Kamis, 03 Juni 2010

Sikap Pengurus PB PBSI Disesalkan

Jakarta, Kompas - Sejumlah mantan pebulu tangkis nasional putri menyesalkan sikap PB PBSI. Mereka menilai pengurus terlalu lamban dalam merespons kasus Vita Marissa, Hendra AG, dan Alvent Yulianto.

Para mantan pemain bulu tangkis tersebut adalah Ivana Lie, Retno Kustiyah, Imelda Wiguna, Verawati Fajrin, Lidya Djaelawidjaja, Finarsih, Lili Tampi, Rosiana Tendean, Finarsih, Elyza, dan Elizabeth Latief.

”Kami sangat menyayangkan karena sampai sejauh ini belum ada pernyataan maaf dan langkah konkret sebagai bentuk pertanggungjawaban,” ujar Ivana Lie.

Menurut Ivana Lie, PBSI seharusnya tidak boleh menganggap sepele masalah ini karena ada pihak yang dirugikan akibat kelalaian mereka.

Seperti diberitakan sebelumnya, akibat kelalaian pengurus PBSI, tiga pemain nonpelatnas, yaitu Vita, Hendra, dan Alvent, tidak bisa tampil di turnamen super serie Indonesia Terbuka karena lupa didaftarkan.

”Sebagai mantan pemain, kami sangat memahami kekecewaan yang dialami Vita, Hendra, dan Alvent,” ujar Rosiana.

Para mantan pemain itu menilai karena kesalahan dilakukan staf PBSI bidang kesekretariatan, seharusnya Sekjen PBSI juga harus bertanggung jawab.

Mereka juga mendesak agar PBSI membenahi sistem organisasinya dan prosedur pendaftaran pemain yang lebih bisa dipertanggungjawabkan.

Ivana Lie menambahkan, alasan lupa itu terlalu sederhana karena di dalam organisasi PBSI tersebut ada sistem yang seharusnya bekerja.

Akui salah

Sekjen PBSI Yacob Rusdianto mengakui kasus ini murni kesalahan PBSI. ”Kami sudah evaluasi dan memang kesalahan ada pada kami. Beberapa pengurus di bagian pendaftaran sudah mengakui kekeliruan mereka dan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab PBSI,” ujar Yacob.

Soal pernyataan permohonan maaf secara resmi atau kompensasi, Yacob mengatakan, itu belum diputuskan PBSI. ”Yang jelas, kami sudah evaluasi dan memang ada kesalahan serta semua ini akan kami laporkan kepada Ketua Umum,” tutur Yacob.

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Umum II PBSI I Gusti Made Oka. Ia menambahkan, PBSI tidak ingin masalah ini menjadi keruh. Dia juga menegaskan bahwa semua ini tidak ada unsur kesengajaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar