Sabtu, 23 Januari 2010

Wawancara Esklusif Lindaweni Fanetri

Lindaweni Fanetri akhirnya harus mengakui keunggulan Wong Mew Choo, pemain tuan rumah Malaysia yang baru saja menjuarai kejuaraan Super Series Masters Final 2009. Namun itu tidak mengurung niat kami untuk mewawancarai Lindaweni, calon tunggal ketiga tim Uber Indonesia.

Dalam wawancara special kami, Linda mengaku bahwa dalam menghadapi Mew Choo, dirinya sempat kehilangan fokus di babak kedua, setelah beberapa kali melakukan unforced error. Bahkan dia sendiri sulit mencari celah untuk merubah pola, karena Mew Choo berhasil mengunci pola permainan Linda dan mengontrol keseluruhan babak kedua.

Berikut petikan wawancara kami dengan Linda Weni Fanerti:

Bagaimana pertandingan hari ini(Rabu, 20/01/2010) melawan Wong Mew Choo?

''Kurang sabar. Saya bermain kurang sabar terutama ketika saya sudah mendekati angka 20-20 di set pertama. Seandainya saya bisa mengontrol angka terakhir sedikit lebih baik maka mungkin saya dapat memenangkan set pertama. Namun secara keseluruhan saya puas dengan hasil ini karena saya dapat memberikan perlawanan terhadap pemain Malaysia, Wong Mew Choo.''



Apakah ini kali pertama anda bermain di babak utama kejuaraan Super Series?

''Benar sekali. Ini adalah kali pertama saya dapat bermain di babak utama kejuaraan Super Series. Setelah berjuang melalui babak kualifikasi dan bermain dua kali dalam sehari kemaren (Selasa, 19/01/2010) akhirnya saya dapat menembus babak pertama.''



Andai saja nih, berhubung Uber Cup sudah dekat bagaimana seandainya Linda diproyeksikan masuk dalam tim Uber Cup menjadi tunggal putrid ketiga?

Dirinya mengaku, belum terpikir sampai kearah sana, tapi juga diakui bahwa pemain binaan klub Bina Bangsa ini merasa tersanjung dan terhormat kalau benar dirinya akan dimasukkan kedalam skuad tim Uber Cup 2010 ini. Ia juga mengiyakan bahwa masuk ke dalam tim Uber Cup 2010 adalah tujuan dan keinginan semua pemain putri Indonesia.



Terakhir nih, jadi menurut Linda sendiri apa yang menjadi kekurangan dan harus dilatih selanjutnya untuk menghadapi kejuaraan-kejuaraan selanjutnya?

Menurut pelatih, kekurangan yang ada pada Linda saat ini adalah masalah footwork atau kecepatan kaki dalam mengambil bola. Dilain hal, segala aspek tentunya perku ditingkatkan untuk menghadapi tantangan kejuaraan di depan nanti. Linda merasa bahwa dalam bermain reli reli panjang, dirinya memiliki stamina dan nafas yang cukup panjang untuk mengajak atau diajak lawan untuk bermain reli. Pemain muda yang juga sempat bernaung di Pusdiklat Ragunan ini berniat mengembangkan taktis dan kecerdasan bermain, terutama untuk mengembangkan bola bola tipuan yang bisa mengecoh lawan.


Demikian wawancara singkat kami dengan Lindaweni Fanerti. Kita berharap di tangan Linda dan pemain tunggal putri lainnya, kejayaan tunggal putri Indonesia yang pernah berbicara di pentas Internastional dapat mengaum lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar