Minggu, 10 Januari 2010

PB PBSI Gandoli Kido/Hendra

JANJI Markis Kido/Hendra Setiawan untuk senantiasa membela Indonesia meski sudah keluar dari pelatnas ternyata tidak cukup meyakinkan bagi PB PBSI. Sampai kemarin (9/1) otoritas bulu tangkis tanah air itu belum memberikan keputusan atas hal tersebut.

"Keputusan rapat pleno tadi (kemarin), kami mengharapkan mereka (Kido/Hendra) tetap bersedia membela Indonesia di even-even internasional," kata Djoko Santoso, ketua umum PB PBSI, kemarin.

Namun, Djoko tidak mau menyebutkan status pasti Kido/Hendra, apakah tetap dipertahankan atau diizinkan keluar dari pelatnas. Djoko tetap bertahan pada jawaban yang sama kendati berkali-kali ditanya tentang status Kido/Hendra. "Kami mengharapkan Kido/Hendra tetap tampil membela tanah air. Membela nama Indonesia, terutama di even penting," tegas Djoko.

Pria yang juga panglima TNI tersebut menambahkan, PB PBSI sangat mengharapkan Kido/Hendra bisa tampil di kualifikasi Piala Thomas 2010. Kualifikasi itu akan berlangsung di Nakhon Ratchasima, Thailand, pada 21-28 Februari mendatang. Putaran final Piala Thomas sendiri bakal digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 9-16 Mei.

"Kami akan mengajak mereka berbicara. Mungkin pekan depan kami akan memanggil mereka untuk kami ajak berbicara," ujar Yakob Rusdianto, sekretaris jenderal PB PBSI.

"Selain itu, kami akan menyusun draf perjanjian tentang apa yang menjadi hak dan kewajiban pemain. Baik itu yang berada di pelatnas maupun luar pelatnas," tambah Djoko.

Kido yang ngebet keluar pelatnas karena alasan kesehatan sebenarnya tetap bersedia membela timnas di even beregu, seperti Piala Thomas. Sebab, pemain nonpelatnas masuk ke timnas sebenarnya bukan hal baru. Semasa kepemimpinan Sutiyoso, hal tersebut pernah terjadi. Candra Wijaya yang saat itu berstatus pemain mandiri masuk timnas.

Namun, sekarang hal tersebut sepertinya sulit terjadi lagi. Pada SEA Games XXV bulan lalu, seluruh pemain timnas diisi pemain pelatnas. Padahal, ada beberapa pemain di luar pelatnas yang sebenarnya tidak kalah hebat.

Sementara itu, dari turnamen Piala Panglima TNI, pada hari kelima kemarin terjadi dua kejutan di sektor tunggal wanita. Dua tunggal terbaik pelatnas, Maria Kristin dan Adriyanti Firdasari, ditumbangkan pelapisnya.

Maria dipaksa menyerah oleh tunggal keempat pelatnas utama Aprilia Yuswandari. Maria kalah dua game langsung 19-21, 16-21. Sedangkan Firda dikalahkan tunggal ketiga pelatnas utama Linda Weni Fanetri setelah tidak mampu melanjutkan pertandingan. Firda mundur pada game pertama saat kedudukan 16-4 karena merasa nyeri pada lutut kanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar