Rabu, 19 Mei 2010

Kegagalan Tim Thomas-Uber Bukan Kesalahan Pemain

YOGYAKARTA, Kompas.com — Kegagalan tim bulu tangkis Piala Thomas-Uber Indonesia bukan merupakan kesalahan atlet karena mereka jauh hari sebelumnya sudah melakukan latihan secara intensif.
    
"Kegagalan itu karena tim China memang masih tangguh dibandingkan tim Indonesia. Sebelumnya, kami sudah mempersiapkan secara matang, termasuk melakukan berbagai pelatihan," kata Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PBSI Joko Santoso di Yogyakarta, Rabu (19/5/2010).
    
Menurut dia, seusai melantik dan mengukuhkan Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kegagalan Indonesia meraih tempat terhormat dalam turnamen yang baru saja digelar di Malaysia itu menjadi evaluasi bagi PB PBSI. "PB PBSI kini sedang mempersiapkan tim untuk maju dalam Piala Sudirman 2011 di Shandong, China," kata Joko yang juga Panglima TNI.
Ia mengatakan, untuk Piala Thomas-Uber 2012, PB PBSI optimistis menjadi yang terbaik karena semua sudah dievaluasi. Untuk Piala Sudirman 2011 di China, PB PBSI juga menargetkan menjadi yang terbaik. "PB PBSI sudah mempersiapkan pebulu tangkis muda sejak enam bulan lalu. PB PBSI sudah melatih 39 pemain di bawah usia 19 tahun di pusat pelatihan militer. Pelatihan itu dilakukan secara intensif," katanya.
Menurut dia, pebulu tangkis muda itu dipersiapkan bukan untuk jangka waktu pendek, melainkan untuk jangka panjang. Mereka juga dipersiapkan untuk Piala Soedirman 2011 dan Piala Thomas-Uber 2012. "Dengan persiapan yang matang dan pelatihan yang intensif, diharapkan pebulu tangkis Indonesia dapat meraih yang terbaik dalam berbagai turnamen internasional, termasuk Piala Soedirman dan Piala Thomas-Uber," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar