Senin, 11 Januari 2010

Keinginan Markis Kido/Hendra Setiawan

Keinginan Markis Kido/Hendra Setiawan untuk meninggalkan pelatnas PB PBSI tidak akan terwujud dalam waktu dekat. Induk organisasi bulu tangkis tanah air itu menegaskan akan mempertahankan ganda pria terbaik dunia tersebut. Caranya, mereka akan melakukan kompromi atas tuntutan Kido/Hendra.

"Kami tadi (kemarin) sudah bertemu dan berbicara dengan mereka. Kami tegaskan bahwa Indonesia tetap membutuhkan tenaga mereka. Yang terdekat tentu untuk Piala Thomas," ungkap Yacob Rusdianto, sekretaris jenderal (Sekjen) PB PBSI.

Piala Thomas akan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 9-16 Mei 2010. Sebelum tampil di putaran final, Indonesia terlebih dahulu berlaga di babak kualifikasi zona Asia yang dihelat di Nakhon Ratchasima, Thailand, pada 21-28 Februari.

Yacob menegaskan bahwa PB PBSI sudah mengeplot Kido/Hendra sebagai salah satu bagian tim Thomas Indonesia. Peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 tersebut sangat mungkin tetap di posisi sebagai ganda pertama.

"Persiapan tidak terlalu panjang. Untuk itu, demi memudahkan pemantauan dan konsolidasi tim, kami tetap menginginkan Kido/Hendra berlatih di pelatnas," tegas Yacob.

Agar Kido/Hendra bisa berlatih dengan nyaman di pelatnas, PB PBSI bakal memberikan beberapa dispensasi terkait dengan program latihan mereka. Itu terkait dengan penyakit darah tinggi yang diidap Kido. Dia tidak bisa berlatih seperti penghuni pelatnas lain. "Program latihan tentu disesuaikan dengan kondisinya (Kido)," papar Yacob.

Kido mulai mengalami gangguan kesehatan pada pertengahan tahun lalu. Saat itu, Kido pingsan dalam sesi latihan di markas pelatnas di Cipayung. Kido sempat diistirahatkan hampir tiga bulan setelah kejadian tersebut.

Namun, pada SEA Games XXV/2009 Laos, Markis/Kido masih menyumbangkan emas untuk Indonesia. Meski Kido mengidap hipertensi, mereka masih menjadi ganda pria terbaik Indonesia. Di ranking BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) pun, mereka masih nomor satu.

Selain dispensasi program latihan, PB PBSI melakukan kompromi terkait dengan sikap mereka jika seandainya Kido kolaps di tengah pertandingan. Beberapa waktu lalu, PB PBSI menyebut hal itu sebagai tanggung jawab pemain bersangkutan. Kondisi tersebut mengecewakan Kido dan menjadi salah satu penyebab dia ingin mundur dari pelatnas.

"PB PBSI tetap akan menjaga dia (Kido). Tanggung jawab tetap ada pada PBSI. Apa yang kami lakukan sebelumnya sebenarnya adalah upaya untuk mejaga dia," lanjut Yacob.

Terpisah, Kido/Hendra belum menentukan sikap. Sebab, dalam kerangka pikiran mereka, belum terpikir menarik surat pengunduran diri dari pelatnas. Mereka masih dalam posisi menunggu surat jawaban PB PBSI.

"Tadi (kemarin) kami memang bertemu dengan pengurus. Namun, pembicaraannya lebih pada penuturan unek-unek kenapa kami mengundurkan diri. Karena itu, saya belum tahu harus berbuat apa dengan pernyataan Pak Yacob," aku Kido.

Namun, Kido cukup senang dengan sikap PBSI terkait tanggung jawab jika kelak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang menimpa dirinya di lapangan. Demikian pula adanya penyesuaian program latihan dengan kondisinya.

"Tapi, untuk saat ini, saya belum tahu harus bersikap apa. Yang jelas, kami tetap siap untuk membela Indonesia. Termasuk di Piala Thomas. Bahkan, dengan berlatih di luar pelatnas, kami pun tetap siap," sebut Kido. (fim/ang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar