Rabu, 17 Maret 2010


Swiss Terbuka Super Series: Megawati Gagal Lewati Kualifikasi

JAKARTA, Kompas.com - Pemain Indonesia Gustiani Megawati gagal melanjutkan kiprahnya di ajang Swiss Terbuka Super Series. Tunggal putri Tanah Air yang selama ini tinggal di Republik Ceko, tak mampu melewati adangan pemain Ukraina Elena Prus, dalam pertarungan kualifikasi di nomor tunggal putri.

Dalam pertandingan di St Jakobshalle, Basel, Selasa (16/3/10), Mega menyerah dua set langsung 19-21, 19-21 dari Prus yang merupakan unggulan keempat di kualifikasi. Meskipun menang, Prus masih harus melakoni satu pertandingan kualifikasi melawan pemain Taiwan Chen Hsiao Huan, untuk memperebutkan tiket babak utama turnamen berhadiah 200.000 dollar AS tersebut. Pada babak pertama, Rabu (17/3), pemenang kualifikasi dua ini akan bertemu dengan pemain Jerman Nicole Grether.

Pada duel yang hanya berlangsung 31 menit ini, Mega menemui kesulitan besar untuk menaklukkan lawan. Pada set pertama, dia tak pernah bisa memimpin perolehan poin, kecuali hanya satu kali menyamakannya pada kedudukan 18-18. Sejak awal, Prus terus berada di depan sampai memenangkannya dengan 21-18.

Di set kedua, Mega sempat menguak harapan untuk menyamakan skor karena dia langsung melejit dan jauh meninggalkan Prus. Mengawalinya dengan keunggulan 4-0, Mega terus menjauh hingga kedudukan 9-3.

Sayang, setelah itu perolehan poinnya terhenti sehingga Prus bisa menyusul. Lima poin beruntun yang diraih pemain Ukraina tersebut membuat dia bisa memangkas selisih angka menjadi 8-9, untuk membuat duel berlangsung ketat.

Setelah menyamakannya menjadi 11-11, Prus mengambilalih permainan dan balik memimpin. Meskipun Mega sempat mengejar hingga unggul 16-15, tetapi Prus kembali melewati perolehan poin Mega dan menahan pemain Indonesia itu di angka 19.

Dengan kegagalan di nomor tunggal putri ini, maka Mega tinggal berharap pada sektor ganda campuran. Berpasangan dengan Viki Indra Okvana, mereka berhasil melewati kualifikasi pertama setelah menang 21-9, 21-16 atas pasangan tuan rumah Florian Schmid/Ennia Biedermann. Selanjutnya, Viki/Mega akan menghadapi pasangan Jepang Naoki Kawamae/Shizuka Matsuo, untuk memperebutkan tiket ke babak utama.

Di babak utama besok, pemenang duel kualifikasi dua ini akan menghadapi lawan yang sangat tangguh. Pasalnya, mereka akan menghadapi pasangan China Zhang Nan/Qing Tian--Zhang Nan baru saja menjuarai All England akhir pekan lalu, ketika berpasangan dengan Zhao Yunlei. Di final mereka kalahkan pasangan Indonesia Nova Widianto/Liliyana Natsir.

Mega dan Viky merupakan atlet bulu tangkis Indonesia yang saat ini melatih para pemain bulu tangkis di klub bulu tangkis Kota Benatky, Republik Ceko. Klub bulu tangkis Benatky dipimpin oleh Petr Martinek, mantan pemain bulu tangkis nasional Ceko. Klub ini merupakan salah satu yang terbaik di Republik Ceko.

Mega dan Viki dikontrak oleh klub tersebut sampai akhir April 2010. Selama di Republik Ceko, mereka diperbolehkan bermain atas nama klub maupun membawa nama Indonesia. Dan, di Swiss Terbuka ini Mega dan Viki membawa nama Indonesia

Kido/Hendra Ingin Bangkit di Swiss



JAKARTA (Suara Karya): Ganda putra terbaik Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan, bertekad bangkit merebut hasil terbaik di turnamen Swiss Open Super Series yang berlangsung di Basel, 16-21 Maret ini. Target itu dipasang setelah mereka gagal mewujudkan impian merebut gelar juara pada turnamen All England Super Series yang baru selesai pekan lalu, di mana pasangan yang sudah berstatus atlet nonpelatnas ini tersingkir di semifinal setelah dipaksa takluk oleh pasangan Denmark, Lars Paaske/Jonas Rasmussen, yang akhirnya menjadi juara.

"Kami harus mendapatkan hasil terbaik kali ini. Sebab, kemenangan itu akan meningkatkan semangat kami saat membela Indonesia di Piala Thomas," ujar Markis, kemarin.

Di Swiss ini, kedua pemain tersebut punya kesempatan balas dendam dan menghapus kekecewaan pada turnamen bergengsi itu.

Di kejuaraan berhadiah 200.000 dolar AS ini Kido/ Hendra menjadi unggulan ketiga. Pada babak pertama, pasangan peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 tersebut bertemu dengan pasangan Taiwan, Chen Hung Ling/Lin Yu Lang. Jika lolos, mantan pemain pelatnas ini bakal menemui hambatan yang cukup besar karena akan bertemu pemenang antara Cho Gun Woo/Kwon Yi Goo (Korsel) dan Chai Biao/ Zhang Nan (China).

Pada turnamen ini juga pasangan nonpelatnas lainnya, Alven/Hendra AG, yang merupakan unggulan kelima, akan mengawali perjuangannya melawan pasangan Polandia, Adam Cwalina/Michal Logosz. Apabila pasangan Indonesia yang pekan lalu langsung tersingkir di babak pertama All England (kalah dari Chai Biao/Zhang Nan) tersebut maju, maka mereka akan bertemu dengan pemenang duel Kristof Hopp/Johannes Schoettler (Jerman) vs Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata (Jepang).

Sayang, hanya satu dari dua pasangan Indonesia tersebut yang bisa lolos ke semifinal. Pasalnya, berdasarkan hasil undian, mereka sudah harus saling "membunuh" di perempatfinal--dengan asumsi bisa mengalahkan lawan-lawannya di dua babak pertama.

Sedangkan dari sektor lainnya, Indonesia tidak bisa berharap banyak. Ini tidak lain karena tidak banyak pemain Merah Putih yang ambil bagian. Selain dua pasangan ganda itu, Indonesia hanya memiliki tiga pemain yang turut serta, yaitu Taufik Hidayat dan Dionysius Hayom Rumbaka di sektor tunggal putra, serta Maria Febe Kusumastuti di nomor tunggal putri.

Melihat peta kekuatan yang ada, Taufik, yang juga gagal mewujudkan keinginan terbesarnya untuk meraih gelar di All England setelah disingkirkan Peter Gade di perempatfinal, tetap menjadi andalan.

Peluang unggulan keempat tersebut untuk maju ke perempatfinal sangat besar, karena di babak pertama dia hanya melawan pemain kualifikasi, dan selanjutnya menghadapi pemenang antara Andrew Smith (Inggris) vs Hsieh Yu Hsing (Taiwan).

Perjalanan sulit bakal dilewati Hayom. Satu-satunya tunggal putra dari pelatnas yang ambil bagian tersebut, mengawali perjuangannya melawan pemain Belanda, Eric Pang, sebelum bertemu pemenang antara unggulan delapan dari China Chen Long vs pemain tuan rumah Christian Boesiger.

Seperti halnya di sektor ganda putra, di nomor tunggal putra ini pun akan terjadi "perang saudara" lebih awal. Jika Taufik dan Hayom sama-sama lolos, maka mereka akan bertemu di perempatfinal. Dengan demikian, bisa dipastikan hanya satu wakil Indonesia yang lolos ke semifinal jika tidak ada aral melintang.

Sedangkan untuk sektor tunggal putri, Maria Febe harus siap-siap bertarung all-out menghadapi juara All England, Tine Rasmussen. Jika berhasil melewati hadangan pemain Rusia, Ella Diehl, di babak pertama, maka tunggal putri Pelatnas Cipayung tersebut berpeluang besar bertemu Rasmussen karena pemain Denmark, yang menjadi unggulan tujuh, itu diprediksi takkan kesulitan mengalahkan pemain Swiss, Jeannine Cicognini.
Hayom dan Febe Bisa Lewati Babak Pertama
Senin, 15 Maret 2010 | 17:38 WIB
AFP/BEN STANSALL

SEMARANG, Kompas.com - Pengurus PB Djarum Kudus yakin, pebulu tangkis Dionysius Hayom Rumbaka dan Maria Febe Kusumastuti bisa melewati babak pertama turnamen bulu tangkis Swiss Terbuka Super Series, 16-21 Maret 2010.

Ketua PB Djarum Kudus FX Supandji yang mengatakan hal tersebut. Menurutnya, Hayom dan Maria Febe punya peluang besar untuk kalahkan lawannya di babak pertama.

Hayom yang kini tercatat sebagai pebulu tangkis pelatnas sejak Januari 2010, akan mengawali perjuangannya melawan pemain Belanda, Eric Pang.

"Kalau lawan Pang, saya yakin Hayom bisa mengalahkannya," ucapnya, Senin (15/3/10).

Kemudian pada babak kedua, Hayom akan menghadapi pemenang antara unggulan kedelapan dari China, Chen Long melawan atlet tuan rumah, Christian Boesiger.

"Saya yakin Chen Long akan menang dan bertemu Hayom di babak kedua," katanya.

Menurut dia, kalau melawan Chen Long, peluangnya fifty-fifty. "Saya berharap, Hayom tetap tampil dengan gaya permainanya yang dimiliki selama ini," ujarnya berharap.

Sementara itu pebulu tangkis tunggal putri, Maris Febe, pada babak pertama bertemu atlet Rusia, Ella Diehl. "Saya kira kalau lawan Rusia, tidak masalah dan Febe pasti bisa mengatasinya," tuturnya.

Hanya, pada babak kedua akan bertemu juara All England 2010, Tine Rasmussen, jika pebulu tangkis Denmark ini bisa mengalahkan atlet tuan rumah, Jeannine Cicognini.

"Saya kira memang peluang Febe cukup berat menghadapi Tine, tetapi kami berharap Febe jangan menyerah terlebih dulu. Mudah-mudahan Febe bisa membuat kejutan saat melawan Tine," ucapnya.

Ia menambahkan, sebenarnya kedua pebulu tangkis tersebut tercatat sebagai penghuni pelatnas, tetapi saat tampil pada turnamen berhadiah 200.000 dollar AS ini, mereka berangkat atas nama Djarum Kudus karena klub ini yang membiayainya.

Menurut dia, saat didaftarkan sebegai perserta Swiss Terbuka, dua pemain itu masih berstatus sebagai atlet Djarum Kudus karena saat didaftarkan ini surat penunjukkan pelatnas belum turun.

Ayo Balas di Swiss!

JAKARTA, Kompas.com - Markis Kido/Hendra Setiawan baru saja gagal mewujudkan impiannya menjadi juara di turnamen klasik All England Super Series. Perjalanan mereka terhenti di semifinal akhir pekan lalu, karena menyerah dari pasangan Denmark Lars Paaske/Jonas Rasmussen, yang akhirnya menjadi juara.

Namun perjuangan tak berakhir di sini. Kido/Hendra punya kesempatan membalas sekaligus menghapus kekecewaannya saat tampil di turnamen Swiss Terbuka Super Series pekan ini.

Ya, dari London, pasangan terbaik Indonesia tersebut melanjutkan perjalanannya ke Swiss. Kali ini, mereka akan terjun ke turnamen Swiss Terbuka Super Series yang mulai bergulir 16-21 Maret di St Jakobshalle, Basel, bersama dengan pasangan non Pelatnas Cipayung lainnya, Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan.

Di kejuaraan berhadiah 200.000 dollar AS ini, Kido/Hendra menjadi unggulan ketiga. Pada babak pertama, pasangan peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 tersebut bertemu dengan pasangan Taiwan Chen Hung Ling/Lin Yu Lang. Jika lolos, mantan pemain Pelatnas ini bakal menemui hambatan yang cukup besar, karena akan bertemu pemenang antara Cho Gun Woo/Kwon Yi Goo (Korsel) atau Chai Biao/Zhang Nan (China).

Sementara itu, Alvent/Hendra AG yang merupakan unggulan kelima akan mengawali perjuangannya melawan pasangan Polandia Adam Cwalina/Michal Logosz. Apabila pasangan Indonesia yang pekan lalu langsung tersingkir di babak pertama All England (kalah dari Chai Biao/Zhang Nan) tersebut maju, maka mereka bertemu dengan pemenang duel Kristof Hopp/Johannes Schoettler (Jerman) vs Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata (Jepang).

Sayang, hanya satu dari dua pasangan Indonesia tersebut yang bisa lolos ke semifinal. Pasalnya, berdasarkan hasil undian, mereka sudah harus saling "membunuh" di perempat final--dengan asumsi bisa mengalahkan lawan-lawannya di dua babak pertama.

Taufik tetap jadi andalan

Dalam turnamen ini, Indonesia tidak banyak mengirimkan wakilnya. Selain dua pasangan di sektor ganda putra tersebut, masih ada tiga pemain lagi dari Tanah Air yang ambil bagian, yaitu Taufik Hidayat dan Dionysius Hayom Rumbaka di sektor tunggal putra, serta Maria Febe Kusumastuti di nomor tunggal putri.

Melihat peta kekuatan yang ada, Taufik yang juga gagal mewujudkan keinginan terbesarnya untuk meraih gelar di All England setelah disingkirkan Peter Gade di perempat final, tetap menjadi andalan.

Peluang unggulan keempat tersebut untuk maju ke perempat final sangat besar, karena di babak pertama dia hanya melawan pemain kualifikasi, dan selanjutnya menghadapi pemenang antara Andrew Smith (Inggris) vs Hsieh Yu Hsing (Taiwan).

Perjalanan sulit bakal dilewati Hayom. Satu-satunya tunggal putra dari Pelatnas yang ambil bagian tersebut, mengawali perjuangannya melawan peman Belanda Eric Pang, sebelum bertemu pemenang antara unggulan delapan dari China Chen Long vs pemain tuan rumah Christian Boesiger.

Seperti halnya di sektor ganda putra, di nomor tunggal putra ini pun akan terjadi "perang saudara" lebih awal. Jika Taufik dan Hayom sama-sama lolos, maka mereka akan bertemu di perempat final. Dengan demikian, bisa dipastikan hanya satu wakil Indonesia yang lolos ke semifinal jika tidak ada aral melintang.

Sedangkan untuk sektor tunggal putri, Maria Febe harus siap-siap bertarung all-out menghadapi juara All England, Tine Rasmussen. Jika berhasil melewati adangan pemain Rusia Ella Diehl di babak pertama, maka tunggal putri Pelatnas Cipayung tersebut berpeluang besar bertemu Rasmussen, karena pemain Denmark yang menjadi unggulan tujuh itu diprediksi takkan kesulitan mengalahkan pemain Swiss Jeannine Cicognini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar