Kamis, 20 Mei 2010

Simon Lupakan Tragedi Piala Thomas

JAKARTA, Kompas.com - Simon Santoso mengaku keputusan wasit yang tidak menghukum pemain China, Chen Jin di final Piala Thomas lalu memang berpengaruh pada permainannya.

Simon dikalahkan Chen Jin dalam rubber game 21-19 17-21 7-21 di partai ketiga final Piala Thomas di Stadion Putra, Bukit Jalil, Malaysia, Minggu (16/5). Kekalahan Simon ini membuat China menang 3-0 dan mempertahankan Piala Thomas untuk dua tahun mendatang.

Kegagalan menyumbang poin buat Indonesia di partai final jelas mengecewakan Simon. "Saya terus kepikiran, meski para pengurus mengatakan saya sudah berjuang sekuat kemampuan saya," kata Simon, Kamis (20/5/2010).

Sebenarnya Simon sudah berada di atas angin saat merebut game pertama 21-19. Meski tertinggal 16-18 di game kedua, Simon sebenarnya tengah mengejar lawannya tersebut.  Namun konsentrasinya kemudian berantakan saat sebuah pukulan Chen Jin yang jelas-jelas melampaui net tidak dipersalahkan oleh wasit. Chen Jin unggul 19-16 dan kemudian merebut game kedua 21-17.

"Saat itu saya yakin sekali raket Chen Jin melampaui net. Dari rekaman televisi pun, hal ini terlihat jelas," kata Simon. "Saya mencoba protes, tapi wasit tidak mau terima."

Menurut Simon, keputusan ini mau tidak mau mempengaruhi konsentrasinya. "Saya memang berpikir harus segara melupakannya, namun dia keburu menyelesaikan game kedua," katanya. Sementara di game ketiga, Simon mengakui lawannya mampu melakukan recovery dan tampil lebih baik.

Pemain kelahiran Tegal, 29 Juli 1985 ini mengakui formasi tim Piala Thomas saat final menghadapi China memang bukan yang terbaik. "Kalau Sony dimainkan mungkin situasinya akan berbeda," katanya.

Bagi Simon, bila boleh memilih, ia lebih senang menghadapi tunggal ketiga Bao Chunlai. "Saya memang belum pernah menang menghadapi dia, namun pada pertemuan terakhir  saya bisa memaksanya bermain ketat. Jadi saya merasa  tahu cara menghadapinya."

Usai Piala Thomas, Simon sudah berlatih keras lagi menghadapi Singapura Super Series  dan Indonesia Super Series bulan Juni. "Target saya dan juga para pemain lain adalah meningkatkan peringkat," katanya. Saat ini Simon menempati peringkat 12, satu tingkat di bawah rekan senegaranya, Sony Dwi Kuncoro. "Kita jangan bersaing dengan rekan sendiri-lah, masih banyak pemain negara lain di atas kita."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar