18 di game kedua, Simon sebenarnya tengah mengejar lawannya tersebut.  Namun konsentrasinya kemudian berantakan saat sebuah pukulan Chen Jin yang jelas-jelas melampaui net tidak dipersalahkan oleh wasit. Chen Jin unggul 19-16 dan kemudian merebut game kedua 21-17.

"Saat itu saya yakin sekali raket Chen Jin melampaui net. Dari rekaman televisi pun, hal ini terlihat jelas," kata Simon. "Saya mencoba protes, tapi wasit tidak mau terima."

Menurut Simon, keputusan ini mau tidak mau mempengaruhi konsentrasinya. "Saya memang berpikir harus segara melupakannya, namun dia keburu menyelesaikan game kedua," katanya. Sementara di game ketiga, Simon mengakui lawannya mampu melakukan recovery dan tampil lebih baik.

Pemain kelahiran Tegal, 29 Juli 1985 ini mengakui formasi tim Piala Thomas saat final menghadapi China memang bukan yang terbaik. "Kalau Sony dimainkan mungkin situasinya akan berbeda," katanya.

Bagi Simon, bila boleh memilih, ia lebih senang menghadapi tunggal ketiga Bao Chunlai. "Saya memang belum pernah menang menghadapi dia, namun pada pertemuan terakhir  saya bisa memaksanya bermain ketat. Jadi saya merasa  tahu cara menghadapinya."

Usai Piala Thomas, Simon sudah berlatih keras lagi menghadapi Singapura Super Series  dan Indonesia Super Series bulan Juni. "Target saya dan juga para pemain lain adalah meningkatkan peringkat," katanya. Saat ini Simon menempati peringkat 12, satu tingkat di bawah rekan senegaranya, Sony Dwi Kuncoro. "Kita jangan bersaing dengan rekan sendiri-lah, masih banyak pemain negara lain di atas kita."

Rabu, 19 Mei 2010

Joko: Pembinaan Harus Komprehensif!

YOGYAKARTA, Kompas.com - Ketua Umum PB PBSI Joko Santoso menegaskan, pembinaan atlet muda cabang olahraga bulu tangkis harus ditangani secara komprehensif. Dengan demikian, kaderisasi dapat berjalan seperti yang diharapkan.

"Oleh karena itu, kami mengajak seluruh pimpinan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) baik dari tingkat pusat maupun daerah untuk bersama melakukan pembinaan dalam bentuk turnamen," katanya di Yogyakarta, Rabu (19/5/10).

Menurut dia saat melantik dan mengukuhkan Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) periode 2010-2014, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, di antaranya pengurus, pelatih, dan atlet atau tri tunggal harus bisa bekerja bersama.

"Selain itu, pemantauan dan pengembangan atlet junior juga harus terus dilakukan sebagai bentuk kaderisasi," kata Joko, yang juga Panglima TNI.

Berkaitan dengan hal itu, pengurus baru diharapkan segera melakukan koordinasi dan konsolidasi organisasi serta menyesuaikan agenda kerja masing-masing. Harapannya, program pembinaan dapat dijalankan secepatnya.

"Namun yang lebih penting adalah pembinaan atlet yang ada di daerah, sehingga harus ditangani secara komprehensif dan berkelanjutan demi kejayaan bulu tangkis Indonesia," katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX mengatakan, seluruh pengurus diharapkan dapat merapatkan barisan karena selama empat tahun ke depan akan menghadapi tantangan dalam menjalankan tugas.

"Kami berharap seluruh pengurus segera melakukan konsolidasi dan koordinasi serta bersatu membangun atlet bulu tangkis bagi masa depan," katanya.

Pengprov PBSI DIY periode 2010-2014 terdiri atas Dewan Penasehat GBPH Prabukusumo, Tavip Agus Rayanto, dan Suhartono, Dewan Penyantun Lukminto dan Fredi Setiawan, Ketua Umum Koesdarto Pramono, dan Sekretaris Umum Sukiman.

Kegagalan Tim Thomas-Uber Bukan Kesalahan Pemain

YOGYAKARTA, Kompas.com — Kegagalan tim bulu tangkis Piala Thomas-Uber Indonesia bukan merupakan kesalahan atlet karena mereka jauh hari sebelumnya sudah melakukan latihan secara intensif.
    
"Kegagalan itu karena tim China memang masih tangguh dibandingkan tim Indonesia. Sebelumnya, kami sudah mempersiapkan secara matang, termasuk melakukan berbagai pelatihan," kata Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PBSI Joko Santoso di Yogyakarta, Rabu (19/5/2010).
    
Menurut dia, seusai melantik dan mengukuhkan Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kegagalan Indonesia meraih tempat terhormat dalam turnamen yang baru saja digelar di Malaysia itu menjadi evaluasi bagi PB PBSI. "PB PBSI kini sedang mempersiapkan tim untuk maju dalam Piala Sudirman 2011 di Shandong, China," kata Joko yang juga Panglima TNI.
Ia mengatakan, untuk Piala Thomas-Uber 2012, PB PBSI optimistis menjadi yang terbaik karena semua sudah dievaluasi. Untuk Piala Sudirman 2011 di China, PB PBSI juga menargetkan menjadi yang terbaik. "PB PBSI sudah mempersiapkan pebulu tangkis muda sejak enam bulan lalu. PB PBSI sudah melatih 39 pemain di bawah usia 19 tahun di pusat pelatihan militer. Pelatihan itu dilakukan secara intensif," katanya.
Menurut dia, pebulu tangkis muda itu dipersiapkan bukan untuk jangka waktu pendek, melainkan untuk jangka panjang. Mereka juga dipersiapkan untuk Piala Soedirman 2011 dan Piala Thomas-Uber 2012. "Dengan persiapan yang matang dan pelatihan yang intensif, diharapkan pebulu tangkis Indonesia dapat meraih yang terbaik dalam berbagai turnamen internasional, termasuk Piala Soedirman dan Piala Thomas-Uber," katanya.

Alan: Kita Tidak Akan Kalah dari China

JAKARTA, Kompas.com — Peraih medali emas Olimpiade 1992, Alan Budi Kusuma, meminta para pemain muda tidak kalah sebelum bertanding bila menghadapi pemain China.
Hal ini dungkapkan Alan saat menanggapi apa yang harus dilakukan seusai kekalahan tim Piala Thomas Indonesia dari China, 0-3, di final Piala Thomas, pekan lalu. "Di final kemarin, sebenarnya Indonesia tidak perlu kalah. Tetapi memang ada beberapa kejadian yang akhirnya membuat kita semakin berat untuk menang," kata Alan, Rabu (19/5/2010).
Menurut suami Susy Susanti tersebut, cederanya Sony Dwi Kuncoro dan kalahnya ganda utama Markis Kido/Hendra Setiawan memang membuat posisi tim Indonesia lebih sulit. "Lawan Simon (Chen Jin) sebenarnya bukan tidak mungkin dikalahkan, tapi beban buat Simon sangat berat karena sudah tertinggal 0-2," kata Alan.
Bagi Alan, yang dibutuhkan saat ini tidak hanya regenerasi pemain, tetapi juga restrukturisasi para pembina di Pelatnas Cipayung. "Regenerasi jelas diperlukan. Para pemain muda seperti (Dionysius) Hayom (Rumbaka) dan pemain di bawahnya sudah saatnya lebih diberikan lebih banyak kesempatan untuk bertanding," katanya.
Sementara soal barisan pelatih, Alan meminta pengurus harus lebih terbuka untuk perubahan. "Bagi saya yang penting targetnya apa dan bagaimana mencapai target itu. Lihat saja Malaysia, target dari BAM kan jelas, seperti emas Olimpiade 2012, mereka mendatangkan pelatih dari Indonesia seperti Rexy (Mainaky) dan Hendrawan," katanya. "Padahal, apa kurangnya mantan pemain di Malaysia?"
"Dunia bulu tangkis saat ini sudah sangat berubah. Jadi, kita membutuhkan  perpaduan antara orang-orang yang memiliki pengalaman dan visi yang didampingi oleh mereka yang mengerti teknik dan kemajuan ilmu olahraga," lanjut Alan, yang kini menjadi pengusaha alat-alat olahraga.
Perubahan ini harus segera dilakukan bila memang ingin mengejar target Piala Thomas dan olimpiade yang akan berlangsung pada 2012 mendatang. "Para pemain senior seperti Taufik, Sony, dan Simon jelas masih dibutuhkan karena dari mereka inilah kita mendapatkan pelajaran tentang semangat pantang menyerah dan tidak takut menghadapi siapa pun," katanya.
Hal inilah yang selalu ditekankan Alan kepada para pemain generasi saat ini. "Banyak pemain yang dikatakan kalah sebelum bertanding bila menghadapi pemain asal China. Saya katakan kepada mereka, kalau kamu kalah dari pemain China, itu karena kamu tidak berlatih sekeras dia. Pemain Indonesia tidak akan kalah dari pemain China...."

Bulu Tangkis Kekurangan Bintang Muda

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com —  Dalam ajang Piala Thomas 2010 di Malaysia, negara-negara papan atas masih memercayakan nasib mereka kepada para pemain senior.
Bahkan, beberapa negara secara ekstrem memanggil kembali para pemain veteran yang sudah menyatakan diri pensiun atau keluar dari pemusatan latihan nasional.
Denmark memanggil kembali Kenneth O Jonassen, Malaysia mempertahankan Wong Choong Hann dan Muhammad Hafiz Hashim, Korea Selatan meminta Lee Hyun-il bermain kembali. Tim Indonesia  juga memanggil para pemain nonpelatnas seperti Taufik Hidayat, Alvent Yulianto, dan Hendra Aprida Gunawan, dan Jepang kembali menurunkan Shoji Sato.
Ini tentunya memperlihatkan sisi buruk dalam perkembangan bulu tangkis di dunia.  Pelatih kepala China, Li Yongbo, mengakui hal ini. Ia memperingatkan, apabila para pemain muda tidak berkembang, para pemain tua seperti Lee Chong Wei dan Lin Dan tetap akan berkibar hingga Olimpiade London 2012.
"Saat ini saya lihat Lin Dan dan Chong Wei tetap akan mendominasi dunia bulu tangkis," kata Yongbo. "Memang ada beberapa pemain muda. Namun melihat standar permainan yang diperlihatkan di ajang Piala Thomas, saya tidak yakin mereka dapat  melesat dalam dua tahun ini."
Beberapa pemain muda memang tidak mendapat perhatian lebih dalam ajang Piala Thomas ini.  Sebagian bahkan tidak mendapat kesempatan bermain karena ditempatkan sebagai tunggal ketiga.
Para bintang muda itu antara lain Chen Long (China), Kenichi Tago (Jepang), Jan O Jorgensen dan Victor Axelsen (Denmark), Tan Chun Seang (Malaysia), serta Dionysius Hayom Rumbaka (Indonesia).

Minggu, 16 Mei 2010

Team Thomas Minta Maaf

Kuala Lumpur - Indonesia harus mengubur mimpinya menjuarai Piala Thomas karena digerus China 0-3. Manajer tim Yacob Rusdianto pun merasa perlu meminta maaf kepada bangsa Indonesia.

Kekalahan yang diderita Taufik Hidayat, ganda Markis Kido/Hendra Setiawan dan Simon Santoso di Stadium Putra, Kuala Lumpur, Minggu (16/5/2010), membuat Piala Thomas kembali diboyong ke China.

"Kita harus lapang dada telah kalah dengan China, namun saya bangga anak-anak memberikan perlawanan yang cukup ketat," kata Yacob kepada pers seusai pertandingan seperti dilaporkan wartawan detiksport dari Kuala Lumpur.

"Walaupun akhirnya kalah, tapi mereka telah berjuang sekuat tenaga dan sangat maksimal," imbuh Yacob.

Indonesia untuk pertama kalinya melaju ke final Piala Thomas sejak tahun 2002. Namun upaya pasukan 'Merah Putih' kandas di tangan China yang memang begitu superior.

"Sebagai manajer, saya minta maaf kepada masyarakat terutama pecinta bulutangkis Indonesia, kali ini kita belum bisa memboyong Piala Thomas," kata Yacob yang juga Sekjen PB PBSI itu.

Yacob menyampaikan rasa terima kasih kepada para pemain yang telah berjuang sekuat tenaga meski kalah. Kredit khusus ia berikan pada Markis/Hendra dan Simon yang sempat memberi harapan menang.

"Meski skor 3-0, saya tidak merasa kita kalah dengan mudah karena saya lihat poin demi poin tidak didapat lawan dengan mudah, terutama di partai kedua dan ketiga . Kido/Hendra dan Simon main rubber set. Jadi lawan tidak menang mudah," katanya.

Yacob juga tidak mau menimpakan kekalahan ini pada absennya tunggal kedua Sony Dwi Kuncoro yang cedera punggung di laga penyisihan terakhir menghadapi India.

"Soal Sony (Dwi Kuncoro), kita sudah menurunkan formasi seperti ini, dan saya rasa dengan atau tanpa dia kekuatan kita sama," papar Yacob.

Thomas Cup Masih Milik China

KUALA LUMPUR- China sukses mempertahankan gelar juara Thomas Cup untuk kali kedelapan. Itu
dipastikan setelah mereka berhasil menekuk Indonesia dengan skor telak 3-0. Minggu (16/5/2010)

Sukses melahap dua pertandingan sebelumnya,
China menurunkan Chen Jin di nomor tunggal kedua. Dia menghadapi Simon Santoso yang diharapkan menjadi penyambung nafas perjuangan tim Merah Putih.
Meskipun sempat unggul di set pembuka, Simon yang tampil jauh lebih bagus ketimbang pada laga semifinal melawan Jepang, tetap belum bisa memberikan kemenangan.
Dia tumbang dalam duel tiga set (21-19, 21-17, 21-7).

Pertarungan Simon versus Chen Jin Berlangsung ketat. Keduanya sama-sama menggeber perolehan poin, tidak jarang pula mereka saling menyalip angka. Simon membuktikan kualitasnya ketika berhasil mengambilalih keunggulan padahal sudah tertinggal 18-16. Dengan sangat hari-hati dia mencuri poin demi poin sehingga mampu mencuri set pertama 21-19.

Tertinggal Chen Jin semakin meningkatkan konsentrasi permainannya di set kedua. Alhasil dia mampu bangkit dan menggapi kemenangan 21-17.

Pada set penentuan Chen Jin tampil semakin percaya diri sehingga Simon tidak sanggup lagi menahan laju perolehan poin pebulutangkis nomor tiga dunia tersebut.

Pertandingan pun berakhir dalam kedudukan 21-7.
Kemenangan Chen Jin ini sekaligus memastikan gelar Thomas Cup kedelapan
negeri tirai bambu. Mereka menang 3-0 dimana keunggulan sebelumnya
disumbangkan oleh Lin Dan yang menaklukkan musuh abadinya Taufik Hidayat
(21-1,21-14) dan pasangan Cai Yun/ Fu Haifeng yang mengalahkan Markis Kido/Hendra Setiawan (25-23,
16-21, 21-12).

Sabtu, 15 Mei 2010

Taufik Belum Tentukan Masa Depannya

KUALA LUMPUR, Kompas.com - Taufik Hidayat belum mengambil keputusan tentang masa depannya bersama tim Piala Thomas Indonesia. Mantan peraih medali emas Olimpiade Athena dan juara dunia ini, menegaskan, dia hanya ingin melihat performanya dalam kurun waktu dua tahun ke depan.

"Pada Piala Thomas berikutnya, saya sudah akan berusia 31 tahun," ujar Taufik dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, setelah dia membuka kemenangan Indonesia atas Jepang di babak semifinal, Jumat (14/5/10).

"Mungkin saya akan tampil lagi atau mungkin juga tidak. Saya tidak bisa memberikan jawaban pasti tentang hal itu," tegas Taufik, yang juga sudah pernah mengatakan usai Piala Thomas 2008 di Jakarta, bahwa dia akan pensiun dari turnamen ini.

"Saya di sini bukan sebagai seorang pemain secara individu, tetapi saya bermain untuk negara," ujarnya. "Saya membawa bendera negara pada turnamen ini," tambah Taufik, yang sudah sudah keluar dari Pelatnas Cipayung.

Di skuad tim Piala Thomas sekarang, Taufik merupakan pemain yang paling senior. Peringkat lima dunia ini melakukan debutnya bersama tim Indonesia pada tahun 2000, ketika mengalahkan China 3-0 di final di ibukota Malaysia.

Dua tahun kemudian, Taufik meraih gelar keduanya ketika Indonesia mengalahkan Malaysia 3-2 di final di Guangzhou, China. Trofi tahun 2002 itulah yang merupakan gelar terakhir yang dirasakan Indonesia di arena Piala Thomas.

"Kami memiliki sebuah misi dan itu adalah membawa pulang Piala Thomas kembali ke Indonesia," tegasnya.

Piala Sudirman 2011 Digelar di China

KUALA LUMPUR, Kompas.com — Kejuaraan dunia bulu tangkis beregu campuran, Piala Sudirman 2011, akan diselenggarakan di kota Qingdao, Provinsi Shandong, China. Ini merupakan hasil rapat tahunan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang dilakukan pada Sabtu (15/5/2010).

"Saya sudah ke sana dan melihat fasilitasnya cukup baik," ujar Kepala Operasional BWF Thomas Lund kepada pers di Putra Stadium, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu.

Dipilihnya Qingdao sebagai penyelenggara turnamen dua tahunan ini, kata dia, merupakan hasil rapat tahunan (AGM) BWF.

Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman antara Presiden BWF Kang Young Joong bersama Deputy Presiden Paisan Rangsikitpho dengan Sekjen Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA) Liu Fengyan, dan perwakilan dari Asosiasi Bulu Tangkis Qingdao Peng Yinian.

Selain itu, AGM juga memastikan bahwa bulu tangkis di Olimpiade London 2012 akan digelar di Wembley Arena.

"Ini sudah disetujui oleh BWF, Komite Olimpiade Internasional (IOC), dan Panitia Penyelenggara Olimpiade London (LOGOC)," kata Paisan.

Disebutkan pula bahwa Kantor Pusat BWF akan tetap berada di Kuala Lumpur, setelah BWF memperpanjang kontrak dengan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) hingga 2013.

Inilah Rahasia Kesuksesan Putri Korea

KUALA LUMPUR, Kompas.com — Korea Selatan membuat kejutan yang sangat besar di final Piala Uber 2010, Sabtu (15/5/2010). Melawan favorit juara China yang mengincar gelar ketujuh secara beruntun, Korea justru tampil sangat impresif sehingga bisa meruntuhkan "tembok raksasa" China itu dengan skor cukup meyakinkan, 3-1.

Apa kunci kesuksesan Korea sehingga membuat China tak berdaya dalam pertarungan ini? Padahal, China datang dengan kekuatan terbaiknya, dan sepanjang perjalanannya sejak penyisihan grup hingga final, mereka tidak pernah kehilangan satu poin pun.

Ternyata, para pemain Korea tampil tanpa beban. Mereka hanya ingin bermain dengan sebaik-baiknya sehingga kalaupun akhirnya gagal, mereka tak "memberikan" gelar itu kepada China. Di samping itu, tunggal pertama Bae Seung Hee lebih dulu mempelajari gaya bermain Wang Yihan melalui video.

"Tim China begitu kuat sehingga saya tidak merasakan tekanan apa pun," ungkap Bae, yang sudah dua kali bertemu Wang dan dua kali pula kalah sebelum pertarungan hari Sabtu ini. "Saya hanya ingin bermain dan menikmati pertandingan ini. Mungkin itulah alasan mengapa saya menang," tambah pemain debutan di tim Uber Korea ini.

Memang, Bae menjadi kunci pembuka kesuksesan Korea untuk mengukir sejarah negaranya di Piala Uber. Pemain peringkat 16 dunia ini berhasil mengalahkan Wang, pemain nomor satu dunia, dengan dua set langsung, 23-21, 21-11. Bae mengaku strategi bermain lob membuatnya bisa mengalahkan Wang.

"Wang Yihan membuat kesalahan-kesalahan krusial dan pertahanannya pun buruk," jelasnya.

Kesan serupa juga diakui Wang. "Hari ini saya bermain buruk dan strategiku tidak berjalan sesuai keinginan sehingga memberikan peluang kepada lawan untuk mengontrol permainan."

"Saya ingin bermain lebih sabar, tetapi saya malah buru-buru sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri."

Seusai Bae menyumbang poin pertama, Korea, yang dalam lima final sebelumnya sejak 1988 selalu dikandaskan China, menambah poin lagi lewat ganda pertama. Pasangan Lee Hyo Jung/Kim Min Jung berhasil bangkit dari kekalahan di set pertama untuk mengalahkan ganda nomor satu dunia, Ma Jin/Wang Xiaoli, dengan 18-21, 21-12, 21-15.

"Mereka terlalu memikirkan untuk menang dan mereka malah kesulitan di akhir," ujar Lee. "Mulai dari game kedua, kami mulai menemukan momentum dan semuanya berjalan mulus," tambah pemain yang juga merupakan ganda campuran terbaik di Korea tersebut.

Meskipun sempat kehilangan poin di partai ketiga karena Sung Ji Hyun menyerah 14-21, 21-16, 7-21 dari Wang Xin, Korea mampu mengakhiri pertandingan final ini dengan kemenangan di partai keempat. Ganda kedua Lee Kyung Won/Ha Jung Eun menaklukkan ganda nomor dua dunia, Du Jing/Yu Yang, dengan 19-21, 21-14, 21-19 untuk membuat Korea unggul 3-1.

Hasil ini mematahkan ambisi China untuk meraih gelar ketujuh secara berturut-turut. Padahal, Pelatih Li Yongbo sangat optimistis mereka bisa kembali menjadi juara setelah tahu Korea akan menjadi lawan di final. "Tidak ada pilihan karena China akan kembali menjadi pemenang," ujarnya.

Namun, setelah hasil di final ini, Li Yongbo mulai berdalih. Menurutnya, China lebih fokus untuk menghadapi Olimpiade London 2012.

"Mereka memang tidak memenangi Piala Uber, tetapi itu bukan hal yang buruk karena fokus utama kami adalah menghadapi Olimpiade 2012 di London.

"Berikan juga kesempatan kepada negara lain untuk menjadi juara Piala Uber sehingga akan lebih bagus. Sebab, pasti membosankan jika China selalu menjadi juara dan kami ingin membiarkan negara lain memiliki kesempatan menang."

Lin Dan Tak Tertarik Kejar Peringkat 1

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Tunggal putra nomor satu China, Lin Dan, tidak tertarik untuk mengejar posisi nomor satu dunia. Juara dunia tiga kali ini menegaskan, dia hanya ingin meraih kemenangan di setiap pertandingan, dan menjadikan para rival di atasnya sebagai teman.

Hal ini diungkapkan Lin Dan seusai mengalahkan pemain nomor satu dunia, Lee Chong Wei, di semifinal Piala Thomas yang berlangsung di Stadium Putra, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (14/5/2010).

"Saya sudah menyabet medali emas Olimpiade (Beijing 2008), tiga kali juara dunia dan All England, plus beberapa gelar lainnya," ujar Lin Dan, yang membuka pesta kemenangan China atas tuan rumah dan melangkah ke final turnamen bulu tangkis beregu putra ini.

"Apa lagi yang perlu saya buktikan?" tanya mantan pemain nomor satu dunia ini.

Menghadapi Chong Wei yang mendapat dukungan dari suporter fanatiknya, Lin Dan tampil sangat impresif. Dia berhasil menang dua set langsung, 21-17, 21-8, dalam waktu 48 menit, sekaligus memperpanjang rekor kemenangan atas rival terberatnya itu menjadi 14, berbanding enam kali kalah.

Meskipun demikian, Lin Dan memuji Chong Wei. Menurutnya, juara All England 2010 tersebut merupakan lawan yang paling sulit dikalahkan.

"Chong Wei merupakan pemain yang paling sulit untuk ditaklukkan. Dia adalah salah satu pemain tersulit di lapangan," ujar Lin Dan, yang menambahkan, pemain nomor lima dunia Taufik Hidayat dan Chong Wei adalah para pemain elite yang ingin dijadikan teman, "Meskipun saya tidak terlalu mahir berbahasa Inggris."

Piala Uber Cup Jatuh Di Tangan Korea, Setelah Mengalahkan Negeri Tirai Bambu

Bekuk China 3-1, Korea Selatan Juara 
Kuala Lumpur - Tim Uber Korea Selatan menjadi kampiun Piala Uber dengan meruntuhkan tim tangguh China. Kemenangan 21-19, 14-21 dan 19-21 yang ditorehkan Lee Kyung Won/Ha Jung Eun atas Du Jing/Yu Yang membuat Korea Selatan menang 3-1.

Dari pengamatan wartawan Detiksport langsung dari Putra Stadium, Kuala Lumpur, Sabtu (15/5/2010) sore WIB, pertarungan antara Du/Yu yang ganda putri terbaik nomor dunia dunia kontra Lee/Ha yang peringkat 11 dunia, berjalan sengit terutama di set ketiga.

Selama satu jam dan 18 menit, pertarungan akhirnya tuntas dengan kemenangan untuk pasangan Korea Selatan. Artinya, Korea Selatan pun jadi juara Piala Uber untuk kali pertama dalam sejarah dengan menundukkan si juara 11 kali, China, yang juga jawara enam edisi beruntun. 

Du/Yu mengawali permainan di set pertama ini dengan meraih angka perdana. Keunggulan itu terus dijaga dan mereka dengan cepat unggul 10-4 atas Lee/Ha.

Poin demi poin kemudian direguk Lee/Ha. Pasangan Korea Selatan itu berhasil menyamakan skor pada kedudukan 15-15, bahkan unggul untuk kali pertama set ini setelah smes Ha tak bisa dikembalikan lawan untuk bikin skor jadi 16-15.

Setelah itu kedua pasangan terlibat pertarungan alot dan saling kejar-mengejar skor. Setelah meraih game point, kemenangan akhirnya diraih pasangan China setelah smes Yu tak bisa dikembalikan lawan. Du/Yu memimpin 21-19 di set pertama.

Duel sengit langsung kembali hadir di awal set kedua. Lee/Ha lantas mulai bisa melebarkan keunggulan usai menambah poin demi poin sampai 13, seraya menahan Du/Yu pada skor 5.

Dua smes Yu berhasil memotong ketinggalan pasangan China menjadi 11-15. Poin terus ditambah dan kesalahan Ha kemudian membuat Du/Yu jadi hanya ketinggalan 14-15.

Lee/Ha bangkit dan kembali mendulang poin demi poin untuk menjaga keunggulan. Setelah meraih game point karena pukulan lawan hanya berakhir di net, Lee/Ha memastikan kemenangan 21-14 di set kedua berkat kegagalan lawan mengembalikan shuttlecock.

Set ketiga langsung berjalan alot. Poin pertama pasangan China bahkan diraih setelah lawannya harus sampai jatuh bangun. Tapi pasangan Korea Selatan dengan cepat bisa menyamakan skor pada kedudukan 2-2.

Ketatnya pertarungan di awal set tiga itu menjadi gambaran betapa sengitnya pertarungan kemudian berjalan. Kedua pasangan saling saling berebut angka dengan alotnya dan praktis lebih sering cuma bisa menambah satu poin demi satu poin saja.

Pasangan Korea baru mulai melebarkan jalan usai imbang 14-14. Setelah itu poin demi poin diraih sampai bisa unggul 19-14, setelah beberapa saat sebelumnya pemain China meminta jeda untuk melakukan sedikit perawatan pada siku tangannya.

Du/Yu sempat memangkas ketinggalan sampai 19-20, tapi kemudian Lee/Ha akhirnya memastikan kemenangan setelah lawan gagal mengembalikan shuttlecock.
Li Yongbo Terima Kekalahan China 

Kuala Lumpur - Lebih diunggulkan, China dipaksa bertekuk lutut oleh Korea Selatan di final Piala Uber. Menerima kekalahan tersebut, Li Yongbo mengaku kalau target utama China adalah Olimpiade 2012.

Dengan lima pemainnya memuncaki daftar rangkin BWF, China adalah favorit kuat juara Piala Uber 2010. Apalagi mereka datang dengan status juara bertahan sejak 1998 atau sudah jadi juara di enam penyelenggaraan terakhir.

Namun prediksi tersebut termentahkan. Korea Selatan menghancurkan tembok kokoh China dengan skor 3-1 dalam laga final, Sabtu (15/5/2010), setelah sebelumnya mampu langsung unggul 2-0.

"Mereka (pemain China) bermain dengan baik, tapi bukan dengan performa terbaiknya. Tapi ada baiknya dengan kekalahan ini karena kami bisa tahu kelemahan kami," ungkap kepala pelatih China, Li Yongbo, seperti dikutip dari Bernama.

Kekalahan China bermula dari tundukkan pebulutangkis putri nomor satu dunia, Wang Yihan, atas Bae Seung Hee dengan 23-21 dan 21-11. Sedangkan ganda putri China yang juga berperingkat satu dunia Ma Jin/Wang Xiaoli dibuat tak berdaya oleh Lee Hyo Jung/Kim Min Jung lewat laga sengit sepanjang tiga set 18-21, 21-12 dan 21-15.

Diakui Li, pemain-pemain China yang umumnya masih muda tak mampu keluar dari tekanan untuk bisa mempertahankan juara. Namun hal tersebut tak terlalu dia permasalahkan karena target utama China adalah jangka panjang yakni emas di Olimpiade 2012

"Tapi kami butuh lebih banyak pemain muda, dan mereka adalah target utama kami untuk Olimpiade 2012 di London," tutup peraih medali perunggu Olimpiade 1992 itu. 

 

Jumat, 14 Mei 2010

Piala Thomas - Lin Dan, Antara No 1 dan Taufik

Kuala Lumpur - Sejauh ini Lin Dan boleh dbilang pemain tunggal putra terbaik di Piala Thomas 2010. Dua ukurannya adalah dia belum kehilangan set dan di semifinal mengalahkan pemain peringkat teratas dunia asal Malaysia, Lee Chong Wei.

Seusai menundukkan rivalnya itu di babak semifinal, Lin Dan mengaku tidak terlalu tertarik untuk menduduki lagi peringkat satu yang sebelumnya pernah ia tempati itu.

"Aku sudah memenangi semua yang ditawarkan dunia badminton. Aku sudah punya emas Olimpiade, titel kejuaraan dunia, All England, dan banyak gelar lain. Apa lagi yang ingin aku buktikan," ujar pemain berusia 26 tahun itu di Putra Stadium, Bukit Jalil, Jumat (14/5/2010).

Sepanjang karirnya Lin Dan memang bergemilang sukses. Ia menjuarai Olimpiade 2008 di Beijing, tiga kali menjadi juara dunia, tiga Piala Sudirman dan Piala Thomas bersama tim China, serta sederet titel turnamen besar. Terakhir, di bulan April ia memenangi Kejuaraan Asia di New Delhi, India.

Tentang Chong Wei, yang semalam ia taklukkan dua set langsung 21-17 21-8, ia mengatakan, "Dia akan lawan yang paling sulit dikalahkan. Dia pemain yang tangguh begitu turun ke lapangan."

Lin Dan juga menyebut-nyebut pemain Indonesia, Taufik Hidayat, yang juga salah satu musuh bebuyutannya. Media massa begitu senang membahas persaingan di antara kedua, dan menggambarkan seolah-olah mereka juga saling tidak menyukai secara pribadi.

Pernah Taufik suatu kali mengatakan, dirinya tak punya hubungan personel dengan Lin Dan selain di atas lapangan. "Saya tidak tahu," ujar dia di tahun 2008, saat diminta tanggapan bahwa Lin Dan menghormati dia dan ingin berteman dengan dia.

"Dia berbicara bahasa Mandarin, saya bahasa Inggris. Saya tak pernah ngobrol dengan dia." Lin Dan belakangan mengakui dia dan Taufik tidak berteman seperti mereka dengan banyak pemain lain.

Kemarin Lin Dan ditanyakan lagi soal itu. Menurut dia, Taufik (dan Chong Wei) adalah pemain-pemain terbaik dunia dan ia ingin berteman dengan mereka walaupun tidak lancar berbahasa Inggris.

"Aku ingin ingin menjadi berteman dengan lebih baik dengan Wei dan Taufik," ujarnya sambil tersenyum, seperti dikutip situs resmi Piala Thomas dan Uber 2010.

Hari Minggu (16/5) besok Lin Dan akan bertemu lagi dengan Taufik, sebagaimana China berduel dengan Indonesia di babak final.

Indonesia menang 3-1 atas Jepang.

Indonesia lolos ke final Piala Thomas 2010 yang digelar di Kuala Lumpur. Hasil ini diraih setelah di semi final, Jumat, 14 Mei 2010, Indonesia menang 3-1 atas Jepang.

Kemenangan Indonesia atas Jepang ditentukan oleh Nova Widianto/Alvent Yulianto yang turun di partai keempat. Mereka menang atas Noriyasu Hirata/Hiroyuki Endo 21-14 dan 22-20.

Poin pertama Indonesia di semi final ini diraih oleh Taufik Hidayat. Ia menang atas Kenichi Tago 21-9 dan 21-14. Sedangkan markis Kido/Hendra Setiawan mengalahkan Kenichi Hayakawa/Kenta Kazuno 21-9 dan 21-11 di partai kedua.

Satu-satunya kemenangan Jepang hadir di partai ketiga. Sho Sasaki yang main sebagai tunggal kedua Jepang sukses mengalahkan Simon Santoso. Sasaki menang 21-19, 13-21 dan 21-11 dalam waktu 64 menit.

Di final, Indonesia akan menghadapi  China

Kamis, 13 Mei 2010

PBSI Jalin Kerja Sama dengan Rusia

LONDON, Kompas.com - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menjalin kerja sama dengan Federasi Bulu Tangkis Rusia dalam program pelatihan pemain dan pelatih asal negara beruang merah ini.

Kesepakatan kedua organisasi olahraga bulu tangkis itu dilakukan Staf Khusus PBSI, Yan Haryadi, dengan Direktur Eksekutif Federasi Bulu Tangkis Rusia, Georgy Abolyanin di Moskow, ujar Counsellor, KBRI Moskow M Aji Surya, kepada koresponden ANTARA London, Kamis (13/5/10).

Menurut M Aji Surya, diplomasi bulu tangkis yang dilakukan KBRI Moskow lebih dari satu setengah tahun lalu telah menghasilkan kesepakatan.

Kedua pihak menyampaikan kesepakatan Ketua Umum PBSI dan Federasi Bulu Tangkis Rusia akan menandatangani kerja sama tersebut di Jakarta, Juni mendatang.

Setelah kesepakatan itu ditandatangani, Georgy berharap lebih banyak para pemain dan pelatih bulu tangkis Rusia berlatih di Indonesia. Selain itu, pihaknya merencana mengimpor pelatih Indonesia untuk melatih atlet Rusia yang dapat menjadi batu pijakan bagi kebangkitan olahraga bulu tangkis di Rusia.

"Jujur, kami memilih Indonesia karena pendidikan badminton di Indonesia lebih alamiah dan cocok dengan atlet Rusia," ujarnya.

Sementara itu, Yan Haryadi dalam pernyataannya menyambut baik rencana kerja sama dimaksud. Bahkan, usai perjanjian itu ditandatangani oleh PBSI, pihaknya menyiapkan diri untuk menyambut kedatangan pebulu tangkis dari Rusia.

Untuk langkah awal, pihaknya melakukan pelatihan di Indonesia. Bila sudah memungkinkan, baru mengirimkan pelatih ke Rusia.

"Maklum, rencana pelatihan di luar negeri sering terkendala dengan bahasa," akunya.

Dalam konsep kesepakatan yang akan ditandatangani tersebut mencakup banyak hal, di antaranya kerja sama bidang manajemen, infrastruktur, ilmu badminton, pelatihan, pemutakhiran informasi, serta soal kompetisi.

Dubes Hamid Awaludin menyambut hangat persetujuan kerja sama tersebut dengan adanya dialog antara PBSI dan Federasi Bulu Tangkis Rusia di kantornya.

Bagi Dubes Awaludin, terlaksananya kesepakatan ini merupakan capaian tersendiri bagi KBRI Moskow dalam melakukan diversifikasi diplomasi.

"Negosiasi ini tidak kalah pentingnya dari yang dilakukan di PBB. Diplomasi tepok bulu kita tinggal selangkah lagi. Sekali smash langsung jalan," ujarnya.

Thomas Cup 2010

1. Hastomo: Waspadai Jepang!
SEMARANG, Kompas.com - Mantan pebulu tangkis nasional, Hastomo Arbi, mengatakan tim Thomas Indonesia perlu mewaspadai tim Jepang yang akan dihadapi pada partai semifinal, Jumat (14/5/10), di Kuala Lumpur, Malaysia.

Menurut dia, Jepang memiliki pemain yang kuat untuk nomor tunggal pertama, Kenichi Tago yang merupakan finalis All England 2010. Saat lawan Malaysia pada babak perempat final, pemain ini memang kalah dari Lee Chong Wei, 12-21,13-21.

"Saya kira kekalahan itu wajar karena Lee merupakan tunggal terbaik dunia saat ini. Tetapi apabila bertemu Indonesia maka yang bersangkutan akan bertemu Taufik Hidayat dan peluangnya fifty-fifty," kata pahlawan Piala Thomas 1984 (mengalahkan Han Jian dari China).

Kemudian, kata Hastomo yang kini menjadi Asisten Manajer PB Djarum Kudus, tunggal kedua Jepang, Sho Sasaki juga cukup kuat. Terbukti mereka mampu mengalahkan tunggal kedua Malaysia, Wong Choon Han dengan dua set langsung, 21-17,21-18.

Menurut dia, apabila Sonny Dwi Kuncoro tidak bisa dimainkan maka Sho Sasaki akan bertemu tunggal kedua Indonesia, Simon Santoso. "Saya kira peluang Simon untuk menang atas Sho Sasaki 55:45," katanya.

Hastomo menambahkan, ganda putra Jepang yaitu Noriyasu Hirata/Hirokatsu Hashimoto (ganda pertama) dan Kenichi Hayakawa/Kenta Kazuno (ganda kedua) juga kuat, bahkan mereka berhasil mencuri satu angka saat melawan Malaysia.

"Kita harus menurunkan susunan pemain terbaik saat melawan Jepang. Peluang kita untuk mengalahkan mereka memang ada tetapi harus dengan kerja keras karena Jepang bukan lawan yang ringan," katanya.

Ketika ditanya pada nomor apa Indonesia bisa meraih angka dari Jepang, kakak juara dunia 1993, Heryanto Arbi, tersebut mengatakan kalau bisa Indonesia harus menyapu bersih dua nomor ganda dan mengambil satu nomor tunggal karena nomor tunggal Jepang lebih kuat dibandingkan gandanya.

Ia menyebutkan, ganda pertama Indonesia pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan sudah tidak bisa diubah lagi sedangkan untuk ganda kedua masih bisa diubah tergantung strategi pelatih.

Saat melawan India pada babak penyisihan grup, ganda kedua yang dimainkan adalah pasangan Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan tetapi pada saat melawan Australia adalah pasangan Nova Widianto/Mohammad Ahsan. Kemudian saat menghadapi India pada babak perempat final, Nova/Ahsan masuk line-up tetapi tidak bermain, karena Indonesia langsung menang 3-0.


2. Lawan Jepang, Dua Ganda Harus Menang
SEMARANG, Kompas.com - Mantan pebulu tangkis nasional, Hastomo Arbi, mengatakan, tim Thomas Indonesia harus bisa memenangkan dua partai ganda saat bertemu Jepang pada semifinal perebutan Piala Thomas di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (14/5/10).

Pahlawan Piala Thomas 1984 (mengalahkan Han Jian dari China) tersebut mengatakan, untuk memuluskan langkah Taufik Hidayat dan kawan-kawan, maka dua partai ganda jadi kunci kesuksesan.

Ia mengakui, untuk nomor tunggal, Jepang memiliki pemain kuat yaitu Kenichi Tago yang merupakan finalis All England 2010. Catatan prestasi penting yang diraih Tago saat tampil di All England adalah mengalahkan unggulan ketiga Chen Jin (China) pada babak perempat final, kemudian mengalahkan Bao Chunlai (China) unggulan keenam. Tetapi pada partai final dikalahkan Lee Chong Wei (Malaysia).

Pada saat babak penyisihan grup Tago kembali kalah dari Lee Chong Wei meskipun secara keseluruhan Jepang berhasil mengungguli tuan rumah Malaysia, 3-2.

Kemudian, kata dia, tunggal kedua Jepang, Sho Sasaki juga cukup bagus terbukti mampu mengalahkan tunggal kedua Malaysia, Wong Choong Han dengan dua set langsung, sedangkan tunggal ketiga Jepang yaitu Shoji Sato juga cukup bagus.

Ia menambahkan, memang ganda Jepang juga cukup bagus yaitu ganda pertama Noriyasu Hirata/Hirokatsu Hashimoto, meskipun kalah dari pasangan Malaysia Koo Kean Keat/Tan Boon Heong Tan, sedangkan ganda kedua Kenichi Hayakawa/Kenta Kazuno penampilannya juga tidak mengecewakan karena mereka berhasil mencuri angka saat menghadapi Malaysia.

"Tetapi kita tetap harus menang pada dua nomor ganda untuk mengantisipasi di nomor tunggal," katanya.

Tunggal pertama, Taufik Hidayat bakal bertemu Kenichi Tago. "Saya kira peluang mereka fifty-fifty. Kalau tunggal kedua Simon Santoso, saya yakin masih unggul atas Sho Sasaki," kata kakak juara dunia 1993, Heryanto Arbi tersebut.

Menurut dia, kalau Indonesia bisa memenangkan dua nomor ganda maka tambahan satu nilai diharapkan dari nomor tunggal, bisa Taufik Hidayat (pertama), Simon Santoso (kedua), atau Dionysius Hayom Rumbaka (ketiga).

Tim Thomas Indonesia berhasil melangkah ke babak semifinal setelah mengalahkan India 3-0 pada babak perempat final, sedangkan Jepang mengalahkan Jerman, 3-1. Semifinalis lainnya akan mempertemukan juara bertahan China melawan tuan rumah Malaysia.


HASIL SEMIFINAL UBER CUP

KOREA 3-1 JEPANG
BAE SEUNG HEE VS ERIKO HIROSE 21-16,21-16
LEE HYO JUNG/KIM MIN JUNG VS SATOKO SEUTSUNO/MIYUKI MAEDA 21-19,21-10
BAE YOUN JOO VS AI GOTO 10-21,20-22
LEE KYUN WON/HA JUNG EUN VS MIZUKI FUJII/REIKA KAKIIWA 21-14,21-18

CHINA 3-0 INDONESIA
WANG YIHAN VS MARIA FEBE 21-7,21-12
MA JIN/WANG XIOLI VS GREYSIA POLL/MELIANA JAUHARI 21-17,21-13
WANG XIN VS ARDIANTI FIRDASARI 21-17,21-15

SABTU,
FINAL UBER CUP
CHINA VS KOREA

Rabu, 12 Mei 2010

infoo...

Tim Thomas Lolos ke Semifinal
JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Piala Thomas Indonesia lolos ke babak semifinal setelah mengalahkan India pada babak perempat final dengan skor 3-0, Rabu (12/5/2010).

Kemenangan telak ini diraih Indonesia setelah Simon Santoso pada partai ketiga berhasil mengalahkan Arvind Bhatt dalam dua game, 21-8, 21-10, di stadion Putra, Bukit Jalil, Malaysia.

Sebelumnya, Indonesia meraih dua poin awal melalui tunggal pertama Taufik Hidayat yang menang dengan susah payah atas pemain India, Kashyap Parupalli, 21-12, 10-21, 21-17, dalam pertandingan yang memeras tenaga selama 1 jam 1 menit.

Poin kedua dihasilkan oleh ganda utama Markis Kido/Hendra Setiawan. Juara Olimpiade Beijing 2008 ini mengatasi perlawanan gigih ganda India, Sanave Thomas/Akshay Dewalkar, dalam dua game, 21-16, 21-17.

Pada semifinal, Indonesia akan menunggu pemenang pertandingan perempat final lainnya antara Jepang dan Jerman. Pertandingan ini baru akan berlangsung pada Rabu petang.

Sementara itu, pada babak perempat final lainnya, juara bertahan China menyingkirkan Korea Selatan juga dengan 3-0 untuk lolos ke babak semifinal. China juga menunggu pemenang perempat final lainnya antara tuan rumah Malaysia dan Denmark.

Luar Biasa! Kristin Dkk Libas Malaysia
KUALA LUMPUR, Kompas.com - Maria Kristin Yulianti memastikan langkah Indonesia lolos ke semifinal Piala Uber dengan menyingkirkan tuan rumah Malaysia 3-0.

Dalam partai ketiga, Kristin -peraih perunggu olimpiade Beijing 2008 - mengalahkan tunggal kedua Malayaia, Tee Jing Yee dalam dua game 21-19 21-16 dalam 38 menit. Kemenangan ini langusng disambut para pendukung Indonesia yang mengisi sebagian bangku stadion Putra, Bukit Jalil, Malaysia ini.

