Rabu, 06 Januari 2010

Gebrakan PB PBSI

Tentukan Peringkat Pelatnas, Gelar Kejuaraan Internal

JAKARTA - PB PBSI melakukan gebrakan memasuki 2010. Pada awal tahun ini, payung olahraga bulu tangkis tanah air itu menetapkan peringkat pelatnas dengan jalan mengadakan turnamen internal. Hasil turnamen yang dilabeli Piala Panglima TNI tersebut bakal dijadikan salah satu acuan dalam penetapan posisi pebulu tangkis di Cipayung, mar kas pelatnas.

Peringkat itu nanti berpengaruh terhadap penentuan seorang pemain masuk kategori pelatnas kelas utama atau kedua. Selain itu, untuk menentukan apakah seorang pemain layak di pelatnas atau tidak.

"Turnamen ini diharapkan bisa membantu para pelatih serta bidang pembinaan dan presta si (binpres) untuk menilai pemain," kata Lilik Sudarwati, wakil ketua pelaksana pertandingan.

"Ranking (peringkat) itu nanti menjadi salah satu pertimbangan untuk promosi dan degradasi posisi pemain. Namun, tidak mutlak. Sebab, ada unsur penilaian lain," tambah Lius Pongoh, ketua bidang pembinaan dan prestasi PB PBSI.

Turnamen Piala Panglima TNI sudah dimulai kemarin (5/1). Even yang berlangsung di Cipayung itu berakhir 11 Januari nanti. Kare na turnamen tersebut dimaksudkan untuk pe meringkatan pebulu tangkis pelatnas, pesertanya pun seluruh anggota pelatnas. Baik pe latnas utama maupun pratama.

Semua anggota pelatnas bertanding satu sama lain sesuai nomornya dengan sistem setengah kompetisi. "Namun, tidak semua anggota pelatnas bisa tampil. Sebab, ada beberapa yang mengalami cedera," ujar Lilik.

Yang absen, antara lain, pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda, Nova Widianto/Liliyana Natsir, Tontowi Ahamd/Richi Puspita Dili, serta Devin Lahardi/Lita Nurlita. Greysia/Nitya absen karena Nitya mengalami cedera siku kanan. Pasangan Nova/Butet -sapaan akrab Liliyana- tidak bisa ikut karena Nova sudah telanjur izin memperpanjang masa liburannya.

Towi/Richi tidak bisa bertanding karena keduanya mengalami kendala dengan kebugarannya. Towi mengala mi cedera engkel dan Richi baru saja menjalani operasi usus buntu. Devin/Lita absen lantaran ada kendala teknis. "Meski sebenarnya ada yang bisa main, kami tidak memperkenankannya. Sebab, kami ingin melihat peringkat murni mereka dengan pasangannya," papar Lius.

Dalam pertandingan hari pertama kemarin, terjadi kejutan besar. Peraih perunggu Olimpiade 2004 Athena Sony Dwi Kuncoro di tumbangkan oleh pebulu tangkis pelatnas pratama Hermansyah. Sony dipaksa menyerah dua game langsung 15-21, 20-22.

Pada pertandingan kedua melawan Evert Sukamta, Sony justru tidak turun ke lapangan. Sony pun dinyatakan kalah WO. "Sony me ngundurkan diri karena sakit demam. Sayang memang tanpa Sony. Tapi, kalau kondisinya seperti itu, mau bagaimana lagi," tutur Lilik.

Sementara itu, beberapa nama telah di re ko mendasikan untuk promosi ke pelatnas. Mi salnya, Dionysius Hayom Rumbaka di sektor tunggal pria, Mari Febe Kusumastuti di tunggal wa nita, dan ganda pria Muhammad Ulinnuha/Ber ry Angriawan. Mereka di anggap layak masuk Cipayung karena tampil bagus dalam beberapa kejuaraan internasional sepanjang 2009.

"Tim pemandu bakat telah merekomendasikan mereka. Kami akan segera mengambil keputusan melalui rapat," sebut Lius. (fim/ang)


Sony Ditarget Emas

SURABAYA - Beban berat mengiringi langkah Jawa Timur (Jatim) sebagai tuan rumah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bulu Tangkis 2009 yang akan diselenggarakan pada 26-30 Januari di GOR Sudirman, Surabaya. Minimnya kualitas pebulu tangkis asal Jatim membuat mereka terancam tidak mampu merebut gelar.

Saat ini Jatim hanya memiliki Sony Dwi Kuncoro sebagai pebulu tangkis yang punya peluang untuk bersaing dalam perebutan gelar. Pada empat nomor lain, Jatim tidak memiliki wakil yang bisa diandalkan.

Karena itu, Jatim memberikan target besar untuk Sony. Dia dituntut bisa menjadi juara tunggal pria. Sekaligus menjadi motor bagi tim beregu pria.

"Sony harus bisa dapat emas di perorangan dan membantu nomor beregu meraih emas," papar Aji Santoso, koordinator pelatih Jatim, kemarin (3/1).

Namun, perjuangan Sony untuk menjadi yang terbaik tidak akan mudah. Sebab, daerah lain juga akan turun full team. DKI Jakarta, misalnya, akan menurunkan Simon Santoso yang beberapa waktu lalu menjadi juara SEA Games XXV/2009. "Kalau bisa turun, Jabar pasti berbahaya karena ada Taufik Hidayat," urainya.

Nah, jika dibandingkan dengan dua pemain tadi, sepanjang 2009 Sony berada di bawah mereka. Terbukti, peringkat dunia pebulu tangkis 26 tahun itu ada di bawah Simon dan Taufik. Simon berada di ranking keenam dan Taufik ketiga, sedangkan Sony ketujuh.

Kendati demikian, Sony menampik anggapan bahwa level permainannya berada di bawah dua pemain tersebut. "Selama ini kami saling mengalahkan. Jadi, tidak benar mereka lebih baik daripada saya," tandas Sony yang masih berada di Jakarta saat dihubungi kemarin.

Pebulu tangkis yang merebut perunggu di Olimpiade Athena 2004 itu menambahkan, target emas yang disandangkan kepadanya adalah hal wajar. "Saya pasti akan berusaha memberikan yang terbaik demi gengsi Jatim," tegasnya.

Sementara itu, dalam even tersebut, Jatim berharap bisa mengulang prestasi pada kejurnas 1990. "Waktu itu kami juara dan berposisi sebagai tuan rumah seperti saat ini," terang Aji. (nar/ang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar