Kamis, 29 April 2010

infoo,,,

Piala Uber Greysia: Kita Lebih Unggul dari Denmark

JAKARTA, Kompas.com - Pemain ganda putri Indonesia Greysia Polii yakin tim Piala Uber Indonesia sedikit lebih unggul dibandingkan dengan Denmark yang akan mereka hadapi dalam babak grup.

"Tim kita sedikit lebih unggul, tetapi tetap tidak boleh lengah," ujar Greysia di Pelatnas Cipayung, Rabu (28/4/10).

Dalam susunan pemain tim Piala Uber, Denmark memasukkan juara All
England Tine Rasmussen pada tunggal dan pasangan Camilla Rytter Juhl/Lena Frier Kristiansen, runner-up Denmark Super Series 2009.

"Tetapi Juhl sudah lama tidak berpasangan dengan Lena karena dia
sekarang difokuskan ke ganda campuran," ujar Greysia yang pernah bertemu dengan pasangan tersebut tiga kali saat ia masih berduet dengan Nitya Krishinda.

"Kami menang dua kali dan kalah sekali dari mereka," kata Greysia yang belakangan ini dipasangkan dengan Meiliana Jauhari.

Pada tunggal putri, selain pemain peringkat tujuh dunia Tine Rasmussen, Denmark memasukkan Camilla Sorensen (peringkat 51), Karina Jorgensen, dan Line Kruse.

Melihat susunan pemain tersebut, tunggal putri Indonesia Maria Kristin Yulianti mengatakan hanya Tine yang cukup berat untuk dihadapi. Tetapi pemain lain, menurut Maria yang merupakan tunggal ketiga, mereka optimistis mampu menang.

Tentang Tine, tunggal pertama tim Uber Indonesia Maria Febe
Kusumastuti mengatakan, pemain jangkung juara Eropa dan All England itu adalah pemain yang sangat kuat tenaganya.

"Dia kuat sekali," kata Febe yang pernah bertemu Tine di Hongkong Super Series 2008.

Untuk mengatasinya, lanjut dia, pemain jangkung itu harus dibuat pontang panting di lapangan untuk mengurangi kekuatannya.

Tim Uber Indonesia berada dalam Grup B bersama Denmark dan Australia. Pada pertandingan babak grup, tim Indonesia akan bertemu Australia terlebih dahulu pada hari pertama turnamen (9/5), dilanjutkan melawan Denmark pada hari ketiga (11/5).

Indonesia Harus Waspadai Korsel!

SEMARANG, Kompas.com - Ketua PB Djarum Kudus, Yopi Rosimin, mengatakan tim Piala Thomas Indonesia tetap harus mewaspadai Korea Selatan pada babak delapan besar. Meskipun tidak diperkuat pemain andalannya di nomor ganda, Lee Yong Dae, Korsel tetap tangguh.

"Tanpa Lee Yong Dae, ganda Korea tetap kuat karena pemain di bawahnya--dua tingkat di bawah Lee--tetap bagus meskipun belum pernah juara di berbagai turnamen internasional," kata Yopi, Kamis (29/4/10).

Kemudian, kata dia, yang harus diingat tipikal pemain Korsel adalah tampil ngotot saat bermain di nomor beregu seperti Piala Thomas dibandingkan saat tampil di kejuaraan perorangan.

Di Piala Thomas kali ini, Korsel kehilangan Lee Yong Dae. Pemain spesialis ganda ini tidak bisa memperkuat negaranya pada putaran final perebutan Piala Thomas-Uber di Kuala Lumpur, Malaysia, 9-16 Mei 2010.

Peraih medali emas Olimpiade Beijing pada nomor ganda campuran berpasangan dengan Lee Hyo Jung itu tidak termasuk dalam daftar nama anggiota tim.

Lee Yong Dae bersama pasangannya di ganda putra, Jung Jae Sung menempati peringkat kedua dunia setelah meraih tiga gelar Super Series di Indonesia, Hongkong, dan China 2009, serta gelar di negaranya tahun ini.

Menurut Yopi, Indonesia (unggulan kedua), Malaysia (unggulan ketiga), dan Denmark (unggulan keempat) memiliki peluang yang sama untuk bertemu Korsel pada babak perempat final. Pasalnya, pada babak ini empat negara non-unggulan akan diundi untuk menentukan lawannya.

"Kalau Korea bertemu China (unggulan pertama) kemungkinannya kecil karena mereka sudah satu grup pada babak penyisihan (China, Korea Selatan, dan Peru masuk Grup A)," katanya.

"Saya kira Korea Selatan merupakan kuda hitam pada perebutan Piala Thomas di Malaysia mendatang meskipun tidak masuk unggulan," katanya menegaskan.

Ketika ditanya jika Taufik Hidayat dan kawan-kawan bertemu Korea Selatan pada babak perempat final, dia mengatakan, Indonesia harus bisa mengambil nilai dari dua nomor tunggal dan satu ganda putra.

Tim dari Negeri Ginseng tersebut, kata dia, memiliki pemain tunggal cukup bagus, yaitu Park Sung Hwan dan kemungkinan ditempatkan sebagai tunggal pertama dan bertemu Taufik Hidayat yang juga menempati tunggal pertama.

"Kita harus mengambil dua nomor tunggal karena mereka juga memiliki tunggal yang cukup kuat, Park Sung Hwan," katanya.

Tim Thomas Indonesia yang masik grup D bersama India dan Australia terdiri dari Taufik Hidayat, Sonny Dwi Kuncoro, Simon Santoso, Dionysius Hayom Rumbaka (tunggal), Markis Kido, Hendra Setiawan, Alvent Yulianto, Mohammad Ahsan, Hendra AG, dan Nova Widianto.
BWF World Ranking, per 29 April 2010 (for Indonesian player)
Tunggal Putra :
5. Taufik Hidayat
11. Sony Dwi Kuncoro
12. Simon Santoso
26. Dyonisius Hayom Rumbaka
34. Andre Kurniawan Tedjono
87. Andreas Adityawarman
101. (99) Adnan Fauzi
117. (115) Tommy Sugiarto
120. (168) Alamsyah Yunus
145. (143) Pratama Yoga

Tunggal Putri :
19. Maria Febe Kusumastuti
24. Adrianti Firdasari
29. (28) Fransiska Ratnasari
53. (52) Maria Kristin Yulianti
86. (76) Lindaweni Fanetri

Ganda Putra :
3. Markis Kido/Hendra Setiawan
7. Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan
16. Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan
21. Mohammad Ahsan/Bona Septano
36. Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi
59. (54) Wifqi Windarto/Afiat Yuris Wirawan
68. (57) Fernando Kurniawan/Lingga Lie
98. (96) Chandra Wijaya/Rendra Wijaya
108. (106) Berry Angriawan/Muhammad Ulinnuha
119. (120) [EST] Gert Kunka/[INA] Andi Hartono Tandaputra
121. (122) [USA] Halim Haryanto Ho/[INA] Flandy Limpele
131. (135) [SIN] Riky Widianto/[INA] I Komang Sandy Wijaya
147. (149) Anggun Nugroho/Rendra Wijaya

Ganda Putri :
13. Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii
18. Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari
33. (25) Anneke Feinya Agustin/Annisa Wahyuni
64. [INA] Vita Marissa/[USA] Mona Santoso
77. (78) Komala Dewi/Nurvita Keshya Hanadia
83. (84) Greysia Polii/Meiliana Jauhari
93. (65) Pia Zebadiah Bernadet/Debby Susanto
94. Nadya Melati/Devi Tika Permatasari
100. Vita Marissa/Nadya Melati
122. (123) Nitya Krishinda Maheswari/Shendy Puspa Irawati

Ganda Campuran :
1. Nova Widianto/Lilyana Natsir
6. Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa
21. (18) Fran Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadet
24. (23) Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita
40. (41) [INA] Flandy Limpele/[TPE] Wen Hsing Cheng
62. (52) Mohammad Rijal/Debby Susanto
71. (53) Tantowi Ahmad/Puspita Richi Dili
74. (71) Viki Indra Okvana/Gustiani Sari Megawati
97. [INA] Flandy Limpele/[RUS] Anastasia Russkikh
99. Devin Lahardi Fitriawan/Lilyana Natsir
148. (147) [SIN] Riki Widianto/[INA] Devi Tika Permatasari


 

Minggu, 25 April 2010

Maria Febe Tak Bisa Lepas dari Laptop

Solo - Pebulutangkis putri Maria Febe mengaku cukup sering mengakses internet. Untuk menemaninya di Piala Uber bulan depan, gadis kelahiran Boyolali ini mengatakan tidak akan lupa untuk membawa laptop.

Saat berbincang dengan detiksport di sela-sela simulai Piala Thomas dan Piala Uber di GOR Bhinneka, Solo, Minggu (25/4/2010) malam WIB, Febe mengatakan dirinya membuka internet untuk mengisi waktu.

"Saya cukup sering buka internet. Langsung online. Kalau habis latihan, kalau tidak jalan-jalan, nonton televisi, ya main internet," demikian ungkap Febe.

Demam jejaring sosial yang melanda banyak masyarakat Indonesia tak luput menerpa Febe. Selain mendengarkan lagu, berselancar di dunia social networking juga menjadi kegiatan pebulutangkis kelahiran 30 September 1989 ini

"Pertama kali saya sering download lagu. Baru setelah itu membuka facebook dan twitter," tukasnya.

Febe mengatakan dirinya memiliki dua akun facebook. Yang pertama sudah penuh, sedang yang kedua hanya dia peruntukkan untuk orang-orang terdekatnya saja. Bagaimana dengan twitter?

"Di twitter saya update status pribadi. Tapi kalau hasil pertandingan, tidak lah. Paling kalau lagi bermain di kota, negara lain, saya update status tentang situasi tempat tersebut," cetus dia. 

Internet boleh jadi menjadi salah satu kawan bagi pebulutangkis juara Australia Terbuka 2009 itu. "(Bertanding ke manapun) saya selalu bawa laptop," tutup Febe singkat.

TERIMA KASIH PUBLIK SOLO

TIDAK salah PB PBSI memilih Sritex Arena, Solo, sebagai tempat penyelenggaraan simulasi tim Indonesia proyeksi Piala Thomas dan Uber 2010. Atmosfer pertandingan sangat meriah. Ribuan penonton yang hadir membuat para pemain seolah-olah dalam pertandingan sesungguhnya.

Dari sekitar 3.000 kapasitas Sritex Arena, memang tidak ada satu pun kursi yang lowong. Mahalnya harga tiket ternyata tidak menyurutkan minat warga Solo untuk menyaksikan aksi Taufik Hidayat dkk. Sebagai catatan, tiket ekonomi dijual Rp 40 ribu, sedangkan VIP Rp 100 ribu.

Pelatih tunggal wanita Marleve Mainaky dan pelatih ganda wanita Aryono Miranat sepakat bahwa banyaknya penonton bisa berpengaruh positif pada perkembangan permainan anak asuhnya. Ungkapan tersebut diamini Greysia Polii yang turun di nomor ganda wanita.

''Kami bisa belajar melepas tegang dengan situasi penonton yang gemuruh seperti tadi (kemarin, Red),'' jelas atlet kelahiran 11 Agustus 1987 itu.

Pemain ganda wanita lain, Lilyana Natsir, menyebut ramainya penonton mampu memacu semangat bertandingnya. Dia memprediksi suasana di pertandingan Piala Uber di Malaysia nanti tidak jauh berbeda dengan kondisi di Sritex Arena.

Ketua Pengkot PBSI Solo Susanto menyatakan bangga bisa menyelenggarakan simulasi dengan sukses. Sebab, even tersebut disiapkan dalam waktu cukup singkat. ''Kami baru dipastikan ketempatan simulasi ini dua minggu sebelumnya,'' katanya.

Atmosfer penonton di Sritex Arena kemarin juga memberikan gambaran bagaimana persepsi masyarakat terhadap timnas. Sebagian besar penonton lebih tertarik untuk menyaksikan pertandingan sektor pria. Itu tidak lepas dari buruknya prestasi sektor wanita akhir-akhir ini.

Salah seorang yang bersikap demikian adalah Sugiono asli Solo. Dia tidak masuk pada pertandingan sektor wanita yang dilangsungkan lebih awal. Dia menganggap bahwa tiket hanya berlaku untuk nomor wanita atau pria. Padahal, tiket yang dijual kemarin berlaku untuk seluruh partai.

''Saya tidak masuk sejak awal karena takut pada partai pria disuruh keluar. Padahal, saya ke sini ingin lihat pertandingan pria,'' ungkapnya. 

Fisik Masih Mengkhawatirkan

Hasil Simulasi Tim Thomas-Uber di Solo

SOLO - Persiapan tim Indonesia menyongsong Piala Thomas dan Uber 2010 di Malaysia pada 9-16 Mei mendatang belum meyakinkan. Hasil itu terlihat dari simulasi di Sritex Arena, Solo, kemarin (25/5).

Di sektor pria, penggawa pelatnas sukses mengalahkan nonpelatnas 4-1. Hampir semua poin tim pelatnas disumbangkan calon pemain yang diproyeksikan masuk tim Thomas. Meski demikian, masih banyak kekurangan yang harus dibenahi.

Pelatih tunggal pria Agus Dwi Santoso adalah salah seorang yang menegaskan bahwa para pemain tim Thomas masih harus bekerja keras untuk mengembangkan misi menembus final.''Terkait stroke (pukulan) memang perlu diperhalus,'' ujar Agus.

Dia juga tidak berani menyatakan bahwa performa yang ditunjukkan timnya kemarin sudah memenuhi target persiapan sebelum bertolak ke Malaysia. Sebab, ada hal lain yang membuat para pemainnya tidak tampil maksimal. Sebagai catatan, tenaga sejumlah pilar tim Thomas harus terkuras di ajang All England Maret lalu.

''Itu menjadi tanda, saat kami berhadapan dengan negara yang kuat, kelemahan di faktor fisik menjadi ancaman,'' ungkapnya.

Padahal, mengingat masa persiapan hanya menyisakan sekitar dua pekan lagi, Agus tak berani memforsir perbaikan fisik. Sebab, hal itu biasanya akan melemahkan kemampuan teknis. Dia justru berencana memperbanyak diskusi dengan anak buahnya demi memperbaiki performa tim.

Pelatih di sektor ganda Sigit Pamungkas juga mengamini bahwa anak asuhnya tidak tampil pada top performa. Dia mencontohkan pasangan Hendra Setiawan/Markis Kido yang kesulitan menghadapi Bona Septano/Rian Sukmawan. Hendra/Markis kalah di game pertama sebelum memenangi laga dengan tiga game. Padahal, di atas kertas Hendra/Markis berada di atas lawannya tersebut. ''Soal Hendra/Markis, mungkin ada unsur menyepelekan lawan,'' tegasnya.

Meski demikian, dia tidak melihat hal tersebut sebagai suatu masalah yang serius. Dia berencana menggarap faktor maintenance dan menjaga kondisi fisik saja.

Di even kemarin, laga antara Sony Dwi Kuncoro dan Taufik Hidayat menjadi partai yang paling ditunggu. Sayang, permainan Taufik terkesan setengah-setengah. Disinggung soal hal itu, Taufik berkilah bahwa kemenangan dan kekalahan dalam suatu pertandingan adalah hal yang wajar.

Sementara itu, dari simulasi tim Uber, masih banyak pemain yang melakukan kesalahan sendiri. Di agenda tersebut, tim Rajawali mengalahkan Garuda dengan skor tipis 3-2.

Hampir semua partai simulasi Uber berlangsung ketat. Sebut saja pertemuan antara Maria Febe dan Adriyanti Firdasari yang harus berlangsung tiga set. Hasil itu menjadi penentu atas kemenangan Rajawali sehingga berhak atas hadiah Rp 75 juta. Sebab, di empat partai sebelumnya, kedua tim berbagi angka 2-2.

Mencari Ganda Kedua

Solo - Markis Kido dan Hendra Setiawan dipastikan menjadi ganda pertama Indonesia di ajang Piala Thomas bulan depan. Siapa yang jadi ganda kedua sejauh ini masih terus digodok.

Hendra/Kido dipastikan menjadi ganda pertama, demikian diterangkan Sigit Pamungkas, pelatih ganda putra pelatnas kepada detiksport di sela-sela acara Simulasi Piala Thomas dan Piala Uber di GOR Bhinneka, Solo, Minggu (25/4/2010) malam WIB.

Ada pun dalam simulasi tersebut. Kido/Hendra meraih kemenangan dengan mengatasi pasangan Bona Septanto/ M. Ahsan lewat pertarungan tiga set.

Sementara untuk ganda kedua, Sigit mengatakan masih terus mengamati kondisi terkini dari para pemainnya. Di nomor ini, Indonesia menyiapkan Alvent Yulianto, Hendra A. Gunawan, Nova Widianto, M. Ahsan, dan belakangan pemain tunggal Hayom Rumbaka juga disiapkan untuk tampil di ganda.

"Duet Ahsan/ Nova cukup baik. Sementara duet Alvent /Nova kaya pengalaman. Kami menyiapkan Ahsan untuk menyiasati faktor usia. Sementara itu untuk Hayom, dia kami  masukkan agar memenuhi aturan BWF saja," tukas Sigit.

Pelatih ganda putra itu menambahkan bahwa BWF mengatur agar nomor ganda memiliki 21 kombinasi pasangan. Bila tidak ada Hayom, maka kombinasi yang dimiliki Tim Merah Putih baru 15.

Harapan Maria Febe jadi 'Mia Audina' Baru

Solo - Nama Mia Audina sudah menjadi bagian dari kisah harumnya nama perbulutangkisan Indonesia. Kini Maria Febe berharap bisa mengikuti jejak Mia.

Di usia yang masih sangat muda, 14 tahun, Mia ikut andil dalam hadirnya gelar Piala Uber di tahun 1994. Ketika itu Mia dijuluki Si Anak Ajaib berkat kualitasnya, apalagi Mia lantas membantu Indonesia mempertahankan gelar itu pada tahuh 1998.

Era Mia telah berlalu. Berbagai pebulutangkis muda pun muncul, salah satunya Maria Febe. "Yah, saya berharap bisa jadi seperti Mia," tukas Febe kepada detiksport di gelaran Simulasi Thomas Uber di GOR bhinneka, Solo, Minggu 25/4/2010 petang wib.

Febe akan turun sebagai tunggal pertama di Uber Cup di Malaysia bulan depan. Ini kali pertama pemain berusia 21 tahun itu turun di kejuaraan beregu tingkat senior.

"Jadi tunggal pertama tanggung jawabnya besar. Saya ingin terus tampil baik di setiap pertandingannya. Yang penting bagi saya tampil berani," kata Febe.

"Pelatih mengatakan saya masih kurang bagus di faktor mental. Saya masih kurang pede, takut, tegang," demikian juara Australia Terbuka 2000 itu.

Febe berharap di kejuaraan nanti dia bisa tamp lepas agar seluruh kemampuan terbaiknya bisa keluar.

Simulasi Piala Thomas dan Uber India Diwaspadai, China Dihindari?




Solo - Tim Piala Thomas Indonesia mengaku mewaspadai kekuatan India yang tergabung dalam satu grup. Sementara itu bila lolos dari babak grup, China menjadi negara yang ingin dihindari.

Di putaran final Piala Thomas yang digelar bulan depan di Malaysia, tim Merah Putih berada di grup D bersama India dan Australia.

"Kami mewaspadai India di grup. Di delapan besar, di mana kami nanti diundi lagi, kami berharap tak bertemu China," demikian pelatih tunggal Agus Dwi Santosa dalam jumpa pers di sela-sela gelaran Simulasi Piala Thomas dan Uber di GOR Bhinneka, Solo, Minggu (25/4/2010) malam WIB.

Agus menambahkan dari laga tersebut ia menilai masih ada 1-2 kelemahan yang menonjol. "Yang pertama dari kami sendiri soal strategi. Yang kedua, di laga ini kami seperti kurang mendapat perlawanan," ujarnya.

Dalam laga simulasi ini, pemain memang tidak tampil terlalu ngoyo. "Ini sifatnya seperti latihan, bukan menentukan. Jadi kemenangan tak terlalu berpengaruh. Yang penting kami bisa menghibur penonton dan minta doa restunya untuk kejuaraan nanti," kata tunggal putra Sony Dwi Kuncoro.

Ada pun secara terpisah pemain ganda Hendra Setiawan mengatakan bahwa semua lawan di grup merupakan lawan yang bisa diatasi. "Di grup enteng semua," ujar duet dari Markis Kido tersebut. 






infoo,,,


PIALA UBER
Hastomo: Tim Uber Harus Waspadai Denmark
Sabtu, 24 April 2010 | 20:37 WIB
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO (NUT)
Adriyanti Firdasari

SEMARANG, KOMPAS.com — Tim Uber Indonesia perlu mewaspadai Denmark pada putaran final yang akan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, 9-16 Mei 2010. Demikian yang dikatakan mantan pebulu tangkis nasional, Hastomo Arbi.

"Saya kira mereka (tim Uber Denmark) memiliki dua nomor yang perlu mendapat perhatian Maria Kristin dan kawan-kawan, yaitu tunggal dan ganda pertama," katanya, Sabtu (24/4/2010).

Ia mengatakan, mereka sudah tentu akan menurunkan juara All England 2010, Tina Rasmussen, pada nomor tunggal pertama, dan pasangan Lina Damkjar Kruse atau Mie Schjott-Kristiensen pada nomor ganda putri.

Peluang tim Indonesia meraih juara, katanya, tetap terbuka. Tim Indonesia harus bisa mengambil kemenangan di tunggal kedua, tunggal ketiga, dan satu nomor ganda atau dua nomor ganda serta satu tunggal.

Ia mengemukakan, tunggal pertama Indonesia, Ardiyanti Firdasari atau Maria Febe Kusumastuti, memang cukup berat untuk mengalahkan Tina.

"Tetapi peluang tetap terbuka," katanya.

Pada putaran final perebutan piala lambang supremasi bulu tangkis dunia beregu putri mendatang, Indonesia masuk grup B bersama Australia dan Denmark.

Tim Indonesia bertemu Australia pada pertandingan hari pertama (9/5/2010), dan bertemu Denmark pada hari ketiga (11/5/2010).

Tim Indonesia terdiri dari Maria Febe Kusumastuti, Adriyanti Firdasari, Maria Kristin Yulianti, dan Linda Weni Fenetri (tunggal) serta Greysia Polii, Meiliana Jauhari, Nitya Krishinda, Shandy Puspa, Lilyana Natsir, dan Anneke Feinya Agustin (ganda).

"Kalau melawan Australia (juara Zona Oceania), saya kira tidak terlalu sulit. Hanya lawan Denmark terutama tunggal pertama dan ganda pertamalah yang cukup berat," akunya.

Tim Indonesia melangkah ke putaran final setelah pada babak kualifikasi Zona Asia menjadirunner-up. Indonesia kalah dari Korea Selatan, 2-3. Padahal, pada babak penyisihan grup, Indonesia menang atas negara tersebut 4-1.
PIALA THOMAS
Indonesia Berpeluang Juara Grup
Sabtu, 24 April 2010 | 20:42 WIB
KOMPAS IMAGE/KRISTANTO PURNOMO
Markis Kido (kanan) dan Hendra Setiawan
SEMARANG, Kompas.com - Mantan pebulu tangkis nasional, Hastomo Arbi, mengatakan, tim Thomas Indonesia berpeluang besar menjadi juara grup pada putaran final perebutan lambang supremasi bulu tangkis beregu putra dunia di Kuala Lumpur, Malaysia, 9-16 Mei 2010.

"Melihat lawan yang dihadapi pada penyisihan grup, saya merasa optimistis Taufik Hidayat dan kawan-kawan bisa menjadi juara grup dan melangkah ke babak selanjutnya," kata Hastomo, Sabtu (24/4/10).

Menurut pahlawan tim Thomas Indonesia 1984, tim India memang cukup bagus tetapi dirinya yakin Indonesia bisa mengatasi mereka.

"Saya tidak tahu persis materi mereka tetapi selama ini pebulu tangkis India memang sering muncul di arena Internasional," katanya.

Kalau Australia, kata kakak mantan pebulu tangkis nasional, Heryanto Arbi tersebut, memang jarang terdengar berkiprah di arena internasional sehingga Indonesia mudah mengalahkan mereka.

"Yang lebih penting kita jangan meremahkan setiap lawan yang dihadapi karena negara yang masuk putaran final di Malaysia tentunya memiliki keunggulan dibandingkan negara-negara lain," katanya.

Kemudian, kata dia, untuk nomor beregu memang Indonesia selalu melaju minimal masuk babak semifinal. "Bermain di nomor beregu dengan perorangan itu berbeda," kata Hastomo yang menjadi Asisten Manajer PB Djarum Kudus.

Tim Thomas Indonesia masuk Grup D bersama India dan Australia. Materi pemainnya adalah Taufik Hidayat, Sonny Dwi Kuncoro, Simon Santoso, dan Dionysius Hayom Rumbaka (tunggal). Di sektor ganda ada Markis Kidos, Hendra Setiawan, Alvent Yulianto, Hendra AG, Mohammad Ahsan, dan Nova Widianto. 

Pada hari pertama (9/5), Indonesia bertemu Australia dan hari kedua (10/5) bertemu India.

Ketika ditanya tidak masuknya pasangan Ryan Sukmawan/Jonathan Suryatama mengingat pada babak kualifikasi Zona Asia mereka masuk tim, dia mengatakan, itu memang wewenang pelatih.

"Tetapi, saya melihat unsur senioritas ada untuk mengangkat tim, seperti Nova Widianto dan Alvent Yulianto. Mereka diharapkan bisa mengangkat tim," katanya.

Menurut dia, untuk ganda pertama memang sudah pasti yaitu pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan, sedangkan untuk ganda kedua bisa diubah tergantung pada lawan yang bakal dihadapi.

"Bisa pasangan Alvent/Hendra AG atau Nova Widianto/M Ahsan atau Alvent/Ahsan," katanya menegaskan.
Febe Kalahkan Firdasari dalam Simulasi
Minggu, 25 April 2010 | 22:17 WIB
AFP/BEN STANSALL
Maria Febe Kusumastuti
SOLO, Kompas.com - Pebulu tangkis tunggal putri Maria Febe menentukan kemenangan tim Rajawali 3-2 setelah mengalahkan lawannya Andriyanti Firdasari dari tim Garuda dalam pertandingan simulasi tim Uber di GOR Sritex Solo, Minggu.
     
Dalam pertandingan bulu tangkis simulasi tim Uber tersebut, tunggal putri ketiga Maria Febe menjadi penentu kemenangan tim Rajawali setelah menaklukan Andriyanti Firdasaritiga game, 13-21, 21-18, dan 21-18.
     
Perandingan simulasi tim Uber antara tim Rajawali dan Garuda dimainkan lima kali pertandingan, yakni tiga tunggal putri dan dua ganda putri. 
     
Tiga poin kemenangan tim Rajawali diperoleh dari tunggal putri kedua Maria Kristin yang menaklukan tunggal kedua Garuda Linda Wenny Fanetri dengan dua game langsung, 22-20 dan 21-18.
     
Kemenangan Maria Kristin tersebut memperkecil ketertinggalan tim Rajawali menjadi 1-2, setelah tim Garuda unggul di tunggal pertama Garuda Aprilia Yuswandari yang mengalahkan Renna Soewarno tim Rajawali dua game, 21-15 dan 21-14.
     
Ganda putri Garuda  Anneke Feinya/ Annisa Wahyudi pada pertandingan kedua juga menang atas ganda putri Rajawali Nitya Krishinda/ Suci Rizky Andini dua game, 21-19 dan 21-14.
     
Tim Rajawali berhasil menyamakan kedudukan 2-2 setelah pasangan kedua Lilyana Natsir/Shendy Puspa menundukan ganda kedua Garuda Greysia Polii/ Meliana Djauhari tiga game, 18-21, 21-8, dan 21-22.
Kemenangan tim Rajawali 3-2 diperoleh setelah tunggal penentu Maria Febe harus main tiga game, setelah game pertama kalah 13-21. Pada dua game terakhir pasangan Uber Indonesia itu menang 21-18, dan 21-18. 
     
Sementara Adriyanti Firdasari mengaku, kekalahannya atas  Maria Febe karena pada game ketiga permainannya kalah cepat dengan lawannya.  Namun, Firdasari mengaku senang bermain di Solo karena penonton sangat antusias untuk memberikan dukungan atas tim Uber sebelum maju pada bulan Mei 2010, di Malaysia.
     
Greysia Polii yang bermain di ganda putri tim Uber menjelaskan, dukungan penonton di Solo terhadap tim Uber sangat luar biasa karena hal itu akan memberikan dukungan positif bati tim Uber sebelum berangkat ke Malaysia.  "Bermain beregu sangat memerlukan kekompakan tim. Simulasi di Solo dukungan penonton luar biasa sehingga untuk melatih ketegangan para pemain sebelum bertanding ke Malaysia," katanya,
Pelatih ganda putri Marleve Mainaky menjelaskan, pemain kedua tim dalam simulasi tersebut masih banyak melakukan eksalahan sendiri.  Menurut dia, tim Uber sudah siap secara tehnik, fisik maupun mentalnya, tetapi akan membenahi tehnik-tehnik agar pemain tidak sering melakukan kesalahan sendiri.  
Tim Uber Perlu Perbaikan
Minggu, 25 April 2010 | 23:06 WIB
DANU KUSWORO/KOMPAS
Gresyia Polii
SOLO, Kompas.com - Pelatih ganda putri Aryono Miranat mengatakan sisa waktu dua pekan menjelang putaran final Piala Uber akan digunakan untuk memperbaiki kekurangan yang masih sering terjadi.
    
"Kekurangan ganda yang masih sering kelihatan adalah sering mati  sendiri, pertahanan harus lebih bervariasi dan smes harus diperkeras," ujar Aryono di sela-sela uji coba tim Thomas dah Uber di Solo, Jawa Tengah, Minggu.
    
Kesalahan-kesalahan tersebut, menurut Aryono masih tampak dalam uji coba yang diselenggarakan di Sritex Arena, Solo. "Masih ada waktu dua minggu untuk membenahi itu," ujar Aryono.
Sementara itu pemain ganda putri Greysia Polii mengatakan bahwa seluruh pemain ganda putri siap tampil di Piala Uber, dan simulasi tersebut sangat bermanfaat untuk memberi pemain suasana bertanding sebelum tampil. "Semua pemain ganda putri sudah siap bertanding dan simulasi ini  memberi suasana pertandingan dan mencairkan rasa tegang sehingga ada motivasi sebelum berangkat," papar Greysia.
Adapun Shendy Puspa Irawati--pasangan tetap Nitya Krishinda, namun kerap diduetkan dengan Liliyana Natsir--mengatakan berpasangan dengan Liliyana yang lebih banyak tampil di ganda campuran agak kesulitan dalam rotasi. "Dengan Nitya karena sama-sama pemain ganda putri, rotasi di depan dan belakang lebih mudah, tetapi dengan Liliyana agak berbeda karena jarang latihan bersama sebab dia adalah pemain ganda campuran," katanya.
Fokus pada KelebihanSementara itu, pelatih tunggal putri Marleve Mainaky mengatakan bahwa waktu yang tersisa akan digunakan untuk mempertajam kelebihan masing-masing pemain.
Ia mencontohkan permainan Maria Febe Kusumastuti yang akan menjadi tunggal pertama. Sekalipun secara teknis permainannya bagus, namun pemain ini kerap kehilangan konsentrasinya. "Febe masih punya ketergantungan pada pelatih, belum dapat mengambil keputusan sendiri saat berada dalam tekanan. Oleh karena itu, sekarang lebih banyak difokuskan dengan memberinya motivasi," kata Marleve menjelaskan.
Menyinggung pemilihan Linda Weni Fanetri sebagai tunggal keempat  menggantikan Aprilia Yuswandari yang memperkuat tim kualifikasi, Marleve mengatakan selain pertimbang peringkat, Linda juga dinilai mampu mengatasi tekanan jika harus tampil sebagai tunggal ketiga.
 
Adapun peraih medali perunggu Olimpiade Beijing Maria Kristin mengaku bahwa beban sebagai tunggal ketiga cukup berat, terutama ketika harus menjadi penentu. "Namun, dari segi lawan yang dihadapi pasti lebih ringan dibandingkan dengan menjadi tunggal pertama atau kedua," ujar Maria yang mengaku dalam kondisi prima.
    
Pada putaran final di Kuala Lumpur, Malaysia, 9-16 Mei, tim Uber  Indonesia berada dalam Grup B bersama Denmark dan Australia. Mereka akan mengawali turnamen dengan melawan Australia pada hari Minggu (9/5).
    
Berikut ini nama-nama anggota tim Piala Uber Indonesia: 
Maria Febe Kusumastuti, Adriyanti Firdasari, Maria Kristin, Linda Weni Fanetri, Greysia Polii, Nitya Krishinda, Meiliana Jauhari, Shendy Puspa Irawati, Liliyana Natsir, dan Anneke Feinya Agustin.
Sony Ungguli Taufik, Tim Pelatnas Menang
Senin, 26 April 2010 | 00:50 WIB
AFP/INDRANIL MUKHERJEE
Sony Dwi Kuncoro
SOLO, Kompas.com - Pebulu tangkis tunggal putra nasional Sony Dwi Kuncoro berhasil mengalahkan seniornya Taufik Hidayat duagame langsung dalam pertandingan simulasi bulu tangkis Tim Piala Thomas di GOR Sritex Solo, Minggu malam.
     
Pada pertandingan simulasi tim Thomas di Solo tersebut, Sony yang turun di tunggal putra tim Pelatnas berhasil mengalahkan Taufik Hidayat (Nonpelatnas) dengan dua game langsung, 21-19 dan 21-11.
     
Pertandingan kedua pebulu tangkis nasional yang disaksikan sekitar empat ribu penonton itu berjalan seru dan menarik. Keduanya sering mengeluarkan permainan cantiknya sehingga dukungan penonton terus berlangsung hingga akhir pertandingan.
     
Pada game pertama antara Sony lawan Taufik sangat menarik ditonton. Keduanya sering melakukan tekanan baik smash silang dan permainan net yang sering diperagakan kedua atlet nasional itu.
  
Sony maupun Taufik dalam pengumpulan angka saling mengejar dan tidak terpaut jauh pada game pertama. Taufik yang sering melakukan smas keras ke arah kiri Sony sering menambah angka sehingga menyamakan 10-10. Taufik terus melaju ungguli Sony 12-10. Pada game pertama saling mengejar dalam pengumpulan angka atau hanya terpaut satu hingga dua angka. Tapi, Sony akhirnya menyudahi pada game pertama dengan 21-19.
 Pada game dua Taufik sering melakukan kesalah sendiri sehingga kalah dalam pengumpulan angka 9-3 untuk Sony. Permainan net dan permainan cepat yang diperagakan Sony sehingga menambah pengumpulan angka.
     
Pada game kedua itu, Sony terus melaju dalam pengumpulan angka meninggalkan Taufik 14-9. Sony terus melakukan mengumpulan angka hingga kedudukan 17-10. Sony yang melakukan smash keras menukik yang jatuh di sebelah kiri dan tidak bisa dikembalikan oleh Taufik, sehingga dapat mengakhiri pada game kedua dengan kedudukan 21-11.
Menurut Sony, pertandingan simulasi cukup menarik karena antusias penonton sangat besar memberikan dukungan terhadap pemain yang sedang bertanding. "Saya bersama teman satu tim Piala Thomas lainnya sudah siap maju ke Malaysia," kata Sony usai pertandingan.
Menyinggung peluang tim Thomas Indonesia, Sony menjelaskan, pada babak penyisihan Piala Thomas lawan terberat Denmark karena atlet negara itu tangguh-tangguh. Kalau tim Thomas India dan Australia yang satu group dalam babak penyisihan lebih ringan dibanding Denmark.    "Semua lawan Piala Thomas berat. Karena, semua negara yang maju dalam kejuaraan dunia itu, mempunyai peluang yang sama," kata Sony.           
     
Dalam simulasi di Solo ini, tim Pelatnas mengungguli tiom non-pelatnas 4-1. Pada partai tunggal Dionysius Hayom Rumbaka mengalahkan  Andreas Adityawarman dengan dua game, 21-12 dan 21-13; Simon Santoso mengalahkan Andre Kurniawan dengan dua game, 21-6 dan 21-12.
     
Pada ganda putra tim Pelatnas M. Ahsan yang berpasangan dengan Nova Widianto mengungguli lawannya pasangan Alvent Yulianto/Hendra AG dengan dua game, 21-16 dan 24-22, sedangkan Markis Kido/Hendra Setiawan mengalahkan pasangan ganda tim pelatnas Bona Septano/Rian Sukmawan, tiga game langsung, 16-21, 21-14, dan 21-14.  




Jumat, 23 April 2010

Piala Thomas dan Uber : Hayom Gantikan Tommy, Nova Pun Masuk

JAKARTA, Kompas.com - Pemain tunggal putra yang baru masuk Pelatnas Cipayung, Dionysius Hayom Rumbaka, dipercaya memperkuat tim Indonesia untuk putaran final Piala Thomas di Kuala Lumpur, Malaysia, 9-16 Mei.

"Posisi Hayom menggantikan Tommy Sugiarto (sebagai tunggal keempat)," ujar Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) Lius Pongoh di Jakarta, Jumat (23/4/10).

Tommy menjadi tunggal keempat dalam tim Indonesia pada kualifikasi Piala Thomas di Thailand, Februari lalu. Saat itu, tim putra Indonesia keluar sebagai juara.

Nama baru yang tidak termasuk dalam tim kualifikasi Thomas dan Uber adalah Nova Widianto, Hendra Aprida Gunawan, dan Linda Weni Fanetri. Menurut Lius, nama-nama tersebut dimasukkan atas permintaan pelatih masing-masing.

"Linda dimasukkan setelah Marleve (Mainaky, pelatih tunggal putri) melihat penampilannya di Kejuaaan Asia," kata Lius yang akan menjadi sekretaris tim.

Begitu pula Hendra AG, kata dia, setelah pelatih ganda putra
Sigit Pamungkas menerangkan titik kekuatan jika pasangan Alvent Yulianto tersebut masuk ke dalam tim.

Adapun mengenai masuknya Nova, Sigit pernah menyampaikan bahwa pemain senior itu tampil bagus di SEA Games Laos saat berpasangan dengan Mohammad Ahsan. Mereka menjadi penentu kemenangan tim Indonesia.

Tim Indonesia akan bertolak menuju Kuala Lumpur pada Jumat (7/5) dan mulai bertanding pada Minggu (9/5).

Tim Thomas yang berada dalam Grup D bersama India dan Australia dan tim Uber yang berada dalam Grup B bersama Denmark dan Australia, pada hari pertama itu dijadwalkan bertanding dalam waktu bersamaan pukul 12.00 waktu setempat melawan tim dari negara yang sama, Australia.

Pada hari kedua, Senin (10/5), tim Thomas yang berada dalam Grup D akan melawan India, sementara tim putri istirahat.

Pada hari ketiga babak penyisihan, Selasa (11/5) tim Uber akan melawan Denmark, sedangkan tim putra istirahat.

- Susunan lengkap tim Thomas dan Uber Indonesia

Ketua rombongan I Gusti Made Oka, Manajer tim Thomas Yacob Rusdianto, Manajer tim Uber Djendjen Djaenanasri

Tim Thomas: Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, Dionysius Hayom Rumbaka, Markis Kido, Hendra Setiawan, Alvent Yulianto, Hendra AG, Mohammad Ahsan, dan Nova Widianto.

Tim Uber: Maria Febe Kusumastuti, Adriyanti Firdasari, Maria Kristin Yulianti, Linda Weni Fanetri, Greysia Polii, Meiliana Jauhari, Nitya Krishinda, Shendy Puspa Jauhari, Liliyana Natsir, dan Anneke Feinya Agustin.

Kamis, 22 April 2010

Thomas Uber Cup 2010

Simon Santoso Siap Jadi Pemain Penentu
Rabu, 21 April 2010 | 23:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nyali Simon Santoso tidak ciut meskipun dia menjadi tunggal ketiga di kualifikasi Piala Thomas 2010. Simon yang berulangkali menjadi penentu kemenangan ini mengaku lebih siap dan percaya diri jelang putaran final piala Thomas 2010 mendatang.

"Sekarang saya lebih tenang dan jauh lebih konsentrasi karena saya sudah punya modal bermain sebagai penentu," ujar Simon ketika ditemui di sela tes kesehatan Asian Games di Senayan, Jakarta, Rabu (21/4/2010).

Ya, pebulu tangkis berusia 25 tahun ini memang tercatat beberapa kali bermain sebagai pemain penentu. Pada pertandingan Piala Thomas tahun 2006 di Jepang, ia tampil sebagai penentu saat di babak kualifikasi serta ketika putaran final melawan Korea Selatan.

Di hari pertama Piala Thomas 2008 di Jakarta, peraih medali perunggu Olimpiade 2004 ini juga membawa Indonesia unggul atas Thailand 3-2. Terakhir di kualifikasi Piala Thomas 2010, Simon kembali menjadi penentu keberhasilan tim Merah Putih, usai menaklukkan tunggal ketiga Korsel Choi Ho Jin dengan straight set 21-18, 21-19.

Pada putaran final Piala Thomas 2010 yang berlangsung 9-16 Mei 2010 nanti di Malaysia, Simon yang menempati peringkat 10 BWF kemungkinan tetap akan menjadi tunggal ketiga setelah Taufik Hidayat (peringkat 5 BWF) dan Sony Dwi Kuncoro.

Ketika ditanya mengenai rival terberat di deretan tunggal ketiga, putra dari pasangan Hosea Lim dan Rahel Yanti ini menyebutkan nama pemain peringkat 14 BWF asal Malaysia, Wong Choong Hann. Meski demikian, Simon tetap optimistis tentang peluang juara bagi Indonesia.

"Kalau dari saya ya maunya juara, tapi sejauh ini saya sih mikirnya sebisa mungkin menyumbangkan poin bagi tim. Soal persiapan itu sudah dilakukan sejak kualifikasi lalu," imbuh peraih medali emas SEA Games 2009 ini.

Sebelumnya, Simon dan sejumlah atlet bulu tangkis lainnya yang tergabung tim Piala Thomas dan Uber akan melakukan pertandingan uji coba (simulasi) di GOR Sritex Arena Solo, pada 24-25 April 2010. Dalam uji coba tersebut akan dipertandingkan atlet Pelatnas Cipayung melawan non pelatnas.

Atlet pelatnas yang akan berlaga antara lain, Sony, Simon, Dionysius Hayom Rumbaka (Tunggal), sedangkan pemain ganda yakni, Muhammad Ahsan/Nova Widianto dan Bona Septano/Rian Sukmawan (ganda).

Atlet non pelatnas antara lain, Taufik, Fauzi Adnan, Andre Kurniawan (tunggal), sedangkan pemain ganda yakni Markis Kido/Hendra Setiawan dan Alvent Yulianto/ Hendra AG.

sumber :http://olahraga.kompas.com/read/2010/04/21/23591398/Simon.Santoso.Siap.Jadi.Pemain.Penentu


Kunci Tim Thomas Indonesia Pada Nomor Ganda

Ketua PB Djarum Kudus, Yopi Rosimin, berpendapat kunci kemenangan tim Thomas Indonesia pada putaran final di Kuala Lumpur, Malaysia, 9-16 Mei 2010, ada pada nomor ganda putra.

"Kalau dua nomor ganda putra berhasil meraih angka maka kemenangan akan mudah diraih tim Indonesia. Lawan siapapun, baik China, Korea, Denmark, Malaysia, dan lain sebagainya kuncinya ada pada nomor tersebut," katanya ketika dihubungi dari Semarang, Rabu.

Menurut dia, kalau dua ganda sudah menang maka tinggal mencari satu nilai lagi dari tunggal dan harapan itu tentunya ada pada tunggal ketiga, bisa Simon Santoso atau Dionysius Hayom Rumbaka.

"Saya kira kalau tunggal pertama (jika Taufik Hidayat) akan sulit mengalahkan Lin Dan (China), Lee Chong Wei (Malaysia), Peter Gade (Denmark), kemudian tunggal kedua (Sonny Dwi Kuncoro) juga tampaknya sulit karena mendapat lawan yang berat," katanya.

Menurut dia, kemungkinan untuk ganda pertama tetap dipercayakan pada pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan, sedangkan ganda kedua bisa pasangan Nova Widianto/Muhammad Ahsan.

"Tetapi saya kira ganda kedua masih mencari pasangan yang tepat, apalagi pada simulasi Tim Thomas-Uber di Solo mendatang terjadi perubahan pasangan," katanya menegaskan.

Pada simulasi di Solo, 24-25 April 2010, pasangan Muhammad Ahsan/Nova Widianto akan bertemu pasangan Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan, sedangkan Markis Kido/Hendra Setiawan bertemu Bona Septano/Ryan Sukmawan.

Ia menambahkan, untuk Piala Uber, nomor ganda masih memegang kunci bagi kemenangan tim Indonesia. "Sama dengan tim Thomas, di kelompok putripun kita tinggal cari satu angka dari nomor tunggal," katanya.

Ia menyebutkan, sebagai ganda pertama kemungkinan pasangan Meliana Jauhari/Greycia Polii, sedangkan ganda kedua Lilyana Natsir bisa dipasangkan dengan yang lain.

Menyinggung harapan PB Djarum Kudus pada simulasi mendatang, dia mengatakan, drinya berharap pebulu tangkis Djarum bisa mengalahkan lawannya.

"Kita juga berharap bisa menyumbangkan pemain yang banyak untuk tim Thomas maupun Uber," katanya

Tony; Indonesia Bisa Menang di Malaysia (Thomas Cup)

Mantan pebulu tangkis nasional Tony Gunawan optimistis tim putra Indonesia masih mampu memenangi Piala Thomas pada putaran final yang akan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, 9-16 Mei.

"Pada tunggal, Indonesia masih punya Taufik (Hidayat), Sony (Dwi Kuncoro) dan Simon (Santoso), sedangkan pada ganda masih ada Markis Kido/Hendra Setiawan serta Alvent (Yulianto)/Hendra AG," ujar pebulu tangkis yang sejak 2002 bermukim di Amerika Serikat itu di Jakarta, Kamis (22/4/10).

Pasangan Candra Wijaya saat meraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 itu berada di Jakarta untuk mengikuti turnamen khusus ganda putra, "Candra Wijaya Terbuka" yang berlangsung hingga Sabtu (24/4).

Meski optimistis Indonesia dapat meraih trofi di kejuaraan dunia beregu putra itu, Tony mengingatkan bahwa kekompakan tim sangat penting untuk meraih kemenangan.

"Dari dulu juga yang kita jaga kekompakan tim," ujar Tony yang dua kali memperkuat tim Piala Thomas Indonesia pada 1998 dan 2000 itu.

Mengenai pesaing, selain tim China yang sangat kuat, Tony mengingatkan agar tim Indonesia mewaspadai Denmark terutama ganda mereka serta tuan rumah Malaysia yang akan mengandalkan juara All England Lee Chong Wei dan ganda peringkat satu dunia Koo Kien Keat/Tan Boon Heong.

Soal ujicoba tim yang akan dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/4/10), mantan pasangan Tony, Candra Wijaya mengingatkan agar tidak terlalu banyak acara seremonial.

"Ujicoba seharusnya dimanfaatkan pemain untuk memupuk kebersamaan dan menjalin persatuan tim," ujar Candra yang terakhir kali memperkuat tim Thomas Indonesia pada 2006.

Beberapa acara yang dijadwalkan diikuti para pemain selama dua hari dalam rangkaian acara ujicoba di Solo antara lain, mengunjungi pabrik tekstil, mencetak rekor MURI "Atlet Bulu Tangkis Indonesia Membatik Bersama" dan kunjungan ke Keraton.

Rabu, 21 April 2010

10 Peringkat Atas Pebulutangkis Dunia Pada 15 April 2010

Bulutangkis.com - Pebulutangkis Malaysia Lee Chong Wei masih berada di posisi puncak tunggal putra dunia berdasarkan pengumuman peringkat bulutangkis dunia yang dikeluarkan Badminton World Federation (BWF) pada tanggal 15 April 2010. Peringkat 10 besar tunggal putra dunia pada minggu ini masih sama seperti pada posisi minggu sebelumnnya (08/04/10).

Tunggal putra China Chen Jing berada di posisi 2, Peter Hoeg Gade di posisi 3 dan Lin Dan di posisi 4 dunia. Sementara Taufik Hidayat di posisi 5 dan Sony Dwi Kuncoro berada di 10 besar dunia.

Enam tunggal putri China merajai peringkat dunia. Peringkat satu hingga lima menjadi milik China. Wang Yihan di posisi puncak diikuti Wang Lin, Wang Xin, Wang Shixian dan Jiang Yanjiao di posisi 2, 3, 4 dan 5 dunia. Tunggal putri Indonesia masih belum mampu menembus 10 besar dunia.

Pasangan ganda putra Malaysia masih berada di posisi puncak Kien Keat Koo/ Boon Heong Tan, diikuti ganda putra Korea Selatan Jae Sung Jung/ Yong Dae Lee di posisi dua. Ganda putra utama Indonesia Markis Kido/ Hendra Setiawan berada di posisi 3 dunia. Satu ganda putra Indonesia lainnya Alvent Yulianto Chandra/ Hendra Aprida Gunawan berada di 10 besar dunia dengan menempati posisi 6 dunia.

Di nomor ganda putri China memperlihatkan keperkasaannya menduduki peringkat satu hingga tiga. Pasangan ganda putri Ma Jin/ Wang Xiaoli di posisi puncak, diikuti pasangan Du Jing/ Yu Yang dan pasangan Cheng Shu/ Zhao Yunlei di posisi 2 dan 3. Sementara ganda putri Indonesia belum berhasil menembus 10 besar dunia.

Pasangan ganda campuran Korea Selatan Lee Yong Dae/ Lee Hyo Jung berada di posisi puncak, diikuti ganda campuran Indonesia Nova Widianto/ Lilyana Natsir di posisi 2 dunia. Satu lagi ganda campuran Indonesia Hendra Aprida Gunawan/ Vita Marissa masih berada sepuluh besar dunia dengan menduduki posisi 6 dunia.

Berikut peringkat 10 besar dunia
Tunggal Putra :
1. (1) Lee Chong Wei (MAS)
2. (2) Chen Jin (CHN)
3. (3) Peter Hoeg Gade (DEN)
4. (4) Lin Dan (CHN)
5. (5) Taufik Hidayat (INA)
6. (6) Bao Chunlai (CHN)
7. (7) Nguyen Tien Minh (VIE)
8. (8) Chen Long (CHN)
9. (9) Boonsak Ponsana (THA)
10. (10) Sony Dwi Kuncoro (INA)

Tunggal Putri :
1. (1) Wang Yihan (CHN)
2. (2) Wang Lin (CHN)
3. (3) Wang Xin (CHN)
4. (4) Wang Shixian (CHN)
5. (5) Jiang Yanjiao (CHN)
6. (6) Saina Nehwal (IND)
7. (7) Lu Lan (CHN)
8. (8) Zhou Mi (HKG)
9. (9) Tine Rasmussen (DEN)
10. (10) PI Hongyan (FRA)

Ganda Putra :
1. (1) Kien Keat Koo/Boon Heong Tan (MAS)
2. (2) Jae Sung Jung/Yong Dae Lee (KOR)
3. (3) Markis Kido/Hendra Setiawan (INA)
4. (4) Mathias Boe/Carsten Mogensen (DEN)
5. (5) Guo Zhendong/ Xu Chen (CHN)
6. (6) Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan (INA)
7. (7) Lars Paaske/Jonas Rasmussen (DEN)
8. (8) CAI Yun/Fu Haifeng (CHN)
9. (9) Chen Ling Hung/ Lin Yu Lang (TPE)
10. (10) Anthony Clark/ Nathan Robertson (ING)

Ganda Putri :
1. (1) Ma Jin/Wang Xiaoli (CHN)
2. (2) Du Jing/ Yu Yang (CHN)
3. (3) Cheng Shu/ Zhao Yunlei (CHN)
4. (4) Chin Eei Hui/ Wong Pei Tty (MAS)
5. (5) Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa (JPN)
6. (6) Maeda Miyuki/ Satoko Suetsuma (JPN)
7. (7) Cheng Wen Hsing/ Chien Yu Chin (TPE)
8. (8) Petya Nedelcheva (BUL)/ Anastasia Russkikh (RUS)
9. (9) Ha Jung Eun/Kim Min Jung (KOR)
10. (--) Ha Jung Eun/Lee Kyung Won (KOR)

Ganda Campuran:
1. (1) Lee Yong Dae/ Lee Hyo Jung (KOR)
2. (2) Nova Widianto/ Lilyana Natsir (INA)
3. (3) Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl (DEN)
4. (4) He Hanbin/ Yu Yang (CHN)
5. (5) Zheng Bo/ MA Jin (CHN)
6. (6) Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa (INA)
7. (7) Robert Mateusiak/Nadiezda Kostiuczyk (POL)
8. (8) Joachim Fischer Nielsen/ Christinna Pedersen (DEN)
9. (9) Tao Jiaming/ Zhang Yawen (CHN)
10. (10) Songphon Anugritiyawon/ Kunchala Voravichitchaikul (THA)

Keterangan :
( - ) : Pemain yang baru masuk 10 besar

Taufik Butuh Komitmen

JAKARTA( Bataviase, 21 Apr 2010 ) - Tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat, masih menjadi tumpuan Indonesia di ajang Thomas Cup 2010 di Malaysia, 9-16 Mei mendatang di Putra Indoor Stadium, Kuala Lumpur, Malaysia. Namun, Taufik harus mendapatkan komitmen dari Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk dibawa serta di ajang bergengsi dua tahunan tersebut.

Pelatih Taufik Hidayat, Mulyo Handoyo, mengatakan anak asuhnya perlu mendapatkan komitmen agar dirinya bersedia turun di turnamen tersebut. Pasalnya, dalam penyusunan nama-nama atlet yang akan diberangkatkan ke Asian Games 2010 di Guangzhou, 2- 18 November mendatang, nama Taufik tidak tercantum. Padahal sebelumnya, Taufik mensyaratkan dirinya bersedia ikut di ajang Thomas Cup jika namanya dimasukkan di daftar atlet Asian Games.

"Taufik butuh komitmen dari PBSI, apakah akan diturunkan di kejuaraan Thomas Cup nanti atau tidak. Kalau mereka tidak menghendaki lagi, tidak apa-apa. Besok (hari ini) kami akan melakukan rapat dengan PBSI mengenai persiapan Thomas dan Uber Cup," ucapnya pada Koran Jakarta, Selasa (20/4).

Pihaknya menegaskan Taufik jelas terpukul ketika namanya tidak dimasukkan ke daftar atlet yang akan dibawa serta. "Saya sudah mengetahui siapa yang tidak menginginkan Taufik berlaga di Asian Games. Hal ini sudah kami sampaikan kepada Ketua Umum, dan masalah tersebut sudah selesai," ucapnya.

Terkait kegagalan Taufik di ajang Kejuaraan Bulutangkis Asia 2010 di India, ia mengatakan anak asuhnya kurang persiapan sehingga hasilnya pun tidak maksimal.lika jadi diberangkatkan, Taufik mungkin akan menghadapi lawan-lawan berat tunggal putra seperti pemain Malaysia, Lee Chong Wei, tunggal putra China, Lin Dan, serta pebulu tangkis Denmark, Peter Gade.

Taufik akan menjalani simulasi Piala Thomas Cup di GOR Sritex Arena Solo, pada 24-25 April 2010.

Devin Masih di Bawah Nova

JAKARTA - Pebulu tangkis Indonesia gagal merebut satu pun gelar di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2010. Pencapaian tertinggi pebulu tangkis Merah Putih adalah menembus semifinal even yang diselenggarakan di New Delhi pada 12-18 April lalu itu.

Adalah pasangan ganda cam­puran pelatnas Devin Lahardi/Liliyana Natsir yang menembus babak empat besar. Mereka gagal menembus final setelah dika­lahkan pasangan Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying 21-12, 19-21, 15-21.

''Sangat disayangkan Devin/Liliyana gagal di semifinal. Melihat permainan mereka dibandingkan kualitas lawan-lawannya, seharusnya mereka bisa juara,'' ulas kepala pelatih pelatnas Cipayung Christian Hadinata kemarin (19/4).

Devin/Liliyana sebenarnya pasangan baru. Devin meng­gan­tikan Nova Widianto yang selama ini menjadi pasangan Liliyana. Tujuannya, Devin bisa meng­gantikan Nova yang usianya sudah berkepala tiga.

Seharusnya Devin/Liliyana tetap bisa bersaing hingga final. Sebab, pasangan Chan/Goh juga masih baru. Apalagi, dalam daftar unggulan Devin/Liliyana berada di urutan kelima, sedangkan Chan/Goh di urutan ketujuh.

''Hasil pertandingan meng­gambarkan bahwa Devin belum bisa mengimbangi kualitas Liliyana. Dia belum bisa menggantikan peran Nova, masih butuh jam terbang,'' urai Christian.

Setelah mengalahkan Devin/Liliyana, Chan/Goh akhirnya tak terbendung menuju tangga juara. Di final mereka mengalahkan pasangan Korea Selatan Yoo Yeon Seong/Kim Min Jung dengan skor 21-17, 20-22, 21-19.

Sukses pasangan Malaysia itu patut menjadi perhatian PB PBSI. Sebab, itu menunjukkan sektor ganda campuran Malaysia sedang membangun jalan masuk ke jajaran elite. Sebelumnya, nomor andalan mereka hanya tunggal dan ganda pria.

Sementara itu, di sektor ganda pria dan wanita, Christian menilai prestasi wakil pelatnas cukup baik. Kalaupun gagal mempersembahkan gelar, itu karena mereka memang baru dipasangkan. Bahkan, lebih baru daripada Devin/Liliyana.

Di ganda pria ada M. Ahsan/Yonathan Suryatama Dasuki serta Bona Septanto/Rian Sukmawan. Even di New Delhi itu adalah kejuaraan pertama mereka.

Lalu, di ganda wanita ada Shen­­dy Puspa Irawati/Nitya Krishinda dan Meyliana Jauhari/Greysia Polii yang baru dipa­sangkan di Super Series All-England bulan lalu. ''Saya me­lihat ganda wanita memberikan sinyal positif. Saya melihat ke­dua pasangan ini punya prospek bagus di masa depan,'' papar­nya.