Kemenangan Kristin ini sekaligus memastikan Indonesia lolos ke semifinal dengan kemenangan 3-0 atas Malaysia. Sebelumnya dua poin diraih tunggal pertama Adriyanti Firdasari dengan mengalahkan tunggal Malaysia, Wong Mew Choo 21-9 21-16.

Sementara ganda pertama Greysia Polii/Meiliana Jauhari membuat kejutan dengan mengalahkan ganda utama Malaysia, Wong Pei Tty/Chin Eei Hui juga dalam dua game 26-24 21-8 dalam 54 menit. Petandingan kedua ganda ini berlangsung sangat menegangkan dengan perolehan angka yang sangat ketat.

Dengan keberhasilan ini, partai keempat dan kelima tidak dimainkan lagi. Semoga ketegaran Greysia Polii dkk tetap akan terjaga di semifinal menghadapi pemenang pertandingan China dan India di perempatfinal.

Tim Uber Indonesia Bantai Denmark 5-0

Tim Piala Uber Indonesia akhirnya menyempurnakan kemenangan 5-0 atas Denmark dalam pertandingan Grup B, Selasa (11/5/2010).

Dalam dua partai terakhir, Indonesia meraih dua poin saat ganda kedua, Shendy Puspa Irawati/Lilyana Natsir, mengalahkan Lena Frier Kristiansen/Marie Røpke 21-17, 21-17 dalam 36 menit.

Sementara tunggal ketiga Lindaweni Fanetri menyempurnakan kemenangan menjadi 5-0 dengan mengalahkan tunggal ketiga Denmark, Line Kruse, 21-6, 21-12, dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Putra Bukit Jalil, Malaysia,.

Sebelumnya Indonesia unggul 3-0 melalui tunggal pertama Adriyanti Firdasari, ganda pertama Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari dan tunggal kedua, Maria Kristin Yulianti.

Berikut hasil lengkap Indonesia-Denmark:
Adriyanti Firdasari-Camilla Sørensen 21-11, 21-11
Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari-Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen 13-21, 21-15, 21-13
Maria Kristin Yulianti-Karina Jørgensen 21-9, 21-6
Shendy Puspa Irawati/Lilyana Natsir-Lena Frier Kristiansen/Marie Røpke 21-17, 21-17
Lindaweni Fanetri-Line Kruse 21-6, 21-12

Minggu, 09 Mei 2010

infffoo...

Hasil Lengkap Thomas - Uber Cup 2010
Thomas Cup Group D
INDONESIA vs AUSTRALIA 5-0
Taufik Hidayat - Jeff Tho 21-12 21-12
Markis Kido/Hendra Setiawan - Ross Smith/Glenn Warfe 21-14 24-22
Simon Santoso - Chad Whitehead 21-13 21-4
Mohammad Ahsan/Nova Widianto - Raj Veeran/Jeff Tho 21-13 21-6
Dionysius Hayom Rumbaka - Stuart Gomez 21-12 21-10

Uber Cup Group B
INDONESIA vs AUSTRALIA 5-0
Maria Febe Kusumastuti - Leanne Choo 21-13 21-5
Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari - Renuga Veeran/He Tian Tang 21-16 21-11
Adriyanti Firdasari - Erica Pong 21-12 21-5
Shendy Puspa Irawati/Liliyana Natsir - Kate Wilson Smith/Eugenia Tanaka 21-13 21-11
Maria Kristin Yulianti - Chia Chi Huang 21-6 21-13

Thomas Cup Group A
CHINA vs PERU 5-0
Dan Lin - Antonio De Vinatea 21-4 21-6
Jin Chen - Andres Corpancho 21-9 21-8
Long Chen - Rodrigo Pacheco 21-11 21-8
Zhendong Guo/Xu Chen - Antonio De Vinatea/Martin Del Valle 21-6 21-6
Chai Biao/Nan Zhang - Rodrigo Pacheco/Andres Corpancho 21-12 21-8

Uber Cup Group C
JAPAN vs GERMANY 3-1
Eriko Hirose - Juliane Schenk 15-21 12-21
Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa - Carla Nelte/Johanna Goliszewski 21-16 21-18
Ai Goto - Karin Schnaase 21-15 21-10
Satoko Suetsuna/Miyuki Maeda - Juliane Schenk/Birgit Overzier 21-17 18-21 21-11
Yu Hirayama - Fabienne Deprez 
  
Dibantah, Perpecahan di Tim Piala Thomas
Senin, 10 Mei 2010 | 01:05 WIB

KUALA LUMPUR, Kompas.com - Kubu tim Piala Thomas Indonesia membantah berita yang menyebut adanya konflik menyusul kemenangan 5-0 atas tim Australia, Minggu (9/5/2010).

Media New Straits Times menyebut perpecahan kubu terjadi antara pemain pelatnas dan pemain profesional yang menjadi perpaduan tim Piala Thomas kali ini. Mereka mengutip pemain utama pelatnas Cipayung, Sony Dwi Kuncoro yang mengatakan moral tim saat ini sedang tidak baik karena adanya perbedaan ini. "Persiapan kami sangat buruk," kata Sony seperti dikutip Times. "Tim seperti tidak bersatu."

Namun pernyataan ini dibantah manajer tim, Yakob Rusdianto. "Kami mengemban misi bangsa untuk merebut kembali Piala Thomas," kata Rusdianto. "Nyatanya kami tampil solid untuk mengalahkan Australia."

"Tim Piala Thomas dan Uber dalam kondisi terbaik dan kami semua berada di sini untuk merebut piala buat negara kami," lanjutnya. Para pemain non pelatnas yang memperkuat tim antara lain Taufik Hidayat, Alvent Yulianto dan Hendra AG.

Sony tidak diturunkan dalam pertandingan melawan Australia. Indonesia menurunkan Taufik Hidayat di tunggal pertama, Simon Santoso di tunggal kedua dan Dionysius Hayom Rumbaka sebagai tunggal ketiga.

Yakob Rusdianto juga tidak percaya dengan berita perpecahan yang dihembuskan. "Saya kira berita tersebut tidak benar. Saya tidak percaya pemain kami berbicara seperti yang mereka tulis."

Tim Piala Thomas Indonesia akan menghadapi India dalam pertandingan kedua Grup D, Senin (10/6/2010).

sumber : http://olahraga.kompas.com/read/2010/05/10/01053823/Dibantah..Perpecahan.di.Tim.Piala.Thomas

Lawan India, Sony Tunggal Kedua
Senin, 10 Mei 2010 | 09:43 WIB

KUALA LUMPUR, Kompas.com - Tim Piala Thomas Indonesia menurunkan Sony Dwi Kuncoro sebagai tunggal kedua saat menghadapi tim India di pertandingan Grup D, Senin (10/5/2010).

Sony tidak diurunkan saat Indonesia melindas Australia 5-0 di pertandingan pertama Grup D di stadion Putra, Bukit Jalili, Minggu (9/5). Posisinya ditempati Simon Santoso, sementara tunggal ketiga ditempati Dionysius Hayom Rumbaka.

Absennya Sony saat menghadapi Australia menimbulkan spekualsi adanya perpecahan di kubu Indonesia. Media massa Malaysia belakangan gencar mengangkat isu adanya dikotomi pemain pelatnas dan pemain profesional di tubuh skuad Indonesia.

Isu ini ditepis oleh manajer tim Jakob Rusdianto, Minggu.

Berikut susunan tim Indonesia melawan India yang dimulai pukul 12.00 (11.00 WIB).
Tunggal pertama: Taufik Hidayat v Parupali Kashyap
Ganda pertama: Markis Kido/Hendra Setiawan v Thomas Sanave/Akshay Dewalkar
Tunggal kedua: Sony Dwi Kuncoro v Arvind Bhatt
Ganda kedua: Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan v Rupesh Kumar/Diju Valiyaveetil
Tunggal ketiga: Simon Santoso v Anup Sridhar
Piala Uber - Indonesia Optimistis Lawan Denmark
Kuala Lumpur - Di pertandingannya yang kedua tim Piala Uber Indonesia akan bertarung melawan Denmark. Walaupun jelas lebih kuat daripada Australia, namun srikandi "Merah Putih" optimistis bisa menang.

Indonesia mengawali kiprahnya di perhelatan Piala Uber tahun ini setelah mengalahkan Australia dengan skor 5-0 di pertandingan pertama Grup B, Minggu (9/5/2010). Selanjutnya Adrianti Firdasari akan meladeni Denmark pada hari Selasa (11/5).

Ditemui detiksport usai pertandingan di Putra Stadium, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, manajer tim Indonesia, Djendjen, mengungkapkan keyakinannya untuk pertandingan melawan tim Eropa tersebut.

"Kalau soal peluang kita tetap optimistis, karena memang motivasi bermain anak-anak pada pertandingan beregu yang membawa nama negara, biasanya lebih baik dibanding dengan turnamen perorangan," ujarnya.

Denmark tidak diperkuat oleh tunggal putri terkuat mereka, Tina Rasmusen, karena cedera. Dua tahun lalu mereka tersingkir di babak perempatfinal di tangan Jerman.

Ditanya soal pemain yang akan diturunkan, apakah sama seperti di pertandingan pertama melawan Australia, Djendjen belum bisa memastikan.

"Kami sudah punya konsensus untuk menentukan pemain. Malam sebelum bertanding diadakan pertemuan antara pemain, manager, pelatih dan juga dokter tim untuk mengetahui kesiapan pada saat menit-menit terakhir."

Hasil Lengkap Thomas - Uber Cup 2010

Thomas Cup Group D
INDONESIA vs AUSTRALIA 5-0
Taufik Hidayat - Jeff Tho 21-12 21-12
Markis Kido/Hendra Setiawan - Ross Smith/Glenn Warfe 21-14 24-22
Simon Santoso - Chad Whitehead 21-13 21-4
Mohammad Ahsan/Nova Widianto - Raj Veeran/Jeff Tho 21-13 21-6
Dionysius Hayom Rumbaka - Stuart Gomez 21-12 21-10

Uber Cup Group B
INDONESIA vs AUSTRALIA 5-0
Maria Febe Kusumastuti - Leanne Choo 21-13 21-5
Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari - Renuga Veeran/He Tian Tang 21-16 21-11
Adriyanti Firdasari - Erica Pong 21-12 21-5
Shendy Puspa Irawati/Liliyana Natsir - Kate Wilson Smith/Eugenia Tanaka 21-13 21-11
Maria Kristin Yulianti - Chia Chi Huang 21-6 21-13

Thomas Cup Group A
CHINA vs PERU 5-0
Dan Lin - Antonio De Vinatea 21-4 21-6
Jin Chen - Andres Corpancho 21-9 21-8
Long Chen - Rodrigo Pacheco 21-11 21-8
Zhendong Guo/Xu Chen - Antonio De Vinatea/Martin Del Valle 21-6 21-6
Chai Biao/Nan Zhang - Rodrigo Pacheco/Andres Corpancho 21-12 21-8

Uber Cup Group C
JAPAN vs GERMANY 3-1
Eriko Hirose - Juliane Schenk 15-21 12-21
Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa - Carla Nelte/Johanna Goliszewski 21-16 21-18
Ai Goto - Karin Schnaase 21-15 21-10
Satoko Suetsuna/Miyuki Maeda - Juliane Schenk/Birgit Overzier 21-17 18-21 21-11
Yu Hirayama - Fabienne Deprez

Jumat, 07 Mei 2010

infooo..

TUAN RUMAH MALAYSIA, TAKUT PADA KEKUATAN GANDA INDONESIA.

INDONESIA datang ke putaran final Piala Thomas 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia, 9-16 Mei, sebagai tim yang kurang mendapat atensi alias tak diperhitungkan.

Paling tidak, dilihat dari sisi peringkat pemain, skuad Merah Putih terbilang kalah dibanding tuan rumah Malaysia, ataupun dua jagoan ras kuning, Cina dan Korea Selatan. Bahkan dengan Denmark pun, peluang tim Merah Putih diprediksi masih fifty-fifty.
Namun bukan berarti semua nomor putra menjadi titik kelemahan. Tuan rumah Malaysia, malah mengakui mereka takut dengan komposisi dan kualitas pemain ganda putra yang dibawa ke negeri seberang itu.
Seperti dirilis The Star.com.my, kemarin, pelatih ganda putra Malaysia, Rexy Mainaky, menegaskan meski para pemainnya lebih tinggi secara peringkat dibanding ganda putra Indonesia, suasana berbeda akan terjadi jika mereka berlaga membela negara.
"Peringkat benar-benar tidak berpengaruh. Saya pernah lama menjadi bagian dari mereka, dan seperti tabiat biasanya, mereka benar-benar kuat jika sudah ada bendera yang pernah mereka cium sebelum berangkat. Jadi, saya perintahkan untuk pasanganku agar tak pernah meremehan ganda Indonesia," tegas Rexy.
Abang Ricky Mainaky ini memprediksi Malaysia dan Indonesia akan bertemu lagi di partai final, meski jalan ke sana sangat terjal karena masih ada Cina dan Korea Selatan yang bisa menjungkalkan semua perkiraan.
Rexy menyebut, dirinya takut dengan performa ganda putra Indonesia, plus para pemain yang berstatus merdeka alias tak berada di jajaran personel PB PBSI di Cipayung.
Para pemain tersebut menjadi kekuatan inti pasukan Indonesia, seperti Markis Kido/Hendra Setiawan dan Alven Yulianto/Hendra Gunawan.
Plus satu pemain tunggal, Taufik Hidayat, yang lebih unggul dari Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, maupun Dionysius Hayom Rumbaka.
"Satu lagi kelebihan mereka tak lain adalah siapa pun yang dipasangkan, tetap berbahaya. Itu sudah banyak terbukti di pelbagai event beregu. Intinya, kami benar-benar tak boleh lengah karena mereka sangat menakutkan," tegas Rexy, yang mengandalkan pasangan nomor satu dunia Koo Kien Keat/Tan Boon Heong dan ganda muda Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari.
Mengenai hal tersebut, Markis Kido mengaku tidak terlalu berpikiran tentang apa yang menyemat ke tim mereka. "Kami datang untuk bertanding atas nama negara, dan itu sudah cukup untuk memberikan apapun. Siapapun pasanganku, tim pelatih pasti punya alasan tersendiri. Kini, saya hanya berkonsentrasi pada pertandingan di depan, belum terlampau berpikir jauh," tukas Markis. (Persda Network/bud)

FAKTA TIM PIALA THOMAS 2010

 Jakarta - Cuma pasangan Nova Widianto/Liliyana Natsir yang berstatus nomor satu dunia di skuad Piala Thomas Uber. Berikut data dan fakta skuad Merah Putih yang akan berlaga di Malaysia, 9 hingga 16 Mei ini.


Taufik Hidayat
Lahir: Bandung, 10 Agustus 1981
Tinggi/Berat: 176 cm/64 kg
Klub: SGS Elektrik
Ranking BWF: 5
Nomor: Tunggal pertama
Prestasi:
- Juara Indonesia Open (1999, 2000, 2002, 2003, 2004 and 2006)
- Juara Asian Games (2002 and 2006)
- Kejuaraan Dunia (2005)
- Medali Emas Olimpide (2004)
- Juara Piala Thomas (2000 dan 2002)
- Kejuaraan Asia (2000, 2004 and 2007)
- Juara Singapore Open (2001, 2004, 2005)
- Juara China Open (2005, 2006)
- Juara Malaysia Open (2000)
- JuaraMacau Open Badminton Championships (2008)
- Juara India Open (2009)
- Juara US Open (2009)


Sony Dwi Kuncoro
Lahir: Surabaya, 7 Juli 1984
Tinggi/Berat: 171 cm/60 kg
Klub: Suryanaga
Ranking BWF: 11
Nomor: Tunggal kedua
Prestasi:
- Medali Perunggu Olimpiade Athena 2004
- Kejuaraan Asia (2002, 2003, 2005)
- Runner up Kejuaraan Dunia 2007


Simon Santoso
Lahir: Tegal, 29 Juli 1985
Tinggi/Berat: 175 cm/64 kg
Klub: Tangkas Alfamart
Ranking BWF: 12
Nomor: Tunggal ketiga
Prestasi:
- Medali Perak SEA Games 2005
- Juara Chinese Taipei Open 2008


Dionysius Hayom Rumbaka
Lahir: Kulonprogo, 22 Oktober 1988
Tinggi/Berat: 182 cm/72 kg
Klub: Djarum
Ranking BWF: 26
Nomor: Tunggal keempat
Prestasi: - Juara I Banuinvest International Series Romania 2009
- Juara I Yonex Australian Open Grand Prix 2009


Markis Kido
Lahir: Jakarta, 11 Agustus 1984
Tinggi/Berat: 165 cm/62 kg
Klub: Jayaraya
Ranking BWF: 3 (bersama Hendra Setiawan)
Nomor: Ganda pertama
Prestasi:
- Juara Jakarta Open 2006
- Juara Hongkong Open 2006
- Juara China Open (2006, 2007)
- Juara Dunia 2007
- BWF World Cup 2007
- Chinese Taipei Grand Prix 2007
- Hong Kong Super Series 2007
- Emas SEA Games 2007
- Malaysia Super Series 2008


Hendra Setiawan
Lahir: Pemalang, 25 Agustus 1984
Tinggi/Berat: 181 cm/72 kg
Klub: Jayaraya
Ranking BWF: 3 (bersama Markis Kido)
Nomor: Ganda pertama
Prestasi:
-Kejuraan Asia 2005
- Juara Indonesia Open 2005
- Juara Dunia 2007
- China Super Series 2007
- Juara BWF World Cup 2007
- Juara Chinese Taipei Grand Prix 2007
- Juara Hong Kong Super Series 2007
- Medali Emas SEA Games 2007
- Medali Emas Olimpiade Beijing 2008
- Juara China Master Super Series 2008
- Juara Denmark Super Series
- Juara French Super Series


Nova Widianto
Lahir: Klaten, 10 November 1977
Tinggi/Berat: 179 cm/33 kg
Klub: Tangkas Alfamart
Ranking BWF:
Nomor: Ganda ketiga
Prestasi:
- Medali emas SEA Games 2001
- Kejuaraan Asia 2003
- Juara Japan Open 2003
- Juara Singapore Open 2004
- JUara Indonesia Open 2005
- Juara IBF World Championships
- Juara Singapore Open 2006
- Juara Asian Badminton Championships 2006
- Juara Badminton World Cup 2006
- Juara Chinese Taipei Open 2006
- Juara Korea Open 2006
- Juara Philippines Open 2007
- Juara BWF World Championships in Kuala Lumpur 2007
- Juara China Open Super Series 2007
- Juara Hongkong Super Series 2007
- Juara Singapore Open 2008
- Juara Malaysia Super Series 2009
- Juara French Super Series 2009
- Medali Emas SEA Games 2009 (2)


Alvent Yulianto
Lahir: Banyuwangi, 11 Juli 1980
Tinggi/Berat: 176 cm/71 kg
Klub: Suryanaga
Ranking BWF: 7 (bersama Hendra Aprida Gunawan)
Nomor: Ganda
Prestasi:
- Juara Indonesia Open 2004
- Juara Korea Open 2004
- Juara Singapore Open 2004
- Juara Thailand Open 2004


Hendra Aprida Gunawan
Lahir: Majalengka, 6 April 1982
Tinggi/Berat: 178 cm/73 kg
Klub: SGS Elektrik
Ranking BWF: 7 (bersama Alvent Yulianto)
Nomor: Ganda kedua
Prestasi:


Mohammad Ahsan
Lahir: Pelembang, 7 September 1987
Tinggi/Berat: 174 cm/61 kg
Klub: Djarum
Ranking BWF: 21 (bersama Bona Septano)
Nomor: Ganda ketiga
Prestasi:
- Juara Philippine Open Grand Prix Gold 2009
- Juara Vietnam Challenge 2007 .

 Tim Indonesia Antisipasi Virus H1N1

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemain bulu tangkis anggota tim Piala Thomas dan Uber Indonesia berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia, dengan menggunakan masker. Pemakaian masker sebagai langkah antisipasi tertular virus H1N1.  

Isu penularan virus H1N1 di Kuala Lumpur menjadi perhatian tim Indonesia setelah salah satu anggota tim Malaysia, Rashid Sidek, dinyatakan positif terjangkit virus ini.  

Para pemain dan rombongan sudah menggunakan masker sejak berada dalam pesawat Garuda Indonesia yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 08.10. Masker dibagikan kepada rombongan di Terminal Dua.  

"Ya, ini antisipasi saja. Kami tidak ingin gangguan kesehatan pemain selama berada di Malaysia. Sebenarnya kami tidak terlalu khawatir dengan kasus ini. Namun, kami tetap memberi perhatian sebagai antisipasi," kata Manajer Tim Uber Djendjen Djaenan Asri ketika ditemui di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia.  

Suasana di terminal kedatangan Bandara Kuala Lumpur cukup normal. Tidak ada pengawasan khusus dan pemeriksaan terhadap penumpang yang diduga terjangkit virus H1N1. Semua petugas Imigrasi Malaysia juga tidak ada yang memakai masker.


Waspada tapi Pantang Berlebihan
KUALA LUMPUR - Setelah munculnya kabar dua pelatih Malaysia terserang virus H1N1, memang sejumlah tim tamu di ajang Piala Thomas-Uber pada 9-16 Mei mendatang cu kup khawatir. Namun, itu ti dak disikapi berlebihan oleh tim Indonesia. 

Ketika sampai di Malaysia kemarin siang (7/5), sebagian atlet mengantisipasinya dengan menggunakan masker. Manajer Tim Indonesia Jacob Rusdianto mengakui bahwa ancaman tersebut per lu diwaspadai, tapi tidak perlu berle bihan. ''Ya, kami hanya antisipasi seperti bia­sa,'' jelasnya. 

Tim Indonesia memang terkesan tidak terlalu khawatir pada virus mematikan tersebut. Ada beberapa atlet yang menggunakan mas ker. Salah seorang di antaranya Nova Wi dianto. Tapi, ada sebagian yang tidak menggunakan, seperti Markis Kido. 

Di sisi lain, Rashid Sidek dan Misbun Sidek dikabarkan boleh pulang dari rumah sakit. Dokter Ramlan Aziz, yang merawat keduanya, menyatakan bahwa dua motor bulu tangkis Malaysia itu sudah diperbolehkan pulang dan beristirahat di rumah. ''Tapi, kami tetap harus memonitor mereka,'' ujarnya. 

Tim Indonesia kemarin bertolak menuju Malaysia dengan penerbangan pukul 11.00 dari Jakarta. Mereka tiba di Malaysia sekitar empat jam kemudian. Jacob menyatakan bah wa timnya siap menyongsong perhelatan dua tahunan tersebut. 

Sementara itu, salah seorang pilar utama tim Thomas Indonesia Taufik Hidayat menyatakan siap tempur. ''Saya berharap bisa melakoni perhelatan ini dengan sebaik-baiknya,'' ujar Taufik yang sudah merasakan gelar juara Piala Thomas 2000 dan 2002.

TIM THOMAS DAN UBER INDONESIA DI JAMU DENGAN MASAKAN PADANG.

Kuala Lumpur - Kontingen Tim Thomas dan Uber Indonesia tiba di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (7/5). Kontingen yang terdiri atas 10 pemain putra dan 10 putri ditambah tujuh pelatih dan 12 ofisial ini disambut langsung Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Da’i Bachtiar

Setelah acara ramah tamah, seluruh anggota kontingen dijamu duta besar di salah satu rumah makan Padang di Kuala Lumpur. Dalam sambutannya Da’i berharap agar tim Thomas dan Uber Indonesia dapat mengembalikan supremasi dan kebanggaan bulu tangkis Indonesia. “Kita pernah mengalami masa kejayaan bulutangkis ditingkat dunia, diharapkan kebanggaan tersebut bisa kita raih kembali," ujar Da'i.

Kontingen Tim Thomas dan Uber Indonesia tiba pukul 11.05 waktu Malaysia, dan langsung menuju Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur. Setelah acara ramah tamah, kontingen tim langsung menuju penginapan untuk persiapan latihan.

Dalam kesempatan ramah tamah dengan duta besar, anggota tim sempat merayakan ulang tahun Meiliana Jauhari, atlet ganda putri yang biasa berpasangan dengan Shendy Puspa Irawati, ini merayakan ulang tahunnya yang ke 26.

Saat ditanya Tempo tentang kesiapan dan target tim, Ketua Kontingen Sabar Yudo Suroso menyatakan tim Thomas dan Uber Indonesia sudah melakukan persiapan dengan optimal dan siap memberikan yang terbaik. “Kita mencoba menghindari China di babak awal, diharapkan bisa bertemu di final saja,” ujarnya.
Tim Indonesia Mulai Latihan
JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Piala Thomas dan Uber Indonesia mulai berlatih di Kuala Lumpur, Malaysia, setelah tiba di kota tersebut, Jumat (7/5/2010) siang, untuk mengikuti putaran final yang akan berlangsung pada 9-16 Mei.

"Tadi sudah latihan tapi banyak yang enggak bisa ikut karena baru sampai dan waktunya mepet banget," ujar pemain ganda putra, Markis Kido, yang dihubungi dari Jakarta.

Namun, tim Indonesia belum mendapat kesempatan berlatih di lapangan tempat bertanding di Putra Stadium, Bukit Jalil. "Tadi latihannya di tempat latihan, besok baru di tempat bertanding," tambah Kido.

Pernyataan yang sama disampaikan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PBSI Lius Pongoh yang menyebutkan bahwa kendala waktu menyebabkan tidak semua pemain bisa langsung berlatih setibanya di Kuala Lumpur.

Tim Indonesia tiba di Kuala Lumpur sekitar pukul 11.10 waktu setempat. Mereka kemudian langsung dijamu makan siang oleh Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Da'i Bachtiar.

Pada Sabtu, tim Indonesia mendapat kesempatan mencoba lapangan bertanding di Putra Stadium, antara pukul 10.00 dan 12.00 waktu setempat, sebelum mulai bertanding pada hari Minggu (9/5/2010).

Pada hari pertama kejuaraan dunia beregu tersebut, baik tim putra maupun putri akan menghadapi tim Australia pada babak penyisihan grup.

Tim Thomas Indonesia berada dalam Grup D bersama India dan Australia. Sementara itu, tim Uber berada dalam Grup B bersama Denmark dan Australia. Dua tim teratas dalam setiap grup akan maju ke perempat final.

Susunan tim Indonesia:

Tim Thomas: Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, Dionysius Hayom Rumbaka, Markis Kido, Hendra Setiawan, Alvent Yulianto, Hendra Aprida Gunawan, Nova Widianto, dan Mohammad Ahsan.

Tim Uber: Maria Febe Kusumastuti, Adriyanti Firdasari, Maria Kristin, Linda Weni Fanetri, Greysia Polii, Nitya Krishinda, Shendy Puspa Irawati, Meiliana Jauhari, Liliyana Natsir, dan Anneke Feinya Agustin.