Minggu, 25 April 2010

infoo,,,


PIALA UBER
Hastomo: Tim Uber Harus Waspadai Denmark
Sabtu, 24 April 2010 | 20:37 WIB
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO (NUT)
Adriyanti Firdasari

SEMARANG, KOMPAS.com — Tim Uber Indonesia perlu mewaspadai Denmark pada putaran final yang akan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, 9-16 Mei 2010. Demikian yang dikatakan mantan pebulu tangkis nasional, Hastomo Arbi.

"Saya kira mereka (tim Uber Denmark) memiliki dua nomor yang perlu mendapat perhatian Maria Kristin dan kawan-kawan, yaitu tunggal dan ganda pertama," katanya, Sabtu (24/4/2010).

Ia mengatakan, mereka sudah tentu akan menurunkan juara All England 2010, Tina Rasmussen, pada nomor tunggal pertama, dan pasangan Lina Damkjar Kruse atau Mie Schjott-Kristiensen pada nomor ganda putri.

Peluang tim Indonesia meraih juara, katanya, tetap terbuka. Tim Indonesia harus bisa mengambil kemenangan di tunggal kedua, tunggal ketiga, dan satu nomor ganda atau dua nomor ganda serta satu tunggal.

Ia mengemukakan, tunggal pertama Indonesia, Ardiyanti Firdasari atau Maria Febe Kusumastuti, memang cukup berat untuk mengalahkan Tina.

"Tetapi peluang tetap terbuka," katanya.

Pada putaran final perebutan piala lambang supremasi bulu tangkis dunia beregu putri mendatang, Indonesia masuk grup B bersama Australia dan Denmark.

Tim Indonesia bertemu Australia pada pertandingan hari pertama (9/5/2010), dan bertemu Denmark pada hari ketiga (11/5/2010).

Tim Indonesia terdiri dari Maria Febe Kusumastuti, Adriyanti Firdasari, Maria Kristin Yulianti, dan Linda Weni Fenetri (tunggal) serta Greysia Polii, Meiliana Jauhari, Nitya Krishinda, Shandy Puspa, Lilyana Natsir, dan Anneke Feinya Agustin (ganda).

"Kalau melawan Australia (juara Zona Oceania), saya kira tidak terlalu sulit. Hanya lawan Denmark terutama tunggal pertama dan ganda pertamalah yang cukup berat," akunya.

Tim Indonesia melangkah ke putaran final setelah pada babak kualifikasi Zona Asia menjadirunner-up. Indonesia kalah dari Korea Selatan, 2-3. Padahal, pada babak penyisihan grup, Indonesia menang atas negara tersebut 4-1.
PIALA THOMAS
Indonesia Berpeluang Juara Grup
Sabtu, 24 April 2010 | 20:42 WIB
KOMPAS IMAGE/KRISTANTO PURNOMO
Markis Kido (kanan) dan Hendra Setiawan
SEMARANG, Kompas.com - Mantan pebulu tangkis nasional, Hastomo Arbi, mengatakan, tim Thomas Indonesia berpeluang besar menjadi juara grup pada putaran final perebutan lambang supremasi bulu tangkis beregu putra dunia di Kuala Lumpur, Malaysia, 9-16 Mei 2010.

"Melihat lawan yang dihadapi pada penyisihan grup, saya merasa optimistis Taufik Hidayat dan kawan-kawan bisa menjadi juara grup dan melangkah ke babak selanjutnya," kata Hastomo, Sabtu (24/4/10).

Menurut pahlawan tim Thomas Indonesia 1984, tim India memang cukup bagus tetapi dirinya yakin Indonesia bisa mengatasi mereka.

"Saya tidak tahu persis materi mereka tetapi selama ini pebulu tangkis India memang sering muncul di arena Internasional," katanya.

Kalau Australia, kata kakak mantan pebulu tangkis nasional, Heryanto Arbi tersebut, memang jarang terdengar berkiprah di arena internasional sehingga Indonesia mudah mengalahkan mereka.

"Yang lebih penting kita jangan meremahkan setiap lawan yang dihadapi karena negara yang masuk putaran final di Malaysia tentunya memiliki keunggulan dibandingkan negara-negara lain," katanya.

Kemudian, kata dia, untuk nomor beregu memang Indonesia selalu melaju minimal masuk babak semifinal. "Bermain di nomor beregu dengan perorangan itu berbeda," kata Hastomo yang menjadi Asisten Manajer PB Djarum Kudus.

Tim Thomas Indonesia masuk Grup D bersama India dan Australia. Materi pemainnya adalah Taufik Hidayat, Sonny Dwi Kuncoro, Simon Santoso, dan Dionysius Hayom Rumbaka (tunggal). Di sektor ganda ada Markis Kidos, Hendra Setiawan, Alvent Yulianto, Hendra AG, Mohammad Ahsan, dan Nova Widianto. 

Pada hari pertama (9/5), Indonesia bertemu Australia dan hari kedua (10/5) bertemu India.

Ketika ditanya tidak masuknya pasangan Ryan Sukmawan/Jonathan Suryatama mengingat pada babak kualifikasi Zona Asia mereka masuk tim, dia mengatakan, itu memang wewenang pelatih.

"Tetapi, saya melihat unsur senioritas ada untuk mengangkat tim, seperti Nova Widianto dan Alvent Yulianto. Mereka diharapkan bisa mengangkat tim," katanya.

Menurut dia, untuk ganda pertama memang sudah pasti yaitu pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan, sedangkan untuk ganda kedua bisa diubah tergantung pada lawan yang bakal dihadapi.

"Bisa pasangan Alvent/Hendra AG atau Nova Widianto/M Ahsan atau Alvent/Ahsan," katanya menegaskan.
Febe Kalahkan Firdasari dalam Simulasi
Minggu, 25 April 2010 | 22:17 WIB
AFP/BEN STANSALL
Maria Febe Kusumastuti
SOLO, Kompas.com - Pebulu tangkis tunggal putri Maria Febe menentukan kemenangan tim Rajawali 3-2 setelah mengalahkan lawannya Andriyanti Firdasari dari tim Garuda dalam pertandingan simulasi tim Uber di GOR Sritex Solo, Minggu.
     
Dalam pertandingan bulu tangkis simulasi tim Uber tersebut, tunggal putri ketiga Maria Febe menjadi penentu kemenangan tim Rajawali setelah menaklukan Andriyanti Firdasaritiga game, 13-21, 21-18, dan 21-18.
     
Perandingan simulasi tim Uber antara tim Rajawali dan Garuda dimainkan lima kali pertandingan, yakni tiga tunggal putri dan dua ganda putri. 
     
Tiga poin kemenangan tim Rajawali diperoleh dari tunggal putri kedua Maria Kristin yang menaklukan tunggal kedua Garuda Linda Wenny Fanetri dengan dua game langsung, 22-20 dan 21-18.
     
Kemenangan Maria Kristin tersebut memperkecil ketertinggalan tim Rajawali menjadi 1-2, setelah tim Garuda unggul di tunggal pertama Garuda Aprilia Yuswandari yang mengalahkan Renna Soewarno tim Rajawali dua game, 21-15 dan 21-14.
     
Ganda putri Garuda  Anneke Feinya/ Annisa Wahyudi pada pertandingan kedua juga menang atas ganda putri Rajawali Nitya Krishinda/ Suci Rizky Andini dua game, 21-19 dan 21-14.
     
Tim Rajawali berhasil menyamakan kedudukan 2-2 setelah pasangan kedua Lilyana Natsir/Shendy Puspa menundukan ganda kedua Garuda Greysia Polii/ Meliana Djauhari tiga game, 18-21, 21-8, dan 21-22.
Kemenangan tim Rajawali 3-2 diperoleh setelah tunggal penentu Maria Febe harus main tiga game, setelah game pertama kalah 13-21. Pada dua game terakhir pasangan Uber Indonesia itu menang 21-18, dan 21-18. 
     
Sementara Adriyanti Firdasari mengaku, kekalahannya atas  Maria Febe karena pada game ketiga permainannya kalah cepat dengan lawannya.  Namun, Firdasari mengaku senang bermain di Solo karena penonton sangat antusias untuk memberikan dukungan atas tim Uber sebelum maju pada bulan Mei 2010, di Malaysia.
     
Greysia Polii yang bermain di ganda putri tim Uber menjelaskan, dukungan penonton di Solo terhadap tim Uber sangat luar biasa karena hal itu akan memberikan dukungan positif bati tim Uber sebelum berangkat ke Malaysia.  "Bermain beregu sangat memerlukan kekompakan tim. Simulasi di Solo dukungan penonton luar biasa sehingga untuk melatih ketegangan para pemain sebelum bertanding ke Malaysia," katanya,
Pelatih ganda putri Marleve Mainaky menjelaskan, pemain kedua tim dalam simulasi tersebut masih banyak melakukan eksalahan sendiri.  Menurut dia, tim Uber sudah siap secara tehnik, fisik maupun mentalnya, tetapi akan membenahi tehnik-tehnik agar pemain tidak sering melakukan kesalahan sendiri.  
Tim Uber Perlu Perbaikan
Minggu, 25 April 2010 | 23:06 WIB
DANU KUSWORO/KOMPAS
Gresyia Polii
SOLO, Kompas.com - Pelatih ganda putri Aryono Miranat mengatakan sisa waktu dua pekan menjelang putaran final Piala Uber akan digunakan untuk memperbaiki kekurangan yang masih sering terjadi.
    
"Kekurangan ganda yang masih sering kelihatan adalah sering mati  sendiri, pertahanan harus lebih bervariasi dan smes harus diperkeras," ujar Aryono di sela-sela uji coba tim Thomas dah Uber di Solo, Jawa Tengah, Minggu.
    
Kesalahan-kesalahan tersebut, menurut Aryono masih tampak dalam uji coba yang diselenggarakan di Sritex Arena, Solo. "Masih ada waktu dua minggu untuk membenahi itu," ujar Aryono.
Sementara itu pemain ganda putri Greysia Polii mengatakan bahwa seluruh pemain ganda putri siap tampil di Piala Uber, dan simulasi tersebut sangat bermanfaat untuk memberi pemain suasana bertanding sebelum tampil. "Semua pemain ganda putri sudah siap bertanding dan simulasi ini  memberi suasana pertandingan dan mencairkan rasa tegang sehingga ada motivasi sebelum berangkat," papar Greysia.
Adapun Shendy Puspa Irawati--pasangan tetap Nitya Krishinda, namun kerap diduetkan dengan Liliyana Natsir--mengatakan berpasangan dengan Liliyana yang lebih banyak tampil di ganda campuran agak kesulitan dalam rotasi. "Dengan Nitya karena sama-sama pemain ganda putri, rotasi di depan dan belakang lebih mudah, tetapi dengan Liliyana agak berbeda karena jarang latihan bersama sebab dia adalah pemain ganda campuran," katanya.
Fokus pada KelebihanSementara itu, pelatih tunggal putri Marleve Mainaky mengatakan bahwa waktu yang tersisa akan digunakan untuk mempertajam kelebihan masing-masing pemain.
Ia mencontohkan permainan Maria Febe Kusumastuti yang akan menjadi tunggal pertama. Sekalipun secara teknis permainannya bagus, namun pemain ini kerap kehilangan konsentrasinya. "Febe masih punya ketergantungan pada pelatih, belum dapat mengambil keputusan sendiri saat berada dalam tekanan. Oleh karena itu, sekarang lebih banyak difokuskan dengan memberinya motivasi," kata Marleve menjelaskan.
Menyinggung pemilihan Linda Weni Fanetri sebagai tunggal keempat  menggantikan Aprilia Yuswandari yang memperkuat tim kualifikasi, Marleve mengatakan selain pertimbang peringkat, Linda juga dinilai mampu mengatasi tekanan jika harus tampil sebagai tunggal ketiga.
 
Adapun peraih medali perunggu Olimpiade Beijing Maria Kristin mengaku bahwa beban sebagai tunggal ketiga cukup berat, terutama ketika harus menjadi penentu. "Namun, dari segi lawan yang dihadapi pasti lebih ringan dibandingkan dengan menjadi tunggal pertama atau kedua," ujar Maria yang mengaku dalam kondisi prima.
    
Pada putaran final di Kuala Lumpur, Malaysia, 9-16 Mei, tim Uber  Indonesia berada dalam Grup B bersama Denmark dan Australia. Mereka akan mengawali turnamen dengan melawan Australia pada hari Minggu (9/5).
    
Berikut ini nama-nama anggota tim Piala Uber Indonesia: 
Maria Febe Kusumastuti, Adriyanti Firdasari, Maria Kristin, Linda Weni Fanetri, Greysia Polii, Nitya Krishinda, Meiliana Jauhari, Shendy Puspa Irawati, Liliyana Natsir, dan Anneke Feinya Agustin.
Sony Ungguli Taufik, Tim Pelatnas Menang
Senin, 26 April 2010 | 00:50 WIB
AFP/INDRANIL MUKHERJEE
Sony Dwi Kuncoro
SOLO, Kompas.com - Pebulu tangkis tunggal putra nasional Sony Dwi Kuncoro berhasil mengalahkan seniornya Taufik Hidayat duagame langsung dalam pertandingan simulasi bulu tangkis Tim Piala Thomas di GOR Sritex Solo, Minggu malam.
     
Pada pertandingan simulasi tim Thomas di Solo tersebut, Sony yang turun di tunggal putra tim Pelatnas berhasil mengalahkan Taufik Hidayat (Nonpelatnas) dengan dua game langsung, 21-19 dan 21-11.
     
Pertandingan kedua pebulu tangkis nasional yang disaksikan sekitar empat ribu penonton itu berjalan seru dan menarik. Keduanya sering mengeluarkan permainan cantiknya sehingga dukungan penonton terus berlangsung hingga akhir pertandingan.
     
Pada game pertama antara Sony lawan Taufik sangat menarik ditonton. Keduanya sering melakukan tekanan baik smash silang dan permainan net yang sering diperagakan kedua atlet nasional itu.
  
Sony maupun Taufik dalam pengumpulan angka saling mengejar dan tidak terpaut jauh pada game pertama. Taufik yang sering melakukan smas keras ke arah kiri Sony sering menambah angka sehingga menyamakan 10-10. Taufik terus melaju ungguli Sony 12-10. Pada game pertama saling mengejar dalam pengumpulan angka atau hanya terpaut satu hingga dua angka. Tapi, Sony akhirnya menyudahi pada game pertama dengan 21-19.
 Pada game dua Taufik sering melakukan kesalah sendiri sehingga kalah dalam pengumpulan angka 9-3 untuk Sony. Permainan net dan permainan cepat yang diperagakan Sony sehingga menambah pengumpulan angka.
     
Pada game kedua itu, Sony terus melaju dalam pengumpulan angka meninggalkan Taufik 14-9. Sony terus melakukan mengumpulan angka hingga kedudukan 17-10. Sony yang melakukan smash keras menukik yang jatuh di sebelah kiri dan tidak bisa dikembalikan oleh Taufik, sehingga dapat mengakhiri pada game kedua dengan kedudukan 21-11.
Menurut Sony, pertandingan simulasi cukup menarik karena antusias penonton sangat besar memberikan dukungan terhadap pemain yang sedang bertanding. "Saya bersama teman satu tim Piala Thomas lainnya sudah siap maju ke Malaysia," kata Sony usai pertandingan.
Menyinggung peluang tim Thomas Indonesia, Sony menjelaskan, pada babak penyisihan Piala Thomas lawan terberat Denmark karena atlet negara itu tangguh-tangguh. Kalau tim Thomas India dan Australia yang satu group dalam babak penyisihan lebih ringan dibanding Denmark.    "Semua lawan Piala Thomas berat. Karena, semua negara yang maju dalam kejuaraan dunia itu, mempunyai peluang yang sama," kata Sony.           
     
Dalam simulasi di Solo ini, tim Pelatnas mengungguli tiom non-pelatnas 4-1. Pada partai tunggal Dionysius Hayom Rumbaka mengalahkan  Andreas Adityawarman dengan dua game, 21-12 dan 21-13; Simon Santoso mengalahkan Andre Kurniawan dengan dua game, 21-6 dan 21-12.
     
Pada ganda putra tim Pelatnas M. Ahsan yang berpasangan dengan Nova Widianto mengungguli lawannya pasangan Alvent Yulianto/Hendra AG dengan dua game, 21-16 dan 24-22, sedangkan Markis Kido/Hendra Setiawan mengalahkan pasangan ganda tim pelatnas Bona Septano/Rian Sukmawan, tiga game langsung, 16-21, 21-14, dan 21-14.  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar