Jumat, 05 Maret 2010

All England 2010

JAKARTA-Simon Santoso tidak berani memasang target saat tampil di All England pada 6-14 Maret mendatang.

Langkah pertama yang akan dilakukan pebulutangkis asal Tegal tersebut adalah lolos, dari hadangan Wong Chong Hann yang menjadi lawan pertama.
’’Saya bertemu dengan dia sudah tujuh kali. Dia menang empat kali. Ini kesempatan untuk membalas dan menyamakan kedudukan.

Tentu juga sebagai langkah pertama untuk berprestasi maksimal di All England,’’ ujar Simon Santoso kepada Suara Merdeka semalam, disela-sela ramah tamah tim Thomas dan Uber di restoran Bebek Bengong Halim Perdanakusuma Jakarta.

Acara ramah tamah tersebut tidak dihadiri oleh Ketua Umum PBSI Djoko Santoso. Panglima TNI tersebut dipanggil Presiden SBY berkaitan dengan situasi nasional. Waketum PBSI I Gusti Made Oka mewakilinya.

’’Harapan adalah melanjutkan keberhasilan di Nakhon Ratchasima. Jadi pebulutangkis harus berhasil di All England. Itu modal untuk bermain di Malaysia pada tanggal 9-16 Mei mendatang,’’kata Made Oka.

Ketua Umum KONI Pusat Rita Subowo yang hadir semalam berjanji akan memperjuangkan bonus untuk tim Thomas dan Uber. ’’Sedikit-sedikit ada. Saya juga akan ngomong ke Menpora. Ini untuk uang saku ke All England,’’janji Rita sambil meminta maaf atas ketidakhadiran Menpora semalam.

Semua pemain pelatnas utama dan pratama hadir pada jamuan makan malam tersebut. Acara berlangsung santai dan dalam suasana nonformal.

Simon Santoso menyatakan, persiapan fisik untuk ke All England sudah bagus. ’’Latihan rutin seperti biasa saja. Jadi sebenarnya tidak ada persiapan khusus. Saya memang tidak berani memasang target langsung. Harus selangkah demi selangkah,’’ kata Simon.

Pelatih Agus Dwi Santoso yang menangani Simon Santoso menyatakan, perlu kedisiplinan khusus untuk anak didiknya tersebut saat bermain dilapangan.
’’Simon sering tidak bisa mengontrol emosi. Perlu dijaga irama saat menyerang dan bertahan. Permainan di Nakhon belum bisa dijadikan indikator. Di All England banyak pemain top. Itu akan bagus untuk lebih mematangkan Simon,’’ tuturnya.

100 Tahun

Hampir semua pemain terbaik Indonesia akan diturunkan ke All England kali ini. Kejuaraan di Birmingham ini juga menjadi perayaan penyelenggaraan 100 tahun event tersebut.

’’Ini All England edisi spesial. Tentu lebih spesial lagi kalau misalnya Simon bisa juara. Ini akan membanggakan,’’ kata Sekjen PBSI Yacob Rusdianto.
Para atlet Cipayung yang akan ke berangkat adalah Simon Santoso, Sonny Dwi Kuncoro, Adriyanti Firdasari, Maria Kristin Yulianti, Bona Septano/Muhammad Ahsan, Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama, Nitya Krishinda/Shendy Puspa Irawati, Greysia Polii/Meiliana Jauhari, Nova Widianto/Lilyana Natsir, Fran Kurniawan/Pia Zebadiah.

Pemain non pelatnas juga akan diberangkatkan. Mereka adalah Taufik Hidayat, Hayom Rumbaka, Maria Febe, Markis Kido/Hendra Setiawan, Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan serta Vita Marissa/Hendra Aprida Gunawan.
’’Kami juga berharap Nova/Lily bisa sukses di All England. Mereka masih segar. Mereka tidak turun di Nakhon,’’kata Yacob.

All England : Taufik Masih Penasaran

JAKARTA- All England Super Series 2010 ini merupakan edisi spesial karena memasuki episode ke 100. Banyak pebulutangkis yang ingin menjadi juara. Tidak terkecuali Taufik Hidayat. Pebulutangkis berusia 28 tahun itu sangat berhasrat untuk naik podium di All England edisi ke 100 tersebut. "Semua tahu bahwa All England merupakan even bergengsi.

Tentu saja saya ingin menjadi juara kali ini. Saya sudah melakukan persiapan untuk mencapai itu," kata Taufik kepada Jawa Pos, bebarapa waktu lalu. Hasrat Taufik itu bukan saja karena dipicu bahwa All England kali ini merupakan edisi spesial. Tapi hal tersebut juga karena pebulu tangkis terbaik Indonesia itu masih menyimpan penasaran akan All England.

Rasa penasaran tersebut dikarenakan sepanjang karirnya, Taufik belum pernah menyabet gelar juara All England. Gelar All England tercatat sebagai satu-satunya gelar turnamen bergengsi bulu tangkis yang belum pernah diraih Taufik. Di luar All England, hampir semua gelar telah direngkuh tunggal nomor empat dunia tersebut. Medali emas Olimpiade sudah digapai Taufik pada 2004.

Gelar juara dunia pun telah didapatkannya pada 2005. Bersama Merah Putih, Taufik juga sudah merasakan manis gelar juara Piala Thomas edisi 2002. Pencapaian Taufik itu jelas masih kalah dibanding dengan rival terkuatnya asal Tiongkok, Lin Dan. Prestasi Lin Dan terbilang komplit. Lin Dan sudah merasakan gelar juara dunia, Olimpiade, Piala Thomas, serta empat kali juara All England.

"Sebenarnya yang harus dituntut adalah pebulu tangkis yang lebih muda seperti Sony (Dwi Kuncoro) dan Simon (Santoso). Tapi, secara pribadi, saya memang ingin menjadi juara. Saya tentu ingin membuat pencapaian saya lebih lengkap," ujar Taufik. Keinginan besar Taufik tersebut tentunya tidak bkal mudah diwujudkan. Menyandang status unggulan keempat, Taufik berada satu jalur dengan Lee Chong Wei, Sony, dan Peter Gade untuk menuju final.

Untuk babak awal, jalan Taufik mungkin akan mudah. Sebab, Taufik akan bersua pebulu tangkis asal Hongkong Hu Yun yang berperingkat 18 dunia. Di babak kedua pun akan mudah bagi Taufik. Namun, memasuki babak ketiga atau perempatfinal, kemungkinan besar Taufik bakal bertemu Peter Gade. "Pertarungan memang sulit. Tapi, bicara tunggal pria saat ini kan hanya mengerucut pada Lee Chong Wei dan Lin Dan.

Saya akan berusaha untuk menjadi yang terbaik. Namun, kalau nanti saya gagal, itu menunjukkan bahwa manusia memang tidak sempurna," papar Taufik. Sementara itu, PB PBSI pun berharap memperoleh hasil maksimal di All England edisi ke 100 kali ini. Induk organisasi bulu tangkis Indonesia itu berharap minimal ada satu wakil Pelatnas yang mampu membawa pulang gelar.

Nah, dari kacamata PB PBSI peluang terbesar untuk merealisasikan harapan tersebut ada pada pundak ganda campuran Nova Widianto/Liliyana Natsir. Sebab, di banding pebulu tangkis lainnya, persiapan mereka lebih baik. Mereka juga lebih matang dibanding lainnya.

"Harapan besar kami memang ada pada Nova/Liliyana. Sebab, Nova kan tidak ikut kualifikasi Piala Thomas. Jadi, kondisinya lebih bugar. Dengan situasi tersebut jelas kami berharap mereka bisa menjadi yang terbaik," tegas Yacob Rudianto, sekretaris jenderal PB PBSI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar