Kamis, 01 Juli 2010

Asian Games PBSI hanya Targetkan 1 Emas di Guangzhou

SURABAYA, Kompas.com - Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia hanya berani menargetkan satu medali emas pada pesta olahraga Asian Games 2010 di Guangzhou, China, November 2010.

Ketua Umum PB PBSI Jenderal TNI Djoko Santoso yang ditemui wartawan di Surabaya, Kamis (1/7/10) mengatakan, target satu emas itu diharapkan bisa diraih dari nomor tunggal putra atau ganda, terutama putra dan campuran.

"Kami harus realistis dengan kekuatan yang dimiliki. Satu emas itu target minimal, syukur-syukur bisa dapat lebih," katanya usai melantik kepengurusan PBSI Provinsi Jawa Timur periode 2010-2014.

Target satu emas itu sama dengan yang dicapai pada Asian Games 2006 di Doha, Qatar. Saat itu, satu-satunya medali emas bulu tangkis dipersembahkan pemain terbaik Indonesia, Taufik Hidayat.

Merosotnya prestasi bulu tangkis Indonesia di berbagai kejuaraan super series maupun beregu dalam beberapa tahun terakhir, membuat PB PBSI tahu diri dan tidak berani mematok target terlalu muluk.

Apalagi pada Asian Games mendatang, pebulu tangkis Indonesia akan berhadapan dengan kekuatan utama dari tuan rumah China, selain juga pesaing lain dari Korea Selatan dan Malaysia.

Djoko mengemukakan pebulu tangkis yang dikirim ke Asian Games merupakan kombinasi pemain pelatnas dan non-pelatnas yang berjumlah sekitar 20 orang.

"Kami memilih pemain-pemain terbaik dan yang punya potensi, kendati mereka saat ini berada di luar pelatnas. Persiapan sudah dilakukan sejak sekarang untuk menghadapi Asian Games," ujarnya.

Sementara itu, Komandan Program Indonesia Emas (Prima) Mayor Jenderal TNI Tono Suratman berharap, cabang olahraga bulu tangkis bisa menyumbang lebih dari satu medali emas di Asian Games 2010.

"Kendati targetnya cuma satu emas, kalau bisa bulu tangkis menyumbang lebih banyak karena potensi itu cukup terbuka," ujarnya saat menghadiri pelantikan PBSI Jatim.

Bulu tangkis menjadi salah satu dari 17 cabang olahraga yang diberangkatkan mengikuti Asian Games 2010 di China.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar