Minggu, 06 Desember 2009

Pemain dan Dunia Maya Pertemanan hingga Bisnis

Perangkat gadget dan aktivitas di dunia maya saat ini juga menjalar ke sebagian besar anggota pelatnas PBSI.

Umumnya penghuni pelatnas Cipayung berurusan dengan gadget macam laptop atau ponsel cerdas macam Blackberry (BB) karena kebutuhan untuk berkomunikasi dengan keluarga atau orang-orang dekat. Jika sedang berada di luar negeri saat mengikuti turnamen, mereka menyiasati mahalnya biaya dengan cara berkirim e-mail, chatting lewat laptop atau BB, yang sudah dilengkapi fasilitas Yahoo Messenger (YM), dan chatting lewat situs Facebook.

''Bisa tekor kalau mau lewat telepon biasa atau terus-terusan berkirim SMS. Saya pakai YM atau BB saat chat untuk menghemat. Biasanya untuk berkomunikasi dengan istri. E-mail hanya dibuka sesekali untuk keperluan bisnis,'' kata Nova Widianto, pemain ganda campuran.

Saat ini yang paling ngetren di kalangan pemain adalah penggunaan BB yang dibarengi dengan booming situs jejaring sosial Facebook (FB).

''Saya juga pakai BB untuk memudahkan komunikasi meski belum terlalu lancar memakainya. Ini juga pacar saya yang mengajari,'' tutur pemain tunggal putra, Sony Dwi Kuncoro, beberapa waktu lalu.

FB belakangan ini dipakai oleh sejumlah pemain untuk berbagai keperluan. Termasuk interaksi dengan penggemar.

''Awalnya saya tertarik karena memudahkan komunikasi jika sedang berada di luar negeri. Di situs FB saya juga bisa berkomunikasi dengan teman-teman dan penggemar. Sama seperti orang lain, saya bisa bertemu dengan teman lama di FB,'' kata Pia Zebadiah, yang mengaku mulai memiliki akun di FB sejak setahun belakangan.

Pemain ganda putri Greysia Polii termasuk yang rajin meng-update halaman FB miliknya. ''Tiap hari saya membuka FB dan memperbarui status. Yang pasti, kegunaan situs ini adalah untuk saling tetap kontak dengan kerabat,'' tutur Grace, sapaan akrabnya.

Risiko Ngetop

Hanya, status sebagai figur publik terkadang cukup merepotkan. ''Kalau mau di-approve semua bisa-bisa telepon jarang berhenti berbunyi. Kalau orang-orang yang tak saya kenal lebih sering saya diamkan,'' kata Nova.

''Permintaan untuk menjadi teman di situs FB amat banyak. Belum semua saya aprrove,'' kata Markis Kido, pemain nomor ganda putra.

''Orang yang tidak saya kenal justru lebih sedikit dibanding yang saya kenal dalam daftar teman yang ada sekarang,'' tambah Devin Lahardi, pemain ganda campuran.

Itu belum termasuk komentar yang mengganggu.

“Kalau saya menanggapi hal itu dengan tenang, malah sering saya menambahkan komentar lagi. Saya tak terlalu ambil pusing,'' ucap Pia.

Lain lagi dengan cara Grace.

“Saya sudah menemukan solusi untuk hal itu. Membuat akun saya dalam bentuk privat,” tutur Grace, yang pernah memiliki akun serupa di situs seperti Friendster dan Hi5.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar