Rabu, 09 Juni 2010

Istora Dijadikan City of Badminton

Untuk kesekian kalinya, Ibu Kota Indonesia, akan menjadi tuan rumah salah satu turnamen bulutangkis terbesar di dunia, Djarum Indonesia Open Super Series (DIOSS). Kejuaraan yang tahun ini mengambil tema "Celebrate World's Badminton Passion!" ini akan digelar di Istora Gelora Bung Karno, 22-27 Juni. Turnamen paling bergengsi ini tahun depan akan naik kelas, menjadi Premier Super Series. Tentu saja, ajang ini semakin berkelas, karena level Premier Super Series lebih tinggi dan hadiah yang ditawarkan juga jauh lebih besar, yaitu USD$600,000.

DIOSS merupakan bagian dari kalender kegiatan Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) dan menjadi bagian dari rangkaian turnamen Super Series, yang didukung penuh oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kejuaraan ini akan diikuti para pemain papan atas dunia. Seperti pemain nomor satu dunia asal Malaysia, Lee Chong Wei. Pemain tunggal putra ini tentu ingin mempertahankan gelar juara yang tahun lalu dia raih.

Pemain tunggal putri yang tahun lalu membuat kejutan dengan merebut gelar juara, Saina Nehwal (India) juga siap mempertahankan gelarnya. Namun, untuk mempertahankannya, pemain India ini tentu harus bekerja keras karena pesaing-pesaingnya tengah mengincarnya. Saina bakal mendapat perlawanan dari Zhou Mi (Hong Kong), Pi Hongyan (Prancis), dan Eriko Hirose (Jepang). Pemain Indonesia, Maria Kristin, yang merupakan finalis 2008 dan Maria Febe, yang saat ini menempati rangking BWF tertinggi untuk tunggal putri asal Indonesia, diharapkan akan dapat menunjukkan kehebatannya. Tunggal putri memang dahaga gelar, karena sejak Ellen Angelina juara pada 2001, tidak ada lagi pemain Indonesia yang mampu merebutnya.

Pada partai ganda putra, persaingan cukup ketat, karena ada ganda putra nomor satu dunia Koo Kien Keat/Tan Boon Heong asal Malaysia dan juga juara Olimpiade 2008, Markis Kido/Hendra Setiawan.

Nomor ganda putri akan terjadi persaingan antara pasangan berkelas seperti Suetsuna Satoko/Maeda Miyuki (Jepang), Anastasia Russkikh/Petya Nedelcheva (Rusia), atau Lee Hyo Jung/Kim Min Jung (Korea).

Di ganda campuran, meskipun kehilangan juara bertahan Zheng Bo/Ma Jin, pertarungan tetap akan menarik. Sebab, mantan juara Nova Widianto/Liliyana Natsir, Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl (Denmark), dan Shin Baek Cheol/Lee Hyo Jung juga akan tampil.

Selain tuan rumah Indonesia, kejuaraan ini akan diikuti oleh negara-negara lainnya, seperti Malaysia, Vietnam, Singapura, Thailand, Jepang, Polandia, Korea Selatan, Inggris, Taiwan, Selandia Baru, AS, Australia, Rusia, Bulgaria, Prancis, Jerman, Kanada, Belanda, India, Swiss, Finlandia, Slovenia, Macau, Wales, Spanyol, Guatemala, dan Italia.

"Ada yang akan berbeda dari penyelenggaraan tahun-tahun berikutnya. Istora akan disulap menjadi tempat yang mengasyikkan bagi penikmat bulutangkis. Penonton akan dibawa "menelusuri" kota bulutangkis, karena tema yang diusung pada DIOSS kali ini, adalah "Celebrate World's Badminton Passion!". Istora akan didisain dengan khusus dengan aroma yang sangat kental dengan unsur bulutangkis seperti dekorasi, tempat-tempat permainan (games), tempat berfoto, dll.

Makanan dan minuman yang disediakan pun tidak saja menyajikan selera nusantara, tetapi juga yang berbau internasional" kata Handojo, Ketua Panitia Pelaksana Djarum Indonesia Open Super Series 2010.

Boleh dibilang, ini adalah turnamen bulutangkis pertama di Indonesia yang menggabungkan konsep lifestyle dan bulutangkis. Semua ini, demi membuat penonton merasa nyaman menonton sambil hang out. Selain itu, ditawarkan pula beberapa permainan yang berhubungan dengan bulutangkis.

Tahun ini DIOSS juga berencana menyiapkan counter khusus untuk pembelian tiket VIP agar pengunjung bisa lebih nyaman. Selain itu, beberapa fasilitas dan pelayanan Istora juga ditingkatkan, seperti media center dengan fasilitas yang lebih lengkap dan nyaman, atau titik penggunaan WIFI yang diperluas lagi.

Dan salah satu terobosan pada DIOSS 2010 yaitu teknologi mobile aplikasi yang diciptakan khusus untuk anda pecinta bulutangkis untuk tetap update mengikuti perkembangan DIOSS. Teknologi ini dapat diakses melalui Blackberry dan ponsel yang berbasis JAVA (misalnya : Nokia, Sony Ericsson, dll). Aplikasinya sendiri dapat didownload langsung melalui handset dengan link www.djarumindonesiaopen.com/mdownload atau melalui komputer dengan link www.djarumindonesiaopen.com/download. Disini Anda dapat mengetahui jadual dan hasil pertandingan secara real time, membeli tiket secara online, games, quiz, gallery photo, merchandise, dsb. Selain itu, anda juga dapat mengomentari dan memberikan opini tentang pertandingan yang berlangsung. Selain melalui mobile aplikasi, informasi terkini mengenai DIOSS 2010 dapat juga diakses melalui website www.djarumindonesiaopen.com.

DIOSS, seperti turnamen-turnamen besar di dunia lainnya, juga menyediakan hadiah terbesar. Tahun ini, turnamen yang penuh kejutan ini tetap menawarkan hadiah total (prize money) U$$ 250.000. Rencananya, tahun depan angka ini akan meningkat menjadi U$$ 600.000 karena levelnya meningkat menjadi Premier Super Series. Harga tiket yang ditawarkan mulai dari harga Rp. 25.000 hingga Rp. 150.000.

Menurut perwakilan PT. Djarum, Roland Halim, pihaknya sangat bangga ikut berpartisipasi dengan memberi dukungan dalam turnamen berkelas ini. Dia berharap masyarakat akan memberi dukungan kepada para pemain Indonesia untuk menjadi yang terbaik di depan publiknya.

"Kami mempunyai komitmen yang kuat untuk terus mendukung turnamen ini. Selain itu, kami ingin agar bulutangkis Indonesia maju, dan disegani masyarakat dunia. Dan kami siap mendukung kembali turnamen ini tahun depan, apalagi tahun depan turnamen ini bertambah gengsinya karena menjadi Premier Super Series, turnamen bulutangkis dunia dengan level tertinggi" kata Roland.

BWF, mulai tahun depan akan menggalakkan bulutangkis agar semakin mendunia. Setelah tiga tahun lalu sukses menggelar Super Series yang menyediakan hadiah minimal US$ 200.000, mulai tahun depan, BWF akan memperkenalkan turnamen Premier Super Series. Turnamen ini semacam turnamen grand slam di dunia tennis. Prize money yang ditawarkan minimal US$ 350.000 dan pemain ranking-ranking atas (contoh: rank 1-10) harus ikut serta, tidak boleh absen.

Seperti telah diumumkan BWF, beberapa waktu lalu, lima negara terpilih menjadi penyelenggara Premium Super Series, yaitu Korea, Indonesia, China, Inggris, dan Denmark. Korea yang paling spektakuler karena hadiah yang ditawarkan mencapai US$ 1,2 juta. Indonesia diurutan berikutnya dengan US$600.000. China, Inggris, dan Denmark masing-masing menyodorkan US$ 350.000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar