Senin, 11 Januari 2010

Hanya Alvent/Hendra Jadi Wakil Indonesia di Korea

JAKARTA, Kompas.com - Pasukan Pelatnas Cipayung dan sebagian besar pemain profesional Indonesia tak ambil bagian dalam turnamen bulu tangkis Korea Terbuka Super Series yang akan berlangsung 12-17 Januari ini. Hanya ganda putra Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan yang tampil di kejuaraan berhadiah 300.000 dollar AS tersebut.

Menurut Kasubid Pelatnas PB PBSI Christian Hadinata, ini terjadi lantaran waktunya terlalu mepet dengan kegiatan internal sehingga para pemain pelatnas diputuskan untuk absen. Menurut rencana, Simon Santoso dan kawan-kawan akan diterjunkan pada Malaysia Super Series yang berlangsung 19-24 Januari mendatang. Hanya saja, PBSI belum menyusun strategi untuk tampil di turnamen berhadiah 200.000 dollar AS itu.

"Ya, kami tidak mengirim semua pemain ke Korea karena terlalu mepet dengan kegiatan internal. Para pemain pelatnas baru akan disertakan pada Malaysia Super Series nanti," ungkap Christian, Senin (11/1/10), yang mengakui bahwa setelah dari Malaysia, para pemain langsung tampil di Kejuaraan Nasional 2009 yang akan berlangsung di GOR Sudirman Surabaya, 26-30 Januari.

"Kejurnas sangat penting, sehingga para pemain pasti ikut. Mereka juga akan mewakili Pengprov-nya masing-masing," jelas Christian.

Awalnya, ada beberapa pemain non-Pelatnas yang akan bermain di Korea Terbuka ini, tetapi mereka kemudian mengundurkan diri. Para pemain itu adalah ganda putra Joko Riyadi/Luluk Hadiyanto, dan ganda putri Vita Marissa yang akan berpasangan dengan pemain Amerika Serikat Mona Santoso. Absennya Vita juga berimbas pada keikutsertaan Hendra AG di nomor ganda campuran, karena dia kehilangan partnernya.

Di nomor tunggal putra, pemain Malaysia Lee Chong Wei menjadi unggulan pertama. Dia akan bersaing ketat dengan unggulan kedua dari Denmark Peter Hoeg Gade, serta unggulan ketiga dan keempat dari China, Chen Jin dan Bao Chunlai.

Pada tunggal putri, pemain Denmark Tine Rasmussen merupakan unggulan pertama. Dia "hanya" mendapat saingan berat dari Zhou Mi (Hongkong) di unggulan kedua dan Lu Lan (China) unggulan ketiga. Meskipun demikian, tiga unggulan itu harus mewaspadai para pemain "kecil" lainnya seperti Wang Xing dan Wang Shixian (China) serta Yao Jie (Belanda).

Sektor ganda putra, pasangan tuan rumah Jung Jae Sung/Lee Yong Dae menjadi unggulan pertama, sedangkan Alvent/Hendra AG merupakan unggulan ketiga. Satu-satunya pasangan Indonesia tersebut diapiti pasangan Denmark, Casten Mogensen/Boe Mathias (unggulan kedua) dan Lars Paaske/Jonas Rasmussen (unggulan empat).

Untuk ganda putri, pasangan China Shu Cheng/Zhao Yunlei menjadi unggulan pertama. Unggulan kedua dihuni pemain Jepang Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa, dan pasangan Thailand Duanganong Aroonkesorn/Kunchala Voravichithaikul unggulan ketiga.

Di nomor ganda campuran, pasangan tuan rumah Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung menjadi unggulan utama. Mereka akan mendapat tantangan serius dari Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen serta pasangan China He Hanbin/Yu Yang, yang merupakan unggulan kedua dan ketiga.

Daftar unggulan Korea Terbuka

- Tunggal putra
1. Lee Chong Wei (Malaysia)
2. Peter Hoeg Gade (Denmark)
3. Chen Jin (China)
4. Bao Chunlai (China)
5. Park Sung Hwan (Korea)
6. Nguyen Tien Minh (Vietnam)
7. Long Chen (China)
8. Poonsak Ponsana (Thailand)
9. Chan Yan Kit (Hongkong)
10. Anand Chetan (India)

- Tunggal putri
1. Tine Rasmussen (Denmark)
2. Zhou Mi (Hongkong)
3. Lu Lan (China)
4. Juliane Schenk (Jerman)
5. Wang Xin (China)
6. Wang Shixian (China)
7. Yao Jie (Belanda)
8. Salakjit Ponsana (Thailand)
9. Petya Nedelcheva (Bulgaria)
10. Yip Pui Yin (Hongkong)

- Ganda putra
1. Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (Korea)
2. Casten Mogensen/Mathias Boe (Denmark)
3. Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan (Indonesia)
4. Lars Paaske/Jonas Rasmussen (Denmark)
5. Cai Yun/Fu Haifeng (China)
6. Guo Zhendong/Xu Chen (China)
7. Tony Gunawan/Howard Bach (AS)
8. Gan Teik Chai/Tan Bin Shen (Malaysia)
9. Lee Sheng Mu/Fang Chieh Min (Taiwan)
10. Kenta Kazuno/Kenichi Hayakawa (Jepang)

- Ganda putri
1. Shu Cheng/Zhao Yunlei (China)
2. Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa (Jepang)
3. Duanganong Aroonkesorn/Kunchala Voravichitchaikul (Thailand)
4. Satoko Suetsuna/Miyuki Maeda (Jepang)
5. Anastasia Russkikh (Rusia)/Petya Nedelcheva (Bulgaria)
6. Savitree Amitapai/Vacharporn Munkit (Thailand)
7. Laura Choinet/Weny Rahmawati (Perancis)
8. Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo (Jepang)
9. Jenny Wallwork/Gabrielle White (Inggris)
10. Shizuka Matsuo/Mami Naito (Jepang)

- Ganda campuran
1. Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (Korea)
2. Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark)
3. He Hanbin/Yu Yang (China)
4. Songphon Anugritayawan/Kunchala Voravichitchaikul (Thailand)
5. Robert Mateusiak/Nadiezda Kostiuczyk (Polandia)
6. Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam (Thailand)
7. Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl (Denmark)
8. Ko Sung Hyun/Ha Jung Eun (Korea)
9. Zhang Nan/Zhao Yunlei (China)
10. Christopher Adcock/Gabrielle White (Inggris)

sumber : www.kompas.com

Markis Kido : Siap Bela Indonesia di Piala Thomas

JAKARTA - Markis Kido menyatakan tak ada masalah memenuhi keinginan PB PBSI memperkuat Indonesia di Piala Thomas 2010. Dia bertekad akan memberikan hasil optimal di kejuaraan tersebut.

Namun, pemain berusia 25 tahun itu tetap berpendirian teguh mengambil jalur profesional. Artinya, Markis enggan kembali bergabung bersama Pelatnas Cipayung.

“Saya tak ada masalah memperkuat Indonesia di Piala Thomas. Saya optimistis akan memberikan hasil terbaik bersama Hendra, tapi saya tak kepikiran kembali ke pelatnas,” ujar Markis, Minggu (10/1/2010).

Rekan Hendra Setiawan di nomor ganda putra itu memang tak lagi tertarik kembali menjalani pelatihan di pelatnas. Apalagi, dia sudah merasa jenuh menjalani instruksi latihan yang dinilainya berat.

“Bukannya bosan, tapi saya merasa berat saat menjalani latihan di pelatnas. Apalagi, saya memiliki kesehatan (tekanan darah) kurang mendukung untuk melakukannya. Alasan itu yang membuat saya memutuskan keluar,” ungkapnya.

Meski demikian, Markis bersama Hendra tetap menjalani instruksi latihan dari pelatihnya, Sigit Pamungkas. Dia tinggal menyesuaikan instruksi itu berdasarkan kekuatan kesehatannya di tempat lain.

Markis optimis keputusan keluar dari pelatnas tak akan memengaruhi kariernya di dunia bulu tangkis. Apalagi, dia bersama Hendra masih diklaim sebagai pasangan nomor satu dunia saat ini.

“Saya hanya bosan dengan pola latihan di pelatnas. Kini, kami lebih senang mengatur sendiri pola pelatihan sesuai keinginan kami,” papar Markis.

Sayang, kepergian Markis/Hendra dari pelatnas membuat mereka tak bisa mengikuti jadwal penuh super series tahun ini. Padahal, keduanya selalu menjadi langganan diberangkatkan oleh otoritas bulu tangkis Tanah Air tahun lalu.

Markis mengakui kepergiannya memang berpengaruh atas proses keberangkatan mengikuti beberapa turnamen bulu tangkis internasional. Sebab, mereka kini harus mengeluarkan biaya sendiri.

“Kami memang harus berpikir realistis kali ini, tapi kekurangan itu tak mempengaruhi tekad kami ingin membuktikan diri masih mampu meski mengambil jalur profesional,” tegas Markis.

Markis memang belum mengumumkan turnamen apa yang akan diambil tahun ini. Dia bahkan belum terpikir menjalani dua super series terdekat, yakni Korea Super Series (12-17 Januari 2010) dan Malaysia Super Series (19-24 Januari 2010).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar