Rabu, 02 Juni 2010

PBSI Lalai, Pemain Tidak Terdaftar di Indonesia Open

Jakarta, Kompas - Sikap tidak profesional ditunjukkan pengurus Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia. Karena kelalaian mereka, sejumlah pemain bulu tangkis nonpelatnas tidak bisa tampil di turnamen Indonesia Terbuka pada 22-27 Juni mendatang.

Pemain-pemain tersebut adalah Alvent Yulianto, Hendra Aprida Gunawan, dan Vita Marissa. Akibat tidak tampil, mereka tidak hanya terancam terkena penalti denda dari pihak sponsor Yonex sebesar 5 persen dari nilai kontrak, tetapi juga dirugikan dari perhitungan peringkat Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

”Jelas kami sangat kecewa. Apalagi tidak bisa tampil di negara sendiri. Kami tidak tahu di mana kesalahannya, yang pasti kami sudah mendaftar jauh sebelum batas akhir,” kata Vita Marissa di Jakarta, Selasa (1/6).

Hal senada juga diungkapkan Alvent Yulianto. Dia mengaku sangat kecewa karena persiapan untuk tampil di Indonesia Terbuka sudah dilakukan bersamaan dengan Singapura Terbuka.

”Sesuai prosedur, kami mendaftar ke PBSI dengan surat pengantar pengurus daerah. Kami mendaftar untuk Singapura Open dan Indonesia Open. Anehnya yang di Singapura terdaftar, tetapi yang di Indonesia tidak,” ujar Alvent yang dihubungi di Tokyo Jepang.

Alvent masih berada di Jepang dalam rangka melatih dan mengikuti liga bulu tangkis di Jepang. Rencananya dari Jepang dia akan turun di Singapura Terbuka, sebelum berlaga di Indonesia Terbuka.

Minta kompensasi

Ditanya apakah akan menggugat PBSI? Alvent hanya meminta adanya kompensasi dari PBSI. ”Setidaknya ada bentuk tanggung jawab dari PBSI,” ujar Alvent.

Sekretaris Jenderal PBSI Yacob Rusdianto mengaku prihatin dengan kasus ini. Dia berjanji akan mengecek di mana letak kesalahannya. Ditanya apakah akan ada sanksi bagi pengurus yang lalai? Yacob mengatakan, pihaknya akan meneliti terlebih dahulu masalah ini.

Mantan pebulu tangkis nasional Rosiana Tendean mendesak PBSI bersikap tegas dan profesional. Dikatakan, harus ada sanksi yang tegas bagi pengurus yang lalai. ”PBSI harus becermin. Jangan sampai mereka justru semakin mempersulit pemain nonpelatnas karena mereka juga membawa nama bangsa,” kata Rosiana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar