Sabtu, 09 Januari 2010

MENEGPORA datang ke pelatnas : Regenerasi Atlet Harus Seimbang!

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Mennegpora) Andi Mallarangeng mengimbau regenerasi atlet, terutama cabang bulu tangkis, harus seimbang. Dengan demikian, tradisi emas pada event internasional bisa tetap terjaga.

"Ketika senior tidak dalam posisi puncak, maka pelapisnya sudah siap. Tidak seperti saat ini," katanya di sela kunjungan ke markas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Cipayung Jakarta Timur, Sabtu (9/1/2010).

Menurut dia, jika regenerasi atlet terlambat maka peluang untuk mempertahankan tradisi emas pada event SEA Games, Asian Games ataupun olimpiade akan lebih berat.

Saat ini, kata dia, atlet-atlet muda dari luar negeri terus bermunculan. Untuk itu, perlu secepatnya Indonesia mengkutinya agar tidak tertinggal.

"Seperti di SEA Games Laos lalu. Banyak pemain muda luar bermunculan. Itu harus diwaspadai," jelasnya.

Ia menambahkan, dengan adanya evaluasi internal diharapkan secepatnya mampu memberikan soluasi agar pembinaan maupun regenerasi bulu tangkis berjalan efektif.

"Pelapis sangat diperlukan, bukan hanya bulu tangkis saja, namun seluruh cabang olahraga yang lain," katanya.

Ditanya banyaknya pemain bulu tangkis unggulan yang berlatih di luar pelatnas, mantan juru bicara presiden itu tidak mempermasalahkan, asal masih dalam pemantauan.

"Kita akan mengintegrasikan antara yang berlatih di pelatnas maupun yang di luar. Yang jelas mereka harus mempertahankan kondisinya agar siap diterjunkan pada event-event internasional," katanya.

Atlet unggulan yang saat ini berlatih di luar Pelatnas Cipayung di antaranya adalah Taufik Hidayat. Sedangkan yang bertahan di pelatnas, di antaranya Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso ataupun Maria Kristin Yulianti.

Tim bulu tangkis Indonesia setelah bertanding di SEA Games akan dipersiapkan untuk beberapa pertandingan internasional. Selain itu, disiapkan untuk Asian Games di Guangzhou China dan olimpiade.



Gaji Guru dan Uang Saku Atlet Naik

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga Andi Mallarangeng menaikkan gaji pelatih yang selama ini membina atlet di Sekolah Olah Raga Ragunan, Jakarta. "Untuk membina olahraga yang bagus maka diperlukan kesejahteraan yang bagus pula," katanya saat meninjau Sekolah Olah Raga Ragunan, Rabu (6/1/2010).

Gaji pelatih yang bertugas membina atlet-atlet muda di sekolah olahraga terbesar di Indonesia itu adalah Rp 2,6 juta per bulan. Melihat kondisi itu, Menegpora menaikkan gaji mereka menjadi sekitar Rp 5 juta per bulan.

Selain menaikkan gaji pelatih, mantan juru bicara Presiden itu juga menaikkan uang saku bagi atlet binaan Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga yang menjalani pendidikan di Sekolah Olah Raga Ragunan. "Uang saku dinaikkan dari Rp 300.000 menjadi Rp 500.000 per bulan," katanya di hadapan atlet yang menjalani pendidikan.

Atlet binaan Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga yang saat ini menjalani pendidikan berjumlah lebih kurang 203 siswa, mulai dari tingkat SD hingga SMA. Mereka adalah atlet dari 18 cabang olah raga, di antaranya adalah atletik, basket, voli, bulu tangkis, dan renang.

Adapun atlet yang menjadi binaan Dinas Pemuda dan Olah Raga DKI Jakarta sebanyak 110 atlet dari 11 cabang olah raga. Adapun luas areal sekolah tersebut mencapai 17 hektar.
Sekolah Olah Raga Ragunan merupakan salah satu tempat mendidik atlet-atlet muda Indonesia. Atlet yang menjalani pendidikan di sekolah tersebut merupakan pilihan yang mempunyai kemampuan dan keahlian pada cabang-cabang olahraga tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar