Minggu, 28 Februari 2010

Berjuang Keras, Tim Piala Uber Kalah

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Piala Uber Indonesia dikalahkan Korea Selatan 2-3 pada babak final kualifikasi Piala Uber Zona Asia di Nakhon Ratchasima, Minggu (28/2/2010).

Meski sempat unggul 2-0 melalui Adriyanti Firdasari dan Greysia Polii/Meiliana Jauhari, tim Piala Uber justru kehilangan poin dari tiga partai tersisa.

Di partai terakhir, pemain muda Aprilia Yuswansdari tidak kuat menanggung beban di pundaknya. Ia menyerah dua game 12-21, 14-21 dari pemain Korea Selatan, Sung Ji Hyun, dalam waktu 32 menit.

Sebelumnya, tim Piala Uber kehilangan poin setelah tunggal kedua, Maria Kristin Yulianti, kalah 21-17, 14-21, 7-21 dari Bae Youn Joo, sementara ganda kedua, Shendy Puspa Irawati/Liliyana Natsir, dikalahkan ganda Korea Selatan, Lee Hyo Jung/Jung Kyung Eun, 21-13 12-21 13-21.

Meski kalah di final, tim Piala Uber Indonesia sudah memenuhi target untuk lolos ke putaran final Piala Uber di Malaysia, Mei mendatang, bersama Korea Selatan dan Jepang.

Jepang menyusul Indonesia dan Korea Selatan setelah mengalahkan India 3-2 pada pertandingan play-off zona Asia di kompleks olahraga Nakhon Ratchasima, Thailand, Minggu. India yang gagal di play-off ini masih memiliki peluang untuk pergi ke Malaysia, tetapi mereka harus melakoni satu pertandingan lagi melawan tim peringkat keempat zona Eropa untuk memperebutkan tiket terakhir.

Maria Kristin Kehabisan Bensin

JAKARTA, Kompas.com - Maria Kristin Yulianti gagal mengalahkan Bae Youn Joo sehingga tim Uber Korea Selatan memperkecil ketinggalan 1-2, Minggu (28/02/2010).

Dalam pertandingan final kualifikasi Piala Uber Zona Asia di Nakhon Ratchasima tersebut, tim Piala Uber Indonesia sebenarnya hanya membutuhkan satu poin lagi setelah unggul 2-0. Kemenangan diraih oleh Adrianti Firdasari di tunggal pertama dan Greysia Polii/ Meiliana Jauhari di nomor ganda.

Sayangnya, Kristin yang merupakan peraih medali perak olimpiade Beijing 2008 gagal memenuhi harapoan. Setelah merebut game pertama dengan 21-17, di game kedua, Kristin berbalik dalam kondisi tertekan. Pemain Korea, Bae Youn Joo mampu mendikte permainan pemain Indonesia ini yang lagi-lagi terkendala stamina. Kristin kalah 14-21.

Pada game ketiga, pemain Indonesia ini sudah habis samasekali dan menyerah mudah 7-21. Pertandingan partai ketiga ini berlangsung dalam 47 menit.

Indonesia kini menaruh harapan pada ganda kedua. Pemain senior Liliyana Natsir kini dipasangkan dengan pemain muda Shendy Puspa Irawati dan akan menghadapi ganda Korea Selatan, Lee Hyo Jung/Jung Kyung Eun.

Indonesia Ungguli Korea 2-0


JAKARTA, Kompas.com - Tim Piala Uber Indonesia unggul 2-0 atas Korea Selatan, Minggu (28/02/2010)  setelah ganda pertama Greysia Polii/Meiliana Jauhari mengalahkan Lee Kyung Won/Ha Jung Eun.
Pasangan Greysia/Meiliana sebenarnya merupakan pasangan dadakan. Greysia biasa dipasangkan dengan Nitya Krisninda Maheswari sementara Meiliana merupakan pasangan Shendy Puspa Irawati. Namun dalam pertandingan di Nakhaon Ratchasima tersebut, pasangan baru ini mampu memenuhi harapan para pendukung Indonesia,.
Greysia/Meiliana mampu mengalahkan ganda Korea Selatan, Lee Kyung Won/Ha Jung Eun dalam dua game saja 21-14 21-12. Pasangan Indonesia ini menang dalam 34 menit.
Dengan hasil ini tim Indonesia sementara unggul 2-0 atas Korea Selatan di babak final babak kualifikasi Piala Uber zona Asia. Di tunggal petama, Adrianti Firdasari menyumbangkan angka pertama dengan mengalahkan tunggal Korea Selatan, Bae Seung Hee 21-10 21-13 dalam 29 menit.
Di partai ketiga, peraih perunggu Olimpiade Beijing 2008, Maria Kristin Yulianti akan menghadapi tunggal kedua Korea Selatan, Bae Youn Joo.

Sabtu, 27 Februari 2010

Firdasari Sumbang Poin Pertama


JAKARTA, Kompas.com - Adriyanti Firdasari mempersembahkan poin pertama bagi Indonesia pada final Piala Uber zona Asia di komplek olahraga Nakhon Ratchasima, Thailand, Minggu (28/2/10). Tunggal utama Indonesia tersebut menang straight set 21-10, 21-13 atas Bae Seung Hee dalam waktu 29 menit.

Ini merupakan kemenangan kedua Firdasari atas pemain yang sama. Pasalnya, mereka juga bertemu pada partai penentuan juara Grup X pada hari Jumat (26/2), di mana Firdasari menang 21-17, 15-21 dan 21-15.

Tidak seperti pada pertemuan pertama lalu, kali ini Firdasari tampil sangat dominan. Di set pertama, Firdasari tak pernah tersentuh oleh Bae Seung, yang selalu tertinggal sejak poin pertama. Setelah sempat memangkas jarak menjadi 6-7, Bae Seung malah tertinggal jauh hingga menyerah 10-21.

Di set kedua, Firdasari hanya mendapat perlawanan sengit hingga kedudukan 2-2. Setelah itu, pemain putri nomor satu di Tanah Air tersebut terus melejit sampai menang 21-13, untuk mempersembahkan poin pertama bagi tim Merah Putih.

Selanjutnya, Indonesia menurunkan ganda Greysia Polii/Meiliana Jauhari. Mereka ditantang Lee Kyung Won/Ha Jung Eun.

Simon Jadi Penentu Indonesia Juara Kualifikasi

JAKARTA, Kompas.com - Indonesia menjadi juara kualifikasi Piala Thomas zona Asia, setelah menaklukkan Korea Selatan 3-2 dalam pertandingan di komplek olahraga Nakhon Ratchasima, Thailand, Sabtu (27/2/10). Simon Santoso menjadi penentu keberhasilan tim Merah Putih, berkat keberhasilannya menaklukkan tunggal ketiga Korsel Choi Ho Jin dengan straight set 21-18, 21-19.

Hasil ini sesuai dengan harapan kubu "Pasukan Garuda", yang sejak awal memasang target merajai babak kualifikasi ini meskipun sudah memastikan diri maju ke putaran final Piala Thomas di Malaysia, Mei mendatang. Sedangkan bagi Korsel, kegagalan ini tak menghalangi mereka untuk lolos ke putaran final, karena setelah memastikan diri maju ke partai puncak kualifikasi, mereka sudah mendapat tiket ke Malaysia.

Dengan demikian, tiga tiket otomatis dari zona Asia untuk maju ke putaran final Piala Thomas berada di genggaman Indonesia, Korsel, serta India, yang pada partai play-off mengalahkan Jepang 3-2. Sementara itu, Jepang masih berpeluang berangkat ke Malaysia, jika mereka berhasil mengalahkan peringkat empat dari zona Eropa, untuk memperebutkan satu tiket terakhir.

Pada partai final ini, Indonesia tampil dengan kekuatan terbaiknya. Taufik Hidayat yang menjadi tunggal pertama mempersembahkan poin pertama setelah menang 21-19, 21-15 atas tunggal utama Korsel Park Sung Hwan.

Setelah itu, Korsel menyamakan skor menyusul kemenangan pasangan Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong atas Markis Kido/Alvent Yulianto Chandra dalam pertarungan rubber- set 14-21, 21-19, 21-14. Indonesia balik memimpin lagi lewat tunggal kedua Sony Dwi Kuncoro, yang menang straight set 21-9, 24-22 atas Kim Sa Rang.

Di partai keempat, Korsel kembali mencuri poin untuk menyamakan skor menjadi 2-2. Kali ini ganda keduanya, Hwang Ji Man/Kim Ki Jung harus berjuang selama 41 menit untuk menang 19-21, 21-11, 21-12 atas Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki, sekaligus memaksa dilangsungkannya partai kelima sebagai penentu siapa yang menjadi juara.

Simon yang tampil pada partai terakhir, memang difavoritkan untuk menang. Tetapi, juara Denmark Terbuka Super Series tersebut harus bekerja ekstra keras selama 40 menit untuk menaklukkan Choi Ho Jin.

Pada set pertama, Simon selalu memimpin perolehan poin meskipun jaraknya tak jauh. Selisih terbesar ketika Simon unggul 11-7. Selebihnya, Choi selalu membuntuti Simon, dan sempat menyamakannya pada kedudukan 3-3, 7-7, dan 18-18, sebelum menyerah 18-21.

Di set kedua, Choi menguak harapan untuk memenangkannya karena dia sudah unggul jauh. Selepas skor 2-2, Choi langsung melejit untuk memimpin 9-3. Tetapi, Simon dengan pelan tapi pasti terus mengejar. Ketika tertinggal 7-12, Simon berhasil meraih empat poin beruntun untuk memangkas selisih menjadi 11-12, dan berhasil menyamakannya menjadi 13-13.

Inilah titik balik duel set kedua, karena Simon yang mengambil kendali permainan, sampai meraih kemenangan 21-19.

Meskipun berhasil menjadi juara kualifikasi, masih ada pekerjaan rumah yang menunggu kubu tim Thomas Indonesia. Dua kekalahan dari nomor ganda, harus menjadi perhatian jika ingin mengambil kembali gelar juara Piala Thomas yang saat ini berada di genggaman raksasa bulu tangkis dunia, China.

Sony Menang, Indonesia Memimpin Lagi

JAKARTA, Kompas.com - Indonesia kembali memimpin atas Korea Selatan dalam pertandingan final kualifikasi Piala Thomas zona Asia di komplek olahraga Nakhon Ratchasima, Thailand, Sabtu (27/2/10). Tunggal kedua Sony Dwi Kuncoro yang membawa tim Merah Putih untuk sementara unggul 2-1, setelah menang straight set 21-9, 24-22 atas Kim Sa Rang.

Dalam duel partai puncak ini, Indonesia lebih dulu meraih poin lewat tunggal pertama Taufik Hidayat, yang menang dua set langsung 21-19, 21-15 atas pemain utama Korsel Park Sung Hwan. Tetapi "Negeri Ginseng" tersebut bisa menyamakan skor menjadi 1-1 lewat pasangan mereka, Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seon, yang menang 14-21, 21-19, 21-14 atas Markis Kido/Alvent Yulianto Chandra.

Di set pertama, Kim Sa Rang hanya memberikan perlawanan maksimal sampai skor 3-3. Selepas kedudukan itu, Sony tak terkejar lagi karena tunggal utama di Pelatnas Cipayung tersebut melejit sampai menang 21-9.

Pada awal set kedua, Kim Sa Rang sempat menguak harapan untuk menyamakan kedudukan karena dia langsung memimpin 3-0. Tetapi Sony yang sudah kenyang pengalaman bisa menyusul, berkat empat poin beruntun yang diraih. Pertarungan pun berlangsung ketat, karena terjadi kejar-mengejar poin.

Selepas skor 8-8, Sony sempat memimpin sampai 13-10. Tetapi, Kim Sa Rang kembali mengejar sehingga poin mereka hanya terpaut satu, sampai Sony meraih match point 20-19. Akan tetapi, Kim Sa Rang bisa memaksa deuce, sebelum Sony menyudahi laga berdurasi 33 menit ini dengan skor 24-22.

Dengan demikian, Indonesia tinggal membutuhkan satu poin lagi untuk menjadi juara kualifikasi Piala Thomas zona Asia. Harapan itu diletakkan ke pundak ganda kedua Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki, yang bertemu dengan Hwang Ji Man/Kim Ki Jung.

Kido/Alvent Kalah, Korsel Samakan Kedudukan


JAKARTA, Kompas.com - Korea Selatan berhasil menyamakan skor menjadi 1-1 dalam partai final kualifikasi Piala Thomas zona Asia melawan Indonesia di komplek olahraga Nakhon Ratchasima, Thailand, Sabtu (27/2/10). Poin penyama itu disumbang pasangan Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seon, yang menang 14-21, 21-19, 21-14 atas Markis Kido/Alvent Yulianto Chandra.

Sebelumnya, Indonesia sudah unggul lewat poin yang dipersembahkan Taufik Hidayat. Peraih medali emas Olimpiade Athena tersebut menang straight set 21-19, 21-15 atas tunggal utama Korsel Park Sung Hwan.

Kido/Alvent mengawali pertandingan dengan sangat meyakinkan, sehingga tak menemui hambatan yang besar untuk menaklukkan pasangan nomor dua Korsel tersebut. Pada set pertama, Kido/Alvent yang baru dipasangkan pada kualifikasi ini--karena pasangan Kido, Hendra Setiwan, tidak bisa tampil akibat sakit demam berdarah--tidak tersentuh oleh Ko/Yoo, yang sejak awal tertinggal.

Kido/Alvent mengawalinya dengan keunggulan 4-0, dan jarak itu sempat dipangkas oleh pasangan Korsel menjadi 5-4. Tetapi setelah itu, Kido/Alvent melejit dan sampai unggul 16-8, sebelum mengakhirinya dengan 21-14.

Namun di set kedua, Ko/Yoo bermain lebih agresif sehingga bisa menyamakan kedudukan. Setelah unggul 4-1, perolehan poin mereka sempat tertahan dan malah tertinggal oleh Kido/Alvent yang memimpin 12-10. Akan tetapi, Ko/Yoo yang tak patah semangat bisa mengejar setelah menambah lima poin secara beruntun untuk balik memimpin 15-12, hingga mengakhiri set kedua dengan 21-19.

Pada set ketiga, Koo/Yoo langsung tancap gas. Delapan poin secara beruntun berhasil diraih pasangan Korsel tersebut untuk memimpin 8-1.
Ini membuat Kido/Alvent tertekan, sehingga mereka sulit untuk mengejar. Meskipun sempat memangkas jarak menjadi 11-15, Kido/Alvent tak mampu menyamakan poin Koo/Yoo, yang melejit lagi hingga akhirnya menang 21-14.

Selanjutnya, Indonesia dan Korsel kembali mengejar poin di partai ketiga yang mempertemukan Sony Dwi Kuncoro sebagai tunggal kedua, dengan Kim Sa Rang. Setelah itu, duel akan dilanjutkan dengan partai keempat antara ganda kedua Indonesia Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki versus Hwang Ji Man/Kim Ki Jung.

Taufik Persembahkan Poin Pertama


JAKARTA, Kompas.com - Taufik Hidayat menyumbang poin pertama bagi tim Thomas Indonesia pada babak final kualifikasi zona Asia di komplek olahraga Nakhon Ratchasima, Thailand, Sabtu (27/2/10). Tunggal pertama tim Merah Putih ini menang straight set 21-19, 21-15 atas pemain utama Korea Selatan Park Sung Hwan.

Selanjutnya, Indonesia berharap kepada pasangan baru Markis Kido/Alvent Yulianto Chandra. Ganda pertama tersebut akan menghadapi pasangan nomor dua Korsel, Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong.

Dalam pertandingan final ini, Korsel mengistirahatkan ganda pertamanya, Jung Jae Sung/Hwang Ji Man. Tampaknya, "Negeri Ginseng" tersebut tidak menurunkan kekuatan terbaiknya di partai puncak kualifikasi zona Asia, karena mereka sudah memastikan diri lolos ke putaran final Piala Thomas yang akan berlangsung di Malaysia pada bulan Mei mendatang.

Memang, setelah Indonesia dan Korsel memenangkan partai semifinal kemarin, maka otomatis dua negara ini mendapatkan tiket langsung ke Malaysia, untuk bergabung dengan tuan rumah dan juara bertahan China, yang tidak perlu memainkan babak kualifikasi. Selain Indonesia dan Korsel, India pun berhasil meraih satu dari tiket dari babak kualifikasi, setelah di play-off hari ini mereka mengalahkan Jepang.

Sementara itu, Jepang yang kalah dari India, masih memiliki peluang berangkat ke Malaysia. Tetapi, "Negeri Matahari Terbit" tersebut masih harus melakoni satu partai play-off melawan tim peringkat empat zona Eropa, untuk memperebutkan satu tiket terakhir ke putaran final.

Tim Uber Indonesia Susul Tim Thomas ke Putaran Final

JAKARTA, Kompas.com - Tim Uber Indonesia berhasil meraih tiket ke putaran final di Malaysia pada bulan Mei mendatang. Para srikandi Merah Putih memperolehnya setelah menang 3-0 atas India di semifinal kualifikasi zona Asia di komplek olahraga Nakhon Ratchasima, Thailand, Sabtu (27/2/10).

Dengan demikian, tim Uber Indonesia mengikuti jejak tim Thomas, yang kemarin telah mendapatkan tempat di ajang bulu tangkis beregu paling bergengsi tersebut. Mereka akan bergabung dengan tuan rumah Malaysia serta juara bertahan China, yang tidak perlu melakoni laga kualifikasi.

Di final, Minggu (28/2), tim Uber akan bertemu dengan Korea Selatan, yang mengalahkan Jepang 3-1. Pertemuan ini akan menjadi partai ulangan penyisihan Grup X, di mana Indonesia berhasil menjadi pemenang dengan skor 4-1.

Tunggal pertama Adriyanti Firdasari mengawali pesta kemenangan Indonesia. Firdasari tak terlalu kesulitan mengalahkan pemain nomor satu India Saina Nehwal dengan dua set langsung 21-16, 21-15.

Setelah itu, giliran ganda pertama Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari yang membawa Indonesia unggul 2-0. Mereka juga menang straight set dengan skor yang serupa dengan perolehan Firdasari, yaitu 21-16, 21-15, atas pasangan India Aparna Balan/Shruti Kurian.

Di partai ketiga, Maria Kristin yang kemarin diistirahatkan ketika melawan Korsel, juga menang dua set langsung. Setelah pada set pertama dipaksa bermain hingga deuce yang dimenangkan dengan 24-22, peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 ini tak kesulitan menyudahi pertandingan set kedua dengan 21-12, sekaligus memastikan Indonesia lolos ke final karena sudah unggul 3-0.

Dengan demikian, dua partai selanjutnya tidak dipertandingkan. Berdasarkan line-up, partai keempat akan mempertemukan ganda kedua Indonesia Shendy Puspa Irawati/Liliyana Natsir dengan Jwala Gutta/Ashwini Ponnappa, dilanjutkan dengan tunggal ketiga Aprilia Yuswandari versus Trupti Murgunde.

Korsel kehilangan satu poin
Di parta semifinal lainnya, Korsel yang menjadi unggulan utama di kualifikasi Piala Uber ini harus kehilangan satu poin saat melawan Jepang. Di partai pertama, mereka gagal meraih kemenangan setelah tunggal pertamanya, Bae Seung Hee menyerah 10-21, 19-21 dari Ai Goto.

Namun setelah itu, tim "Negeri Ginseng" tersebut mampu bangkit dan menyapu tiga partai selanjutnya untuk unggul 3-1. Ganda pertama Ha Jung Eun/Lee Kyung Won menyamak kedudukan menjadi 1-1, setelah menang 23-21, 21-14 atas Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa.

Kemudian, tunggal kedua Bae Youn Joo membuat Korsel unggul 2-1, usai menang 21-13, 21-12 atas Sayaka Sato. Ganda kedua Lee Hyo Jung/Jung Kyung Eun memastikan Korsel meraih tiket ke final setelah menaklukkan Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna dengan straight st 21-14, 21-18.

Dengan demikian, Indonesia dan Korsel telah memastikan diri meraih tiket ke putaran final. Satu tiket langsung akan diperebutkan oleh India dan Jepang, karena tiga tim teratas di babak empat besar kualifikasi zona Asia ini akan meraih tempat di putaran final. Sementara itu, tim peringkat empat harus bertarung lagi melawan wakil dari zona Eropa, untuk memperebutkan satu tiket tersisa.

Jumat, 26 Februari 2010

Final Thomas, Uber 2010 Tidak Bareng

Malaysia Jamu Thomas, Uber Kurang Diminati
Menurut kantor berita Bernama, Malaysia sudah ditetapkan BWF sebagai tuan rumah Thomas Cup 2010. Namun BWF menginginkan penyelenggaraan putaran final Thomas dan Uber diadakan di tempat dan waktu yang berbeda. Sekretaris Jendral BWF Stuart Borrie mengatakan bahwa dalam Rapat Umum Tahunan BWF tahun lalu ditetapkan perceraian kedua event tersebut. Malaysia saat itu menjadi satu-satunya negara yang mencalonkan diri menjadi tuan rumah putaran final Thomas Cup 2001.

Stuart menambahkan, BWF masih melobi dua negara terkuat di nomor putri yaitu Cina dan Korea untuk menjadi tuan rumah final piala Uber di tahun yang sama.

Menurutnya penyelenggaraan di tahun 2010 ini akan menjadi uji coba agar BWF dapat menyeimbangkan sponsor bagi kedua event. Sayangnya, Stuart mengatakan, kebanyakan minat berjatuh kepada piala Thomas dan bukan Uber. Oleh karenanya BWF masih akan terus menerima masukan dari berbagai pihak mengenai perubahan ini.

Keputusan akhir tuan rumah Thomas dan Uber akan ditetapkan pada pertemuan badan penasihat BWF bulan Agustus nanti di Beijing saat Olimpiade diselenggarakan.

Taufik Hidayat unggulan keempat All England



Taufik Hidayat masih berambisi menjadi juara All England, turnamen yang belum pernah dimenangkannya.

Pemain asal Indonesia, Taufik Hidayat diunggulkan di tempat keempat di tunggal putra di kejuaraan All England yang berlangsung 9-14 Maret di Birmngham.

Dua pemain Indonesia lainnya, Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso tidak masuk sama sekali dalam delapan unggulan utama.

Taufik Hidayat yang sekarang tidak lagi bergabung dengan pelatnas, pernah dua kali menjadi finalis All England yaitu di tahun 1999 dan 2000.

Unggulan pertama di turnamen All England ke-100 ini, adalah pemain Malaysia Lee Chong Wei, disusul dengan saingan utamanya Lin Dan dari Cina.

Urutan unggulan ini persis seperti tahun lalu, dimana Lin Dan kemudian mengalahkan Lee Chong Wei di final, sekaligus merebut gelar keempat di Birmingham.

Lee Chong Wei sejauh ini merebut dua gelar yang dipertandingkan sepanjang tahun 2010 yaitu Korea dan Malaysia Terbuka.

Pemain Denmark Peter Gade yang pernah merebut gelar All England di tahun 1999 menjadi satu-satunya pemain non Asia yang diunggulkan di tunggal putra.

Pemain Thailand dan Vietnam

Yang cukup mengejutkan adalah masuknya pemain Thailand, Boonsak Ponsana dari Thailand, dan Nguyen Thien Minh dari Vietnam sebagai unggulan ketujuh dan kedelapan di tunggal putra.

Di tunggal putri, pemain Cina, Wang Yihan, yang merebut gelar tahun lalu, ketika dia tidak diunggulkan, sekarang menduduki unggulan pertama.

Tidak ada pemain Indonesia yang diunggulkan di tunggal putri.

Sementara itu, di ganda putra, juara Olimpiade Markis Kido/Hendra Setiawan menduduki unggulan ke-3, dengan unggulan pertama ditempati oleh pasangan Malaysia, Tan Boon Heong/Koo Kien Keat yang menjuarai Malaysia Terbuka bulan lalu.

Di nomor ini, pasangan Indonesia lainnnya, Hendra Aprida Gunawan/Alvent Yulianto diunggulkan di tempat keenam.

Di ganda campuran, pasangan senior Nova Widianto/Lilyana Natsir diunggulkan di tempat kedua, sementara Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa di tempat kedelapan.


Daftar Unggulan:

Tunggal Putra:

1 Lee Chong Wei (Mas)
2 Lin Dan (Chn)
3 Chen Jin (Chn)
4 Taufik Hidayat (Ina)
5 Peter Gade (Den)
6 Bao Chunlai (Chn)
7 Boonsak Ponsana (Tha)
8 Tien Minh Nguyen (Vie)

Tunggal Putri:
1 Wang Yihan (Chn)
2 Wang Lin (Chn)
3 Jiang Yanjiao (Chn)
4 Pi Hongyan (Fra)
5 Wang Xin (Chn)
6 Lu Lan (Chn)
7 Saina Nehwal (Ind)
8 Zhou Mi (Hong Kong)

Ganda Putra

1 Koo Kien Keat & Tan Boon Heong (Mas)
2 Jung Jae Sung & Lee Yong Dae (Kor)
3 Markis Kido & Hendra Setiawan (Ina)
4 Mathias Boe & Carsten Mogensen (Den)
5 Cai Yun & Fu Haifeng (Chn)
6 Alvent Yulianto Chandra & Hendra Aprida Gunawan (Ina)
7 Guo Zhendong & Chen Xu (Chn)
8 Lee Wan Wah & Choon Tan Fook (Mas)

Ganda putri

1 Du Jing & Yu Yang (Chn)
2 Ma Jin & Wang Xiaoli (Chn)
3 Cheng Shu & Zhao Yunlei (Chn)
4 Wong Pei Tty & Chin Eei Hui (Mas)
5 Cheng Wen Hsing & Chien Yu Chin (Tpe)
6 Satoko Suetsuna & Miyuki Maeda (Jpn)
7 Lee Kyung Won & Ha Jung Eun (Kor)
8 Mizuki Fujii & Reika Kakiiwa (Jpn)

Ganda campuran
1 Zheng Bo & Ma Jin (Chn)
2 Nova Widianto & Liliyana Natsir (Ina)
3 Lee Yong Dae & Lee Hyo Jung (Kor)
4 He Hanbin & Yu Yang (Chn)
5 Joachim Fischer Nielsen & Christinna Pedersen (Den)
6 Jiaming Tao & Zhang Yawen (Chn)
7 Thomas Laybourn & Kamilla Juhl (Den)
8 Hendra Aprida Gunawan & Vita Marissa (Ina) 

Tim Uber Optimistis, Tim Thomas Ingin Juara

JAKARTA, Kompas.com - Tim Uber Indonesia tampil sangat impresif pada partai terakhir penyisihan Grup X zona Asia di komplek olahraga Nakhon Ratchasima, Thailand, Jumat (26/2/10). Menghadapi Korea Selatan yang merupakan unggulan utama, para srikandi Merah-putih berhasil menang dengan skor meyakinkan, 4-1, sehingga menjadi juara grup.

Satu langkah berat telah dilewati. Kini, Adriyanti Firdasari dan kawan-kawan tinggal menghadapi tantangan terakhir untuk menentukan langkah mereka menuju putaran final Piala Uber yang akan berlangsung di Malaysia, 9-16 Mei mendatang, yaitu menghadapi India (runner-up Grup Y) pada pertandingan semifinal, Sabtu (27/2).

Jika ingin memastikan diri meraih tiket ke Malaysia, tim Uber Indonesia harus menang atas India. Sebab, tiga tim teratas di babak empat besar zona Asia ini yang otomatis memperoleh jatah ke putaran final. Peringkat empat masih memiliki peluang, tetapi harus lebih dulu bertarung dengan tim peringkat empat dari zona Eropa.

Melihat kekuatan calon lawan, Indonesia optimistis bisa menang. Hal itu dikatakan Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto, yang juga sangat terkejut dengan performa Firdasari dkk ketika menggilas Korsel.

"Jujur, kemenangan ini tidak diprediksi karena mereka (Korea) adalah unggulan pertama. Kerja sama tim yang saling mendukung membuat kita mampu memenangi pertandingan tadi," ujar Yacob usai pertandingan.

"Kami optimistis menang di semifinal, karena tim India hanya menonjol di tunggal pertama yaitu Saina Nehwal. Jadi peluang kita untuk menang lebih dari 50 persen," tambah Yacob.

Dalam perebutan posisi puncak Grup X tersebut, Indonesia menurunkan formasi yang berbeda. Maria Kristin Yulianti, yang menjadi penentu kesuksesan Indonesia ketika mengalahkan Singapura di laga perdana, serta memastikan Indonesia ke semifinal ketika mengalahkan Thailand, diistirahatkan. Posisinya sebagai tunggal ketiga diganti oleh Aprilia Yuswandari.

"Karena pertandingan besok (semifinal) sangat penting, kami perlu istirahat cukup, termasuk Maria Kristin," jelas Yacob tentang strategi melawan Korsel.

Tim Thomas tetap berusaha jadi juara

Jika tim Uber masih harus berjuang di semifinal untuk memperebutkan tiket ke putaran final, tim Thomas Indonesia justru sudah meraihnya. Kepastian itu diperoleh setelah "pasukan Garuda" menggilas Jepang 3-0 pada partai semifinal, untuk bertemu Korsel di partai puncak penyisihan zona Asia.

Meskipun sudah menggenggam tiket ke Malaysia, tim Thomas tak mau berpuas diri. Menurut Yacob, yang juga manajer tim Thomas, Indonesia tetap berusaha memenangkan pertandingan final untuk menggenapi kesuksesannya di babak penyisihan ini--sepanjang penyisihan, Indonesia yang tergabung di Grup A selalu menang.

"Kalau kami juara mungkin akan berpengaruh dalam penempatan unggulan pada putaran final nanti," ujar Yacob, yang menambahkan, susunan pemain yang diturunkan mungkin sama dengan ketika mengalahkan Jepang.

"Karena besok final, maka tidak perlu menyimpan tenaga. Kalau bisa juara akan sangat membanggakan," ungkapnya.

Lolos ke Malaysia, Indonesia Tantang Korea di Final Kualifikasi

Nakhon Ratchasima - Tim Indonesia dipastikan tampil di putarna final Piala Thomas 2010 di Malaysia setelah memenangi partai semifinal zona Asia melawan Jepang, dan selanjutnya bertemu Korea Selatan di final.

Pada pertandingan di Nakhon Ratchasima SportComplex, Jumat (26/2/2010), Indonesia memenangi tiga nomor pertama sehingga dua partai terakhir tak perlu dimainkan. Taufik Hidayat dkk unggul 3-0 atas Jepang.

Taufik yang turun di partai pertama di nomor tunggal, walaupun dipaksa bermain rubber set, berhasil mengalahkan Tago Kenichi. Dalam waktu 50 menit ia menang 21-16 21-23 21-18.

Ganda Markis Kido/Alvent Yulianto menambah poin untuk Indonesia menjadi 2-0 setelah menang dua set langsung 21-17 21-19 atas Hashimoto Hirokatsu/Hirata Noriyasu. Tunggal kedua Sony Dwi Kuncoro memastikan kemenangan "Merah Putih" dengan menundukkan Sasaki Sho 21-18 21-11, untuk menutup pertandingan di skor 3-0.

Karena mampu melewati babak semifinal kualifikasi, maka Indonesia dipastikan mengantongi tiket ke putaran final yang akan digelar di Malaysia dari 9 sampai 16 Mei.

Untuk menentukan tim terbaik di babak kualifikasi, Indonesia akan menghadapi Korea Selatn pada Sabtu (27/2) besok. Korea lolos ke final, sekaligus tampil di Malaysia nanti, setelah mengatasi India 3-1.

KUALIFIKASI PIALA THOMAS ZONA ASIA Korsel Tantang Indonesia di Final Jumat

JAKARTA, Kompas.com - Korea Selatan menyusul Indonesia ke final kualifikasi Piala Thomas zona Asia, setelah menang 3-1 atas India pada pertandingan semifinal di komplek olahraga Nakhon Ratchasima, Thailand, Jumat (26/2/10). Dengan demikian, dua negara ini akan bertarung di final yang akan berlangsung Sabtu (27/2) di tempat yang sama.

Korsel langsung unggul 2-0 lewat poin yang dipersembahkan tunggal pertama Park Sung Hwan, usai menang straight set 21-16, 21-17 atas Kshyap Parupalli, disusul kemenangan ganda pertama Jung Jae Sung/Hwang Ji Man atas Thomas Sanave/Dewalkar Akshay, juga dengan dua set langsung 21-10, 22-20.

India sempat meraih satu poin untuk membuka harapannya melaju ke final, setelah tunggal kedua Bhatt Arvind menang 21-13, 21-15 atas Shon Wan Ho. Tetapi pada partai keempat yang memainkan nomor ganda, pasangan Korsel Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong berhasil memenangkan duel tiga set dengan 16-21, 21-15, 21-9 atas V Diju/Kumar Rupesh, sehingga partai kelima antara Anup Sridhar vs Choi Ho Jin tak perlu dimainkan lagi lantaran Korsel sudah unggul 3-1.

Keberhasilan Korsel ini juga sekaligus memastikan mereka meraih tiket ke putaran final Piala Thomas di Malaysia pada bulan Mei mendatang. Korsel mendampingi Indonesia, yang sudah lebih dulu meraih tiket ke putaran final setelah menaklukkan Jepang 3-0.

Sementara itu, India harus bertarung lagi dengan Jepang di babak playoff, untuk memperebutkan satu tiket langsung ke putaran final. Sedangkan tim yang kalah dalam babak ini, masih memiliki peluang ke putaran final, jika berhasil menang pada duel melawan tim peringkat empat dari zona Eropa.

Hasil Selengkapnya,,,uber cup,,korea vs Indonesia


Bae Seung Hee
-
Firdasari Adriyanti
17-21 21-15 15-21
Kim Min Jung
Ha Jung Eun
-
Polii Greysia
Jauhari Meiliana
15-21 14-21



Bae Youn Joo
-
Kusumastuti Maria Febe
21-10 21-14



Lee Kyung Won
Lee Hyo Jung
-
Irawati Shendy Puspa
Natsir Lilyana
12-21 21-16 15-21


Sung Ji Hyun
-
Yuswandari Aprilia
18-21 10-21

Greysia/Meiliana Bikin Indonesia Unggul 2-0

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Uber Indonesia untuk sementara unggul 2-0 atas Korea Selatan, setelah ganda pertama Greysia Polii/Meiliana Jauhari menang 21-15 dan 21-14 atas Kim Min Jung/Ha Jung Eun, dalam laga pamungkas penyisihan Grup X di kompleks olahraga Nakhon Ratchasima, Thailand, Jumat (26/2/2010). Sebelumnya, tunggal pertama Adriyanti Firdasari yang menyumbang poin pertama setelah menang 21-17, 15-21, dan 21-15 atas Bae Seung Hee.

Dengan demikian, Indonesia tinggal perlu satu poin lagi untuk memastikan diri menjadi juara grup. Kini, harapan tersebut tertuju kepada tunggal kedua, Maria Febe Kusumastuti, yang sedang bertarung melawan Bae Youn Joo, meskipun masih ada dua partai lagi, yaitu ganda putri Shendy Irawati Puspa/Liliyana Natsir serta tunggal ketiga Aprilia Yuswandari.

Jika menjadi juara grup, tim Uber Indonesia bakal menghadapi lawan yang lebih mudah di semifinal, Sabtu (27/2/2010). Pasalnya, tim Merah Putih akan bertemu dengan India yang merupakan runner-up Grup Y. Di atas kertas, India lebih ringan daripada Jepang, yang menjadi juara Grup Y.

Dari empat tim yang masuk semifinal, tiga tim teratas akan langsung mendapat tiket menuju putaran final Piala Uber yang berlangsung di Malaysia pada Mei mendatang. Sedangkan peringkat empat harus beradu kekuatan lagi dengan tim keempat Eropa untuk memperebutkan satu tiket tersisa.

KUALIFIKASI PIALA UBER ZONA ASIA Firdasari Menang, Tim Uber Indonesia Unggul 1-0

JAKARTA, KOMPAS.com — Adriyanti Firdasari mempersembahkan poin pertama bagi tim Uber Indonesia setelah menang 21-17, 15-21, dan 21-15 atas tunggal pertama Korea Selatan, Bae Seung Hee, Jumat (26/2/2010) di kompleks olahraga Nakhon Ratchasima, Thailand. Selanjutnya, Indonesia akan mencoba meraih poin lagi dari ganda pertama, Greysia Polii/Meiliana Jauhari, yang akan berhadapan dengan Kim Min Jung/Ha Jung Eun.

Indonesia dan Korea sudah memastikan diri maju ke semifinal kualifikasi Piala Uber zona Asia. Duel ini hanya untuk menentukan siapa yang akan menjadi juara Grup X, yang nantinya akan bertemu secara silang melawan wakil dari Grup Y, yaitu Jepang yang menjadi juara grup dan India sebagai runner-up.

Pada set pertama, Firdasari nyaris selalu tertinggal dalam pengumpulan poin. Sejak awal permainan, Bae Seung selalu memimpin sampai kedudukan 12-10. Setelah itu, Firda bisa menahan dan balik memimpin 14-12 berkat empat poin yang diraih secara beruntun.

Bae Seung sempat mengejar hingga unggul 15-14. Namun, Firda yang tampil agresif dalam laga ini bisa mengejar lagi dan terus melejit hingga memenangkan set pertama dengan 21-17.

Pada set kedua, Bae Seung bermain lebih ofensif untuk membalas kekalahan di gamesebelumnya. Kerja keras tunggal pertama Korea ini memberikan hasil memuaskan karena dia terus berada di depan. Meskipun Firda sempat menyamakan skor menjadi 10-10, Bae Seung tak terbendung untuk memenangkan set kedua dengan 21-15, sekaligus memaksa rubber set.

Di game penentuan ini pertarungan berlangsung seru. Bae Seung lebih dulu memimpin di awal sehingga kedudukan 9-7, sebelum disusul Firda sehingga terjadi kejar-mengejar angka sampai 12-12. Mulai dari sini, Firda yang mengambil kendali permainan karena dia bisa menambah enam poin secara beruntun untuk unggul 17-12, sebelum memenangkannya dengan 21-15